Tesis

Telaah Faktor Risiko Sepsis Neonatorum Pada Kasus Ketuban Pecah Dini di RSCM tahun 2016 = Risk Factors for Neonatal Sepsis Following Premature Rupture of Membrane in Cipto Mangunkusumo Hospital, 2016.

Latar Belakang: Ketuban Pecah Dini (KPD) merupakan kejadian yang berhubungan dengan risiko tinggi morbiditas dan mortalitas baik pada maternal maupun perinatal. KPD terjadi pada 5-10% dari seluruh kehamilan dan insiden infeksi selaput ketuban bervariasi dari 6-10%. Berdasarkan data SDKI tahun 2007, AKI di Indonesia sebesar 228/100.000 kelahiran hidup, serta hasil studi epidemiologi oleh WHO dan UNICEF pada tahun 2010 didapatkan bahwa terdapat 7,6 juta kasus kematian anak < 5 tahun, di mana 64% (4,879 juta) terjadi karena infeksi, dan 40,3% (3,072 juta) terjadi di neonatus. Belum diketahui hubungan antara lama ketuban pecah, usia kehamilan, dan jumlah periksa dalam pada kasus KPD terhadap kejadian sepsis neonatorum di Indonesia. Tujuan: Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama ketuban pecah, usia kehamilan, dan jumlah periksa dalam pada ibu hamil yang mengalami KPD dengan kejadian sepsis neonatorum, sehingga dapat menjadi dasar untuk evaluasi Standar Pelayanan Medik (SPM) KPD di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif analitik, dilaksanakan di RSCM Jakarta pada bulan Desember 2016 – Juni 2017. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu hamil dengan usia kehamilan >20 minggu yang mengalami KPD dan tidak mempunyai penyulit seperti diabetes melitus ataupun penyakit sistemik serius seperti penyakit jantung atau autoimun, beserta dengan bayinya. Hasil: Terdapat 405 ibu hamil dengan KPD yang diikutsertakan dalam penelitian ini. Didapatkan 21 kasus (5.2%) sepsis neonatorum. Hasil analisis menunjukkan bahwa lama ketuban pecah sampai dengan masuk RS ≥ 18 jam dengan OR 3,08, lama ketuban pecah selama perawatan di RS ≥ 15 jam dengan OR 7,32, dan lama ketuban pecah sampai dengan lahir ≥ 48 jam dengan OR 5,77 mempunyai risiko yang lebih tinggi terhadap kejadian sepsis neonatorum. Usia kehamilan preterm < 37 minggu mempunyai risiko yang lebih tinggi terhadap kejadian sepsis neonatorum dengan OR 18,59. Sedangkan jumlah periksa dalam pada penelitian ini tidak dapat dianalisis. Kesimpulan: Lama ketuban pecah yang makin panjang serta usia kehamilan preterm mempunyai risiko yang lebih tinggi terhadap kejadian sepsis neonatorum
Kata kunci: Ketuban pecah dini, sepsis neonatorum, kehamilan preterm


Background: Premature Rupture of Membrane (PROM) is associated with high maternal as well as perinatal morbidity and mortality risks. It occurs in 5 to 10% of all pregnancy while incidence of amniotic membrane infection varies from 6 to 10%. Based on the 2007 National Demography and Health Survey (SDKI), Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia is 228 per 100.000 live births. Results of epidemiological studies by the WHO and UNICEF in 2010 found that there were 7.6 million cases of under-five mortality, in which 64% (4.879 million) occurred due to infection and the rest 40.3% (3.072 million) occurred in neonates. However, there is no known association between prolonged rupture of membrane, gestational age, and number of vaginal examination in PROM cases on neonatal sepsis incidence in Indonesia. Objectives: This study aims to find out the association between prolonged rupture of membrane, gestational age, and number of vaginal examination in pregnant women with PROM on neonatal sepsis incidence. The result may provide the basis for evaluating Standards of Medical Care (SPM) in PROM cases at Cipto Mangunkusumo Hospital (RSCM). Methods: A hospital-based analytical descriptive study was done in Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta from December 2016 until June 2017. The study used total sampling method which included all pregnant women with gestational age of more than 20 weeks who experienced PROM and their babies. Samples with existing comorbidities such as diabetes mellitus or other serious systemic illnesses such as heart disease or autoimmune condition were excluded in the analysis. Results: A total of 405 pregnant women with PROM were incuded in this study. There were 21 cases (5.2%) of neonatal sepsis. The analysis showed that risk of neonatal sepsis was higher in pregnant women with prolonged rupture of membrane for >18 hours before hospital admisission (OR 3.08), prolonged rupture of membrane for >15 hours during hospitalization (OR 7.32), and prolonged rupture of membrane for >48 hours until birth (OR 5.77). The risk of neonatal sepsis was even higher in preterm pregnancy with gestational age of

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

William Timotius Wahono - Nama Orang
Dwiana Ocviyanti - Nama Orang

No. Panggil
T17514fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Obstetri dan Ginekologi.,
Deskripsi Fisik
xvi, 63 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17514FKT17514fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Telaah Faktor Risiko Sepsis Neonatorum Pada Kasus Ketuban Pecah Dini di RSCM tahun 2016  =  Risk Factors for Neonatal Sepsis Following Premature Rupture of Membrane in Cipto Mangunkusumo Hospital, 2016.

Related Collection