Tesis

Pengaruh Obesitas terhadap Beratnya Refluks Esofagus yang pada Pasien Gastroesophageal Reflux Disease : Evaluasi Mnggunakan Esofagogastroduodenoskopi dan pH-Metri Impedans = The Impact of Obesity on Severity Degree of Esophageal Reflux in Gastroesophageal Reflux Disease Patients: Evaluation using Esophagogastroduodenoscopy and pHMetric Impedance.

Latar Belakang: Penyakit refluks esofagus (GERD) mengalami peningkatan prevalensi hampir di seluruh dunia. Telah diketahui bahwa GERD berhubungan dengan obesitas. Untuk melihat hubungan yang lebih meyakinkan antara obesitas dan beratnya refluks esofagus, diagnosis GERD harus dilakukan dengan nilai presisi atau ketelitian yang lebih besar. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk menilai pengaruh obesitas terhadap beratnya refluks esofagus yang diukur dengan pH-metri impedans intralumi na l multika na l pada pasien GERD. Tujuan: Menjelaskan pengaruh obesitas terhadap beratnya refluks esofagus pada pasien GERD. Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang mengevaluasi beratnya refluks esofagus pada pasien GERD dengan indeks massa tubuh obesitas, dengan metode consecutive sampling dalam pengambilan sampel. Penelitian ini dilakukan selama bulan Agustus sampai Oktober 2017. Populasi target penelitian ini adalah pasien GERD di Jakarta. Subjek penelitian dikelompokkan menjadi kelompok GERD dengan indeks massa tubuh obesitas (n=49) dan kelompok GERD dengan indeks massa tubuh normal (n=49). Endoskopi saluran cerna atas dilakukan untuk mengetahui status ada atau tidaknya hernia hiatal dan esofagitis. Semua pasien menjalani pemeriksaan MII-pH untuk mengukur nilai DeMeester dan waktu paparan asam. Hasil yang didapatkan dianalisis menggunakan analisis bivariat. Hasil: Perbedaan median skor DeMeester antara indeks massa tubuh obesitas dengan normal bermakna secara statistik (p < 0,001). Dari analisis bivariat didapatkan hubungan bermakna secara statistik antara obesitas dengan waktu paparan asam (p < 0,001; RR = 6,12), obesitas dengan kejadian hernia hiatal (p < 0,001; RR = 7) dan obesitas dengan kejadian esofagitis erosif (p < 0,001; RR = 4,5). Simpulan: Pasien dengan indeks massa tubuh obesitas memiliki nilai DeMeester yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang normal. Pasien obesitas memiliki risiko 6 kali lipat mengalami pemanjangan waktu paparan asam, 7 kali lipat hernia hiatal dan 4,5 kali lipat esofagitis erosif dibandingka n dengan yang normal.
Kata kunci: gastroesophageal reflux disease, impedans intraluminal multikanal pH-metri, skor DeMeester, indeks massa tubuh, hernia hiatal, waktu paparan asam.


Background: Gastroesophageal reflux disease (GERD) prevalence is increasing worldwide. It is known that GERD correlates with obesity. In order to see further association between obesity and severity degree of esophageal reflux, GERD must be diagnosed with greater precision and accuracy. Therefore, study to see the impact of obesity in esophageal reflux severity measured by multicanal intraluminal impedance pH-meter (MII-pH) in GERD patient is compulsory. Objective: To explain the impact of obesity on severity of esophageal reflux in GERD patient. Method: This is a cross-sectional study done in August to October 2017. Target population of this study was GERD patients in Jakarta. Using consecutive sampling method, a total of 98 GERD patients participated in this study. Patients were divided into two groups: patients with obese body mass index (n=49) and patient with normal body mass index (n=49). Upper gastrointestinal endoscopy were performed to see hernia hiatal and erosive esophagitis. All patients recruited underwent MII-pH examination to measure DeMeester score and acid exposure time. Results were analyzed using bivariat analysis. Results: The median difference of DeMeester score between obese and normal BMI groups was statistically significant difference (p < 0.001). Bivariate analysis results also showed statistically significant difference between obese and acid exposure time (p < 0.001; RR = 6.12), hernia hiatal incidence (p < 0,015; RR = 7) and erosive esophagitis incidence (p < 0,001; RR = 4.5). Conclusion: Patients with obese BMI category had higher DeMeester score compared to normal BMI groups. Obese patients had six-fold risk to prolonged acid exposure time, 7-fold risk of having hernia hiatal and 4.5-fold of having erosive esophagitis compared to normal-BMI patients.
Keywords: Acid exposure time, Body mass index, DeMeester score, Gastroesophageal reflux disease, Multicanal intraluminal impedance pH-meter.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Selfie - Nama Orang
Ari Fahrial Syam - Nama Orang
Marcellus Simadibrata - Nama Orang
Arief Mansjoer - Nama Orang

No. Panggil
T17501fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Dalam.,
Deskripsi Fisik
xxi, 120 hlm., 20cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17501FKT17501fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Pengaruh Obesitas terhadap Beratnya Refluks Esofagus yang pada Pasien Gastroesophageal Reflux Disease : Evaluasi Mnggunakan Esofagogastroduodenoskopi dan pH-Metri Impedans = The Impact of Obesity on Severity Degree of Esophageal Reflux in Gastroesophageal Reflux Disease Patients: Evaluation using Esophagogastroduodenoscopy and pHMetric Impedance.

Related Collection