Skripsi

The Effect of Lunasin Extract on The Rectum Histopathology of Mice Induced by Azoxymethane and Dextran Sodium Sulfate = Efek Ekstrak Lunasin Terhadap Histopatologi Rectum Mencit Yang Diinduksi Oleh Azoxymethane dan Dextran Sodium Sulfate.

Cancer is one of the diseases that cause the highest rate of morbidity and mortality in the world. And colorectal cancer as of know is ranked number 3 in the most prevalence cancer in Indonesia. Chemotherapy, radiotherapy, and surgery are still the main choice of cancer treatment. But, those therapy have various side effect, especially chemtherapy that have systemic response. Lunasin is one of the natural substance which mean less side effects, that have high anticancer effect by the inhibition of acetyl histone and from the suppression of NF-kB. This research aims to determine inhibitory potential of lunasin against the progression of the histopatological sign of colorectal cancer in rectum of mice induced by azoxymethane (AOM) and dextran sodium sulfate (DSS) that acts as cancer inducer. 24 mice was injected with AOM and DSS intraperitoneal. Then it was divided into 4 different group; control group, group that was given 20mg/kg lunasin (low dose), group that was given 30mg/kg lunasin (medium dose), group that is given 40mg/kg lunasin (high dose). And then, the rectum specimen was taken. The histopatological sign observed are inflammation, hyperplasia, and angiogenesis. The result show that lunasin extract is proven to decrease the amount of angiogenesis, hyperplasia, and inflammation. But, in inflammation and hyperplasia significant reduction is only found after increasing the dose of lunasin extract for a minimum of 20 mg/kg of mice body weight. For angiogensis, the signficcant reduction of angiogenesisn is only founded after giving the high dose lunasin (40mg/kg of mice body weight). In conclusion, lunasin is able to reduce the progression of colorectal cancer in rectum of mice induced by AOM and DSS.
Keywords : Azoxymethane (AOM), Dextran sodium sulfate (DSS), mice, colorectal cancer, hyperplasia, angiogenesis, inflammation, rectum, lunasin


Kanker adalah salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia. Sedangkan kanker kolorektal sekarang menempati posisi ke 3 sebagai kanker dengan prevalensi tertinggi di Indonesia. Kemoterapi, radioterapi, dan operasi masih menjadi terapi pilihan utama untuk mengatasi kanker. Akan tetapi, terapi tersebut memiliki banyak efek samping, terutama kemoterapi ayng bekerja secara sistemik. Lunasin adalah salah satu bahan alami yang tentunya memiliki lebih sedikir efek samping, selain itu lunasin juga memiliki efek anti-kanker dengan menghambat asetilasi histon dan supresi NF-kB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek lunasin terhadap pencegahan munculnya tanda-tanda histopatologi kanker di rektum mencit yang diinduksi oleh AOM dan DSS. AOM dan DSS berperan sebagai penginduksi kanker. 24 mencit diinduksi oleh AOM dan DSS, kemudian dibagi menjadi 4 grup yaitu luniasn dosis kecil (20mg/kg), dosis sedang (30mg/kg), dan lunasin dosis tinggi (40mg/kg). Setelah itu spesimen rektum diambil dan diobservasi fokus inflamasi, hiperplasia, dan angiogenesisnya. Hasilnya menunjukkan bahwa ekstrak lunasin terbukti mampu menghambat angiogenesis, inflamasi, dan hiperplasia. Pada hiperplasia dan inflamasi penurunan signifikan dapat ditemukan setelah dosis lunasin dinaikkan menjadi 20mg/kg, sedangkan pada angiogenesis hasil signifikan baru ditemukan setelah dosis lunasin ditingkatkan menjadi 40mg/kg BB. Kesimpulannya, lunasin mampu mereduksi perkembangan kolorektal kanker pada rektum mencit yang diinduksi AOM dan DSS.
Keywords : Azoxymethane (AOM), Dextran sodium sulfate (DSS), mencit, kanker kolorektal, hiperplasia, angiogenesis, inflamasi, rektum, lunasin