Skripsi
Hubungan antara Letak Trauma Tumpul pada Kepala dengan Terjadinya Lesi Coup dan Contrecoup = The Relationship between The Position of Head Blunt Trauma with Coup and Contrecoup Contusion.
Latar Belakang: Cedera kepala traumatik merupakan penyebab kematian tersering pada kecelakaan. Trauma tumpul pada kepala dapat menimbulkan contusio cerebri berupa lesi coup dan contrecoup. Namun, mekanisme dari terjadinya lesi coup dan contrecoup belum diketahui dengan jelas. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara letak trauma tumpul pada kepala dengan terjadinya lesi coup dan contrecoup. Metode: Sampel penelitian diambil dari rekam medis jenazah dengan trauma tumpul pada kepala yang diotopsi di Departemen Forensik dan Medikolegal RSCM pada tahun 2012-2016. Peneliti kemudian mencari tahu mengenai letak trauma tumpul dan temuan contusio cerebri pada rekam medis jenazah. Hasil: Dari 97 sampel dengan trauma tumpul pada kepala, didapatkan proporsi lesi coup sebesar 5,2%, 11,3%, dan 2,1%, dan proporsi lesi contrecoup sebesar 1,0%, 15,5%, dan 2,1% pada trauma tumpul yang terjadi di depan, samping, dan belakang kepala secara berturut-turut. Hasil uji chi square menunjukkan hubungan yang bermakna antara trauma tumpul pada sisi depan (p=0,005) dan samping (p=0,002) kepala dengan lesi contrecoup. Pembahasan: Terjadinya lesi coup tidak selalu diikuti oleh terjadinya lesi contrecoup, dan berlaku juga sebaliknya. Hubungan bermakna antara trauma tumpul pada sisi samping kepala dengan lesi contrecoup secara teori dapat dikaitkan dengan teori sistem suspensori otak. Kesimpulan: Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara trauma tumpul pada sisi depan dan samping kepala dengan lesi contrecoup.
Kata kunci: Trauma Tumpul, Kepala, Lesi Coup, Lesi Contrecoup
Background: Traumatic brain injury remains the most common cause of mortality in accidents. Blunt trauma in the head may cause cerebral contusion, which includes coup and contrecoup contusion. However, the mechanism of coup and contrecoup contusion formation remains unknown. This research aims to know the relationship between the position of head blunt trauma with coup and contrecoup contusion. Methods: Research samples were taken from corpse medical records with head blunt trauma who had undergone autopsy in Forensics and Medicolegal Department of Cipto Mangunkusumo Hospital from 2012-2016. The position of head blunt trauma and findings of cerebral contusions were recorded. Results: Out of 97 samples with head blunt trauma, the proportions for coup contusion were 5,2%, 11,3%, and 2,1%, while the proportions for contrecoup contusion were 1,0%, 15,5%, and 2,1% in blunt trauma happening at the front, side, and back part of the head respectively. Chi square tests showed significant relationships between blunt trauma of front (p=0,005) and side (p=0,002) part of the head with contrecoup contusion. Discussion: Coup contusion is not always followed by contrecoup contusion, and vice versa. The significant relationship between blunt trauma of the side part of the head and contrecoup contusion can be explained by the theory of brain suspensory system. Conclusion: This research concludes that blunt trauma of the front and side part of the head is related to contrecoup contusion.
Keywords: Blunt Trauma, Head, Coup Contusion, Contrecoup Contusion
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2017
- Pengarang
-
Hendra - Nama Orang
Ade Firmansyah Sugiharto - Nama Orang - No. Panggil
-
S17120fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2017
- Deskripsi Fisik
-
xii, 29 hlm., 21cm x 30cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S17120fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S17120fk | S17120fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi