Tesis

Hubungan Panjang Badan Perineum Dengan Robekan Perineum Pada Saat Persalinan = Relationship between perineal body lengths and perineal rupture in vaginal delivery.

Latar Belakang: Robekan perineum merupakan salah satu komplikasi tersering dari persalinan pervaginam. Diketahui bahwa robekan perineum berat (derajat III dan IV) dapat menyebabkan berbagai macam morbiditas bagi pasien. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya robekan perineum. Salah satu faktor penting yang dapat memprediksi terjadinya robekan perineum adalah panjang badan perineum. Akan tetapi, hingga saat ini penelitian di Indonesia belum ada yang menyimpulkan mengenai panjang badan perineum yang berisiko untuk menimbulkan robekan perineum. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara panjang badan perineum dan robekan perineum sehingga dapat memberikan acuan mengenai penggunaan panjang badan perineum untuk memprediksi derajat robekan perineum saat persalinan. Metode: Penelitian nested case control ini dilakukan di RSUD Tangerang dan RSUD Karawang sejak Februari hingga September 2017. Sebanyak 126 pasien primigravida, diperiksa panjang badan perineum lalu diikuti hingga persalinan kala II lalu dinilai derajat robekan perineum. Hubungan panjang badan perineum dengan derajat robekan perineum pada pasien yang di episiotomi dinilai dengan menggunakan uji bivariat dilanjutkan multivariat regresi logistik serta pembuatan skoring untuk memprediksi terjadinya robekan perineum derajat III &IV Hasil: Terdapat perbedaan bermakna nilai rerata panjang badan perineum pada pasien yang di episiotomi antara kelompok yang mengalami robekan perineum derajat I&II dibandingkan dengan kelompok yang mengalami robekan perineum derajat III&IV (p < 0,001). Pada analisis multivariat, didapatkan adjusted OR sebesar 5,25 (IK 95% 1,52-18,17). Dilakukan pembuatan skoring untuk memprediksi terjadinya robekan perineum derajat III&IV dan didapatkan panjang badan perineum dan lingkar kepala dapat digunakan sebagai faktor prediktor dengan adanya panjang perineum ≤ 3,0 cm dan lingkar kepala ≥ 33,5 cm memiliki risiko robekan perineum derajat III&IV sebesar 70,52% Kesimpulan: Panjang badan perineum memiliki kemampuan yang baik dalam memprediksi terjadinya robekan perineum.
Kata Kunci: Panjang badan perineum, persalinan pervaginam, robekan perineum


Background: The perineal rupture is one of the most common complications of vaginal delivery. It is known that severe perineal rupture (3rd and 4th degree) can cause various morbidities. There are many factors that can affect the occurrence of perineal rupture. One of the major factors that can generate the occurrence of perineal rupture is the length of the perineal body. However, until now, no research in Indonesia has concluded the perineal body length that can predict the perineal rupture. Objective : This study aim to find the relationship between perineal body length and perineal rupture so that it can provide a reference on the use of perineal body length to predict a severe perineal rupture during vaginal delivery. Methods: This nested case control study was conducted at RSUD Tangerang, and RSUD Karawang from February to September 2017. A total of 126 primigravida patients who offered to participate in the study. Subjects were obtained by consecutive sampling method. The length of the perineum body is then measured and followed until the second stage of labor and then will assessed for the degree of perineal rupture. The relationship between perineal length and the degree of rupture perineum was assessed by using the unpaired t test for bivariate, followed by multivariate test and scoring to predict the occurrence of third & fourth degree of perineal tears. Results: There was a significant difference in median length of the perineal body between the first and second degree perineal rupture compared to the third and fourth degree perineal rupture group (p