Skripsi
Hubungan Konsumsi Yodium terhadap Tingkat Depresi pada Wanita Usia 18-25 Tahun di RSUD Pasar Minggu = The Relation of Iodine Consumption with the Level of Depression in Women Aged 18-25 Years in Pasar Minggu Hospital.
Latar Belakang: Saat ini depresi memiliki prevalensi cukup tinggi di dunia. Salah satu penyebabnya adalah hipotiroid akibat tidak cukupnya asupan yodium. Tujuan: Mengetahui hubungan konsumsi yodium terhadap tingkat depresi pada wanita usia 18-25 tahun di RSUD Pasar Minggu. Metode: Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan studi analitik observasional. Responden berjumlah 87 wanita usia 18-25 tahun dan memenuhi kriteria penelitian. Data asupan yodium diperoleh melalui kuesioner semi-kuantitatif frekuensi makanan tinggi yodium dengan wawancara. Hasilnya dianalisis menggunakan Nutrisurvey for Windows. Pengukuran tingkat depresi menggunakan kuesioner HDRS dengan wawancara. Hasil: Asupan yodium responden yang sesuai dengan rekomendasi adalah 90,9 %. Proporsi penderita depresi berjumlah 80,5 %. Hasil uji Anova dan post-hoc Bonferroni menunjukkan adanya hubungan secara klinis dan statistik antara konsumsi yodium dengan tingkat depresi pada kelompok normal dengan depresi ringan (p=0,002), normal dengan depresi sedang (p=0,004), dan normal dengan depresi berat (p=0,008). Di sisi lain, terdapat hubungan klinis antara konsumsi yodium dengan tingkat depresi pada kelompok depresi ringan dengan sedang, depresi ringan dengan berat, dan depresi sedang dengan berat. Diskusi: Dapat disimpulkan terdapat hubungan konsumsi yodium dengan tingkat depresi.
Kata kunci: Konsumsi yodium, tingkat depresi, wanita, 18-25 tahun
Background: Currently, depression has a fairly high prevalence in the world. One of the reasons is hypothyroid due to inadequate intake of iodine. Objective: To determine the relation of iodine consumption with depression level in women aged 18-25 years in Pasar Minggu Hospital. Methods: The research used a cross sectional design with observational method. The respondents were 87 women aged 18-25 years and suited criteria. Data iodine was obtained using semi-quantitative food-frequency questionnaire of high-iodine. The result is analyzed using Nutrisurvey for Windows. The depression levels were measured using HDRS questionnaire. Results: 90,9 % of respondents had iodine intake as recommended. The proportion of depression is 80.5%. The results of ANOVA and post-hoc Bonferroni showed a clinical and statistic relations between consumption of iodine with depression levels in normal group with mild depression (p=0.002), normal with moderate depression (p=0.004), and normal with severe depression (p= 0.008). Whereas, there is a clinical relation between the consumption of iodine with level of depression in the mild group with moderate depression, mild with severe depression, and moderate with severe depression. Discussion: It can be concluded that there is a relation of iodine consumption with level of depression.
Keywords: Consumption of iodine, depression level, women, 18-25 years
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2017
- Pengarang
-
Natasya Claresta Viano - Nama Orang
Martina Wiwie Setiawan - Nama Orang - No. Panggil
-
S17074fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2017
- Deskripsi Fisik
-
xiv, 55 hlm., 21cm x 30cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S17074fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S17074fk | S17074fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi