Skripsi
Korelasi Depresi dengan Keparahan Dermatitis Seboroik di Kepala pada Pasien Poliklinik Kulit dan Kelamin RS dr. Cipto Mangunkusumo Tahun 2017 = Correlation between Depression and Seborrheic Dermatitis Severity on Scalp in Dermatology and Venereology Clinic dr. Cipto Mangunkusumo Hospital in 2017.
Dermatitis seboroik merupakan masalah kulit kronis yang ditandai gejala berupa eritema, skuama, dan papul pada kulit yang memiliki banyak kelenjar sebasea. Dermatitis seboroik ringan sering disebut ketombe. Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menjelaskan faktor pencetus keparahan dermatitis seboroik, salah satunya depresi. Depresi adalah gangguan mood kronis yang ditandai dengan menurunnya pola hidup dan ritme biologis seseorang yang muncul akibat stress psikologis kronis. Keduanya diperkirakan memiliki korelasi meski sampai saat ini belum ada penelitian yang menunjukkan hasil bermakna. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari korelasi antara depresi dengan keparahan dermatitis seboroik. Penelitian ini dilakukan secara cross sectional di Departemen Ilmu Kulit dan Kelamin Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta pada 2017. Keparahan dermatitis seboroik diukur dengan Seborrheic Dermatitis Area and Severity Index (SDASI), sementara depresi diukur dengan kuesioner Beck Depression Inventory II (BDI-II). Subjek penelitian sebanyak 82 pasien dermatitis seboroik. Uji normalitas data ditemukan tidak normal. Nilai median depresi sebesar 5 (0-38) dan nilai median keparahan dermatitis seboroik sebesar 2,25 (0,25-21). Hasil uji korelasi dengan Spearman menunjukkan hasil tidak signifikan dan tidak ada korelasi antara depresi dengan keparahan dermatitis seboroik (P=0,249 dan r=0,129). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ditemukan adanya korelasi antara depresi dengan keparahan dermatitis seboroik.
Kata kunci : Dermatitis Seboroik, Depresi, Keparahan Dermatitis Seboroik
Seborrheic dermatitis is a chronic skin disease with specific manifestation such as erythematous, squamous, and papules on sebaceous glands-rich skin. Mild seborrheic dermatitis usually recognized as dandruff. There were no previous studies that explained causal factors that affect seborrheic dermatitis severity, including depression. Depression is one of psychiatry disorders that affects mood chronically, changed lifestyle, and disturbed biological rythme which caused by chronic psychology stress. There were no studies that explained their correlation, despise the fact that there is relationship between emotional stress and dermatology disorders especially in neuroendocrine system that affects skin tissue homeostatic. This was a cross sectional research that applied in dermatology and venereology clinic dr. Cipto Mangunkusumo Hospital Jakarta in 2017 to find correlation between depression and seborrheic dermatitis severity. Seborrheic dermatitis severity measured by Seborrheic Dermatitis Area and Severity Index (SDASI), and depression measured by Beck Depression Inventory II (BDI-II). The subjects were 82 seborrheic dermatitis patients. Median number for depression was 5 (0-38) and median number for seborrheic dermatitis was 2.25 (0.25-21). Correlation trials with spearman showed no statistically significant between depression and seborrheic dermatitis severity (P=0.249 and r=-0.129). Conclusion, this research showed there was no correlation between depression and seborrheic dermatitis severity.
Key words : Seborrheic Dermatitis, Depression, Seborrheic Dermatitis Severity
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2017
- Pengarang
-
Renisa Aru Ariadno - Nama Orang
Eliza Miranda - Nama Orang - No. Panggil
-
S17063fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2017
- Deskripsi Fisik
-
xiii, 46 hlm., 21cm x 30cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S17063fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S17063fk | S17063fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi