Skripsi

Hubungan antara hemokromatosis sekunder terhadap stunting pada anak dengan thalassemia = Secondary hemochromatosis relation with stunting in children with thalassemia.

Pendahuluan: Terapi transfusi darah rutin pada pasien thalassemia berisko menyebabkan hemokromatosis sekunder pada tubuh. Hemokromtasosis sekunder, yang diukur dengan kadar ferritin serum, dapat menyebabkan gangguan fungsi hati yang berdampak pada keterlambatan pertumbuhan atau stunting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui presentase pasien thalassemia anak di RSCM Kiara yang mengalami stunting, melihat hubungan antara kadar ferritin serum dengan stunting, kadar hemoglobin dengan stunting, dan nilai hematokrit dengan stunting. Metode: Dari 285 data pasien thalassemia di RSCM Kiara, diambil 109 data pasien yang memenuhi kriteria untuk penelitian ini. Data tersebut terdiri dari 55 anak laki-laki dan 54 anak perempuan dengan rentang usia 0-18 tahun. Hasil: Dari 109 pasien, terdapat 48,7% (53/109) pasien yang memiliki kondisi stunting. Kelompok stunting tersebut terdiri dari 40% (22/55) anak laki laki dan 54,7% (31/54) anak perempuan. Bila digunakan kadar ferritin serum (ng/dL) dengan cut off 1000, 2000, 3000, 4000 sebagai batas cut off untuk menyatakan adanya hemokromatosis, tidak ditemukan adanya hubungan (p>0,05). Namun, terdapat perbedaan signifikan (p

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Alvian Putra Adhitama - Nama Orang
Ina susianti Timan - Nama Orang

No. Panggil
S17049fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S17049fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S17049fkS17049fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan antara hemokromatosis sekunder terhadap stunting pada anak dengan thalassemia = Secondary hemochromatosis relation with stunting in children with thalassemia.

Related Collection