Skripsi
Pengaruh pemberian kombinasi ekstrak akar pasak bumi dan propolis secara oral terhadap tingkat parasitemia mencit yang terinfeksi Plasmodium berghei = The effect of pasak bumi root extract and propolis combination orally in to the parasitemia level of mice that infected by Plasmodium berghei.
Infeksi malaria merupakan masalah kesehatan yang masih menjadi perhatian dunia karena meningkatnya resistensi terhadap obat standar malaria, yaitu ACT. Pada penelitian ini, ekstrak tumbuhan yang digunakan adalah pasak bumi dan propolis sebagai antimalaria. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antimalaria pada kelompok tunggal propolis dan kelompok kombinasi propolis dengan ekstrak akar pasak bumi. Mencit yang digunakan sejumlah 35 ekor dan terbagi atas 6 kelompok. Kelompok perlakuan terdiri atas dua kelompok kontrol, kelompok propolis tunggal dengan dosis 90 mg/kgBB dan 180 mg/kgBB dan kelompok kombinasi propolis dosis sama seperti tunggal dengan pasak bumi dosis 60 mg/kgBB dan 75 mg/kgBB. Plasmodium berghei 2% diinjeksikan pada setiap mencit dan dibuat apusan darahnya selama 8 hari untuk dilihat tingkat parasitemianya. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara kontrol positif dengan kedua kelompok kombinasi (p=0,136 dan 0,289). Akan tetapi pemberian kedua dosis kombinasi propolis dengan pasak bumi (GI: 97,97% dan 97,83%) jauh lebih baik dibandingkan penggunaan tunggal propolis. Kontrol positif (GI: 98,63%) memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan propolis tunggal (GI: 23,88% dan 51,66%). Perlakuan kombinasi lebih baik dibandingkan dengan perlakuan tunggal dalam menghambat parasitemia.
Kata kunci : Pasak bumi, propolis, mencit, Plasmodium berghei, parasitemia, oral.
Malaria infection is still being a global concern because of the increasing resistance to standard drug malaria, Artemisinin Combination Therapy. In this research, plant extract, pasak bumi and propolis, was using as antimalarial. This study was conducted to find out antimalarial effect of single propolis and combination of propolis with pasak bumi root extract. Using 30 mice, the treatment group divided to 6 groups, consisted of two control groups, two groups of Single propolis with doses of 90 mg/kgBW and 180 mg/kgBW and two Combination groups of propolis (doses same as Single propolis group) with pasak bumi dose 60 mg/kgBW and 75 mg/kgBW. Plasmodium berghei 2% was injected in each mouse and made blood smear for 8 days to be seen parasitemia level. The results of the study showed that there was no significant difference between positive control with the two Combination groups (p = 0.136 and 0.289). However, the Combination group of propolis and pasak bumi (GI: 97.97% and 97.83%) is much better than Single propolis group. Positive control (GI: 98.63%) had better outcomes than Single propolis group (GI: 23.88% and 51.66%). Combination group is better than Single propolis group in inhibiting parasitemia.
Key words : Pasak bumi, propolis, mice, Plasmodium berghei, parasitemia, oral.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2017
- Pengarang
-
Nur Hasanah - Nama Orang
Hendri Astuty - Nama Orang - No. Panggil
-
S17030fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2017
- Deskripsi Fisik
-
xii, 64 hlm., 21cm x 30cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S17030fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S17030fk | S17030fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi