Skripsi

Evaluasi Pemberantasan Soil Transmitted Helminths Menggunakan Albendazol Triple Dose di Desa Perobatang, Sumba Barat Daya = The Evaluation of Deworming Using Albendazole Triple dose Six in Perobatang Village, Southwest Sumba.

Angka infeksi soil-transmitted helminths (STH) masih tinggi di Indonesia, terutama di daerah tertinggal yang memiliki kriteria sulit air serta tingkat sanitasi dan higiene yang rendah seperti di Sumba Barat Daya (SBD). Desa Perobatang merupakan salah satu desa tertinggal di SBD yang penduduknya rentan terinfeksi STH karena memiliki kebiasaan penduduk buang air besar sembarangan (BABS). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengobatan massal Penelitian ini menggunakan studi fixed cohort prospective. Data diambil empat kali, yaitu pada bulan Juli dan 2 minggu setelahnya, Oktober 2016, dan Januari 2017. Data infeksi STH didapatkan dari hasil pengumpulan feses warga menggunakan metode Kato Katz dan diperiksa menggunakan mikroskop cahaya. Sampel diperiksa lagi setelah 2 minggu pengobatan menggunakan albendazole triple dose 400mg untuk mengetahui angka kesembuhan dan diperiksa lagi setelah 3 dan 6 bulan pasca pengobatan untuk mengetahui kejadian reinfeksi. Dari pemeriksaan 3 bulan berkala, didapatkan sebagian besar pasien infeksi yang sudah sembuh mengalami reinfeksi secara intensif, yaitu reinfeksi A.lumbricoides sebesar 33% dengan rincian 19% pada bulan ke-3 dan 14% pada bulan ke-6 dan reinfeksi T.trichiura sebesar 9% dengan rincian 2% pada bulan ke-3 dan 7% pada bulan ke-6, sedangkan pada cacing tambang tidak terdapat kasus reinfeksi.
Kata kunci : soil-transmitted helminths (STH), albendazol triple dose, reinfeksi


Soil-transmitted helminths (STH) infection rate is relatively high in Indonesia, especially in deprived area with lack of water availability, poor sanitation and hygiene, such as Sumba Barat Daya (SBD). Perobatang village is one of the deprived villages in SBD where its villagers are vulnerable to be infected by STH as they have the habit of open defecation. This study aimed to evaluate the mass treatment using albendazole 400mg given for 3 days consecutively. This was a cohort fixed prospective study design. Data were collected four times, on July 12, July 26, October 2016, and January 2017. STH prevalence was obtained by collecting villagers’ stool samples that will be processed using Kato Katz method and be examined using microscope. The stool samples were collected again at 2 week post-treatment to determine the cure rate and at 3 and 6 months post-treatment to determine the incidence of re-infection. At 3 months posttreatment, most of the recovered patients from infection are intensively reinfected: A.lumbricoides re-infection of 33% with details 19% in 3 months and 14% in 6 months and T.trichiura re-infection of 9% with details 2% in 3 months and 7% in 6 months, while there is no re-infection in hookworm.
Key words : Soil-transmitted helminths (STH), re-infection, albendazole

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2016
Pengarang

Muhammad Ichsan Sulaiman Taufik - Nama Orang
Saleha Sungkar - Nama Orang

No. Panggil
S16205fk
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xii, 35 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S16205fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S16205FKS16205fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Evaluasi Pemberantasan Soil Transmitted Helminths Menggunakan Albendazol Triple Dose di Desa Perobatang, Sumba Barat Daya = The Evaluation of Deworming Using Albendazole Triple dose Six in Perobatang Village, Southwest Sumba.

Related Collection