Tesis
Pengaruh Pajanan Pelarut Organik Metil Etil Keton (MEK) Terhadap Insidensi Neurotoksisitas Akut Pada Pekerja Manufaktur Sepatu di PT. X = Effect of Methyl Ethyl Ketone (MEK) Organic Solvent Exposure on The Incidence of Acute Neurotoxicity in Shoe Manufacturing Workers at PT. X.
Latar Belakang. Pekerja pabrik manufaktur sepatu di negara-negara berkembang setiap hari terpajan campuran kompleks dari pelarut organik. Pajanan kimia terjadi melalui inhalasi / pernapasan dan kulit yang dapat mempengaruhi banyak sistem fisiologis. Pajanan utama kimia untuk pelarut organik di bidang manufaktur sepatu berasal dari proses pengeleman dan proses pembersihan dengan menggunakan pelarut organik pada alas kaki sepatu di bagian assembling. Metil etil keton adalah salah satu jenis pelarut organik dimana apabila masuk ke dalam tubuh melalui rute inhalasi dapat menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan, paru-paru dan dada menjadi sesak. Neurotoksisitas akut adalah kumpulan gejala pada sistem saraf pusat (depresi sistem saraf pusat, gangguan psikomotor, narkosis, mengantuk, sakit kepala, pusing berputar, dispepsia, dan mual). Cara Penelitian. Desain penelitian adalah studi kohort prospektif terdiri dari 45 orang untuk masing-masing kelompok terpajan tinggi MEK dan terpajan rendah MEK. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik, pengukuran kadar MEK Urine pre-shift dan end-shift kerja, dan pengisian kuesioner Form Acute symptoms rating questionnaire pada awal shift kerja (07.00), 2 jam setelah bekerja (09.00), istirahat (12.00), 2 jam setelah istirahat (15.00), dan akhir shift kerja (16.00). Hasil. Insidensi gejala neurotoksisitas akut pada kelompok yang terpajan tinggi MEK berdasarkan kuesioner Acute Symptoms sebesar 51.1%. Faktor usia dengan gejala neurotoksisitas akut pada pekerja di PT. X dengan nilai p = 0.432, faktor jenis kelamin dengan nilai p = 0.162, faktor pendidikan dengan nilai p = 0.897, faktor status gizi dengan nilai p = 0.865, faktor kebiasaan alkohol dengan nilai p = 0.181, faktor kebiasaan minum kopi dengan nilai p = 0.265, dan faktor kebiasaan merokok dengan nilai p = 0.968, faktor masa kerja dengan gejala neurotoksisitas akut pada pekerja di PT. X dengan nilai p = 0.533, dan faktor penggunaan alat pelindung diri (APD) dengan nilai p = 0.162. Dan pada penelitian ini didapatkan gejala neurotoksisitas akut yang dominan yaitu mudah lelah (80%), sakit kepala (77.8%), merasa mual (71.1%), pusing berputar (66.7%), dan kondisi seperti mabuk (53.3%). Kesimpulan dan Saran. Tidak ada faktor subyek dan pekerjaan yang berpengaruh signifikan terhadap gejala neurotoksisitas akut. Melakukan isolasi area kerja lain bagi pekerja yang terpajan bahan kimia yang karena berpotensi tinggi membahayakan pekerja lain di sekitarnya. Menilai ulang risiko bahaya dari penggunaan MEK menggantikan dengan bahan kimia yang lain yang risikonya lebih rendah atau mengganti dengan pelarut yang berbasis air, water based. Menyediakan APD yang memenuhi syarat kepada semua pekerja yang terpajan bahan kimia dan pekerja di sekitarmya. Uji fit test APD yang digunakan agar pekerja merasa nyaman saat memakainya, memberikan sanksi yang tegas kepada pekerja yang tidak konsisten menggunakan alat pelindung diri.
Kata Kunci. Metil Etil Keton, Neurotoksisitas Akut, Pekerja Manufaktur Sepatu.
Background: Shoe manufacturing factory workers in developing countries are daily exposed to complex mixtures of organic solvents. Chemical exposure occurs through inhalation / respiration and skin which can affect many physiological systems. The main chemical exposure to organic solvents in shoe manufacturing comes from the process of gluing and cleaning process by using organic solvents on footwear in the assembling section. Methyl ethyl ketone is one type of organic solvent which, when entering into the body through inhalation routes can cause irritation of the nose, throat, lungs and chest becomes congested. Acute neurotoxicity is a collection of symptoms in the central nervous system (central nervous system depression, psychomotor disorders, narcosis, drowsiness, headache, dizziness, dyspepsia, and nausea). Method: The study design was a prospective cohort study consisting of 45 people for each MEK high exposed group and low exposed to MEK. Data collection was done by interview, physical examination, MEK level measurement of pre-shift urine and end-shift work, and filling out questionnaires Form Acute symptoms rating questionnaire at the beginning of work shift (07.00), 2 hours after work (09.00), break (12.00), 2 hours after break (15.00), and end of work shift (16.00). Result: The incidence of acute neurotoxicity symptoms in the MEK-high exposed group based on the Acute Symptoms questionnaire was 51.1%. Age factor with symptoms of acute neurotoxicity in workers at PT. X with p value = 0.432, gender factor with p value = 0.162, education factor with p value = 0.897, nutritional status factor with p value = 0.865, alcohol habit factor with p value = 0.181, coffee drinking habit factor with p value = 0.265, and smoking habit factor with p value = 0.968, work duration factor with symptoms of acute neurotoxicity at worker in PT. X with p value = 0.533, and the use factor of personal protective equipment (PPE) with p value = 0.162. In this study, symptoms of acute neurotoxicity were dominant are fatigue (80%), headache (77.8%), nausea (71.1%), dizziness (66.7%), and feeling of intoxication (53.3%). Conclusion: There are no subject and occupational factors that have a significant effect to the symptoms of acute neurotoxicity. Conducting isolation of other work areas for workers exposed to chemicals that because of high potential to harm other workers in the vicinity. Reassessing the hazard risk of using MEK substitutes with other chemicals that are of lower risk or replace with water-based solvents. Provide PPE eligible to all workers exposed to chemicals and workers around them. A PPE fit test is used for workers to feel comfortable while wearing it, giving strict sanctions to workers who do not consistently use personal protective equipment.
Keywords: Methyl Ethyl Ketone, Acute Neurotoxicity, Shoe Manufacturing Workers.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2017
- Pengarang
-
Denta Aditya Episana - Nama Orang
Aria Kekalih - Nama Orang
liem Jen Fuk - Nama Orang - No. Panggil
-
T17447fk
- Penerbit
- Jakarta : FKUI-RSCM., 2017
- Deskripsi Fisik
-
xvii, 138 hlm., 21cm x 30cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
T17447fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T17447FK | T17447fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi