Tesis

Faktor Risiko Obstructive Sleep Apnea pada Anak Sindrom Down = Risk Factor of Obstructive Sleep Apnea in Children with Down Syndrome .

Latar Belakang: Sindrom Down merupakan kelainan kromosom tersering. Anak dengan SD memiliki beberapa faktor risiko terhadap OSA dengan prevalens di berbagai negara yaitu antara 30-60%, dibandingkan 0,7-2% pada populasi umum. Hingga saat ini belum ada data mengenai OSA pada anak sindrom Down di Indonesia. Tujuan: Mengidentifikasi prevalens OSA pada anak sindrom Down dan menganalisis hubungan antara habitual snoring, obesitas, penyakit alergi di saluran napas, hipertrofi tonsil, dan hipertrofi adenoid sebagai faktor risiko OSA pada anak sindrom Down. Metode: Penelitian potong lintang dilakukan pada anak sindrom Down berusia 318 tahun yang tergabung dalam Yayasan POTADS. Penelitian dilakukan di Poliklinik Respirologi IKA FKUI RSCM dari bulan Juli 2016 hingga Juli 2017. Penegakkan diagnosis OSA menggunakan nilai batas AHI3 pada pemeriksaan poligrafi. Faktor-faktor risiko yang dianggap berpengaruh dianalisis secara multivariat. Hasil: Penelitian dilakukan terhadap 42 subjek dengan hasil prevalens OSA pada anak dengan SD sebesar 61,9%. Sebesar 42,9% merupakan OSA derajat ringan, 14,3% OSA sedang, dan 4,8% OSA berat. Pada analisis multivariat didapatkan faktor risiko yang bermakna yaitu habitual snoring (p=0,022 dan PR 8,85; IK 1,37-57) dan hipertrofi adenoid (p=0,006 dan PR 12,93; IK 2,09-79). Simpulan: Prevalens OSA pada anak sindrom Down sebesar 61,9%. Faktor risiko yang bermakna yaitu habitual snoring dan hipertrofi adenoid.
Kata kunci: OSA, sindrom Down, faktor risiko


Background: Down syndrome (DS) is the most common chromosomal disorder. Children with DS have predisposing factors to OSA with prevalence 30-60%, compared with 0.7-2% in the general child population. Until now there is no data about OSA in DS children in Indonesia. Aim: To identify the prevalence of OSA in DS and to analyze the effect of habitual snoring, obesity, airways allergic diseases, tonsillar hypertrophy, and adenoid hypertrophy as risk factor for OSA. Method: This is a cross sectional study, held in Respirology Clinic of IKA-FKUI RSCM Jakarta from July 2016 to July 2017. Subjects in this study were DS children aged 3 - 18 years who are members of the Foundation POTADS (Parents Association of Children with Down Syndrome). OSA was diagnosed by polygraphy examination with cutoff AHI ≥3. The risk factors that are considered important are then analyzed multivariately. Result: OSA prevalance among 42 subject are 61,9%. Degree of OSA are 42.9% mild, 14.3% moderate, and 4.8% severe. In the multivariate analysis, the significant risk factor are habitual snoring (p=0,022 and PR 8,85; CI 1,37-57) and adenoid hypertrophy (p=0,006 and PR 12,93; CI 2,09-79). Conclusion: Prevalence of OSA in DS children is 61,9%. The significant risk factor are habitual snoring and adenoid hypertrophy.
Keywords: OSA, Down syndrome,risk factor

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Dewi Kartika Suryani - Nama Orang
Agus Aulung - Nama Orang
Rizal Subahar - Nama Orang

No. Panggil
T17414fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Anak.,
Deskripsi Fisik
xvi, 63 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17414FKT17414fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Faktor Risiko Obstructive Sleep Apnea pada Anak Sindrom Down = Risk Factor of Obstructive Sleep Apnea in Children with Down Syndrome .

Related Collection