Tesis
Penilaian Keberhasilan Arteriovenous Fistula di RSCM = Evaluation of Arteriovenous Fistula in RSCM.
Latar belakang dan objektif: Keberhasilan hemodialisis ditentukan oleh kesuksesan akses vaskular, baik dicapai melalui arteriovenous fistula (AVF), arteriovenous graft (AVG), atau central venous catether (CVC). Dari berbagai pilihan akses vaskular lainnya, AVF adalah akses vaskular hemodialisis yang paling disarankan untuk jangka panjang karena memiliki patensi yang lebih panjang dan tingkat komplikasi yang rendah. Meskipun demikian, AVF memiliki tingkat kegagalan maturasi tinggi, dengan angka sekitar 43-63%. Rumah Sakit Umum Pusat Rujukan Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM), rumah sakit tersier terbesar di Indonesia, tidak memiliki data mengenai tingkat patensi AVF. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat patensi primer AVF di RSCM. Metode: Penelitian kohort retrospektif dilakukan pada seluruh pasien yang menjalani pemasangan AVF di RSCM pada periode Januari 2011 sampai Desember 2013. Hasil: Dari 269 pasien (rerata umur 53.1 ± 13.9), 190 (70.6%) pasien menjalani pemasangan fistula brakiosefalika, 71 (26.4%) pasien menjalani pemasangan fistula radiosefalika, dan 7 (2.6%) pasien menjalani pemasangan fistula jenis lainnya. Tingkat patensi tahun pertama adalah 71.4%. Kesimpulan: Tingkat patensi primer AVF pada pasien end-stage renal disease (ESRD) memenuhi standar target yang ditentukan oleh pedoman National Kidney Foundation Dialysis Outcomes Quality Initiative (NKF/DOQI). Penelitian ini menunjukkan bahwa diameter vena memiliki korelasi yang signifikan dengan tingkat patensi primer AVF. Faktor-faktor lainnya tidak berkaitan dengan patensi primer.
Background and objectives: The success of haemodialysis relies on the success of the vascular access, whether achieved with an arteriovenous fistula (AVF), an arteriovenous graft (AVG), or a central venous catether (CVC). Among other access options, arteriovenous fistula is the preferred long-term haeemodialysis vascular access due to longer patency and low complication rate. However, AVF maturation failure rates are high, ranging from 43 to 63%. Cipto Mangunkusumo Hospital, the largest tertiary referral hospital in Indonesia, lacks data on AVF patency rates. This study is aimed to determine the primary patency rates of AVF in Cipto Mangunkusumo Hospital. Methods: A single-centre retrospective study was performed in all patients who had primary arteriovenous fistulas created at Cipto Mangunkusumo Hospital during the period between January 2011 and December 2013. Results: Of 269 patients (mean age 53.1 ± 13.9), 190 (70.6%) patients underwent brachiocephalic fistula creation, 71 (26.4%) patients underwent radiocephalic fistula creation, and 7 (2.6%) patients underwent other fistula types creation during the two-year study period. The first year patency rate was 71.4%. Conclusions: In this setting, the rate of AVF creation for end-stage renal disease patients meets the standard of the target goals set forward by the National Kidney Foundation published updated Dialysis Outcomes Quality Initiative (NKF/DOQI) Guidelines. Our study suggested that venous diameter was significantly correlated with primary patency rates of AVF. Other factors were not associated with primary patency.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2016
- Pengarang
-
Charley Simanjuntak - Nama Orang
Dedy Pratama - Nama Orang - No. Panggil
-
T16598fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Bedah., 2016
- Deskripsi Fisik
-
xi, 36 hlm., 21cm x 30cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T16598FK | T16598FK | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi