Tesis

Gambaran Nasal Obstruction Symptom Evaluation, Peak Nasal Inspiratory Flowmeter terhadap Rinomanometri pada Deformitas Hidung = Overview of Nasal Obstruction Symptom Evaluation, Peak Nasal Inspiratory Flowmeter and Rhinomanometry in Nasal Deformity.

Sumbatan hidung merupakan keluhan tersering yang ditemukan pada praktek THT sehari-hari. Penyebab sumbatan hidung multifaktorial dan dapat disebabkan faktor struktural ataupun mukosa. Pemeriksaan sumbatan hidung dapat dilakukan secara subjektif dan objektif. Hidung tersumbat juga dapat mengakibatkan gangguan kualitas hidup seseorang. Penelitian ini dilakukan untuk menilai hubungan antara pemeriksaan subjektif menggunakan kuisioner Nasal Obstruction and Symptom Evaluation (NOSE), dan secara objektif menggunakan Peak Nasal Inspiratory Flowmeter (PNIF) dan Rinomanometri Aktif Anterior untuk mendiagnosis sumbatan hidung pada subjek dengan deformitas hidung. Deformitas hidung yang masuk dalam penelitian ini adalah, crooked nose, saddle nose, gangguan katup hidung dan septum deviasi. Penelitian ini juga akan mencari hubungan sumbatan hidung terhadap kualitas hidup berupa sleep disordered breathing. Penelitian ini adalah penelitian studi potong lintang dengan desain analitik pada 52 percontoh deformitas hidung dan 10 percontoh normal yang diambil secara berurutan. Analisis data dilakukan dengan pendekatan Bootstrap. Tahanan hidung populasi normal pada penelitian ini didapatkan sebesar 0,172 Pa/cm3/detik, dan pada populasi deformitas hidung sebesar 0,173 Pa/cm3/detik. Hasil dari penelitian ini didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara NOSE dan PNIF serta NOSE dengan rinomanometri. Didapatkan adanya hubungan bermakna antara pemeriksaan PNIF dan rinomanometri aktif anterior.
Kata kunci: deformitas hidung, NOSE, PNIF, rinomanometri, sumbatan hidung


Nasal obstruction is the most common symptom in daily practice. Etiology of nasal obstruction is multi factorial and can be caused by mucosal or structural factors. Nasal obstruction also correlate with quality of life. There was subjective and objective evaluation to diagnose nasal obstruction. This study aim to evaluate the correlation between Nasal Obstruction and Symptom Evaluation (NOSE) questionnaire, Peak Nasal Inspiratory Flowmeter (PNIF) and Active Anterior Rhinomanometry to diagnose nasal obstruction in nasal deformity. Nasal deformity that include in this study were crooked nose, saddle nose, nasal valve incompetence, and deviated septum. This study also will examined correlation between nasal obstruction and sleep disordered breathing. This study is cross sectional study with analitic design on 52 subject with nasal deformity, and 10 normal subject taken consecutively with data analyzed with bootstraps method. The result of this study was nasal resistance in normal subject 0,172 Pa/cm3/sec and in nasal deformity subject 0,173 Pa/cm3/sec on 75 Pa pressure. There is no significant correlation between NOSE score and PNIF value also between NOSE score and rhinomanometry value. There is significant correlation between PNIF and active anterior rhinomanometry.
Keywords: nasal obstruction, nasal deformity, NOSE, PNIF, rhinomanometry

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Windy Woro Paramyta - Nama Orang
Dini Widiarni Widodo - Nama Orang
H. adang Bachtiar - Nama Orang
Retno Wardani - Nama Orang

No. Panggil
T17349fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok.,
Deskripsi Fisik
xxii, 132 hlm., 21 cm x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T17349fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17349FKT17349fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Gambaran Nasal Obstruction Symptom Evaluation, Peak Nasal Inspiratory Flowmeter terhadap Rinomanometri pada Deformitas Hidung = Overview of Nasal Obstruction Symptom Evaluation, Peak Nasal Inspiratory Flowmeter and Rhinomanometry in Nasal Deformity.

Related Collection