Tesis
Efektifitas Pemberian Obat Tetes Mata Sodium Hyaluronate Pada Pemandu Lalu Lintas Udara Dengan Sindrom Mata Kering = Effectiveness of Sodium Hyaluronate Eye Drops On Air Traffic Controllers With Dry Eye Syndrome.
Latar Belakang: Penggunaan video display terminal (VDT) oleh pemandu lalu lintas udara (PLLU) dalam pekerjaan mereka dapat menyebabkan sindrom mata kering (SMK) yang berbahaya bagi keselamatan dan keamanan penerbangan. Pencegahan dini dengan penetesan air mata buatan pada PLLU dengan SMK ringan sejak dini dapat mencegah SMK dan meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan. Metode: Penelitian potong lintang dengan total sampling dilakukan pada PLLU Bandara Soekarno Hatta untuk mencari prevalensi sindrom mata kering. Dilanjutkan penelitian intervensi pre-post pada lima puluh PLLU Bandara Soekarno Hatta yang didiagnosis dengan SMK derajat ringan dengan tes Schirmer kemudian diberikan obat tetes sodium hyaluronate. Efektivitas obat dinilai secara obyektif dengan uji Schirmer dan secara subyektif dengan kuesioner Indeks Penyakit Okular (OSDI) sebelum dan sesudah pemberian obat. Hasil: Prevalensi sindrom mata kering pada PLLU Bandara Soekarno Hatta sebanyak 60,3%. Ada peningkatan yang signifikan secara statistik untuk kedua uji Schirmer dari 14,58 ± 2,56 sampai 8,22 ± 1,33 dan skor OSDI dari 16,7 (0-46) sampai 25 (0-64,6) setelah tujuh hari pemberian obat. Hal ini juga sejalan dengan kondisi klinis yang menunjukkan pergeseran dari derajat ringan menjadi normal baik untuk tes Schirmer dan kuesioner OSDI. Kesimpulan: Obat tetes Sodium hyaluronate efektif dalam mengatasi sindrom mata kering derajat ringan pada pemandu lalu lintas udara.
Kata kunci: pemandu lalu lintas udara, sindrom mata kering, layar monitor, obat tetes sodium hyaluronate.
Introduction: The use of video display terminals (VDT) by air traffic controllers (ATC) in their work may cause dry eye syndrome (DES) that is harmful to the flight safety and security. Early prevention with artificial tear drops on ATC with mild DES can prevent DES and improve flight safety and security. Method: Cross-sectional study with total sampling was directed to ATC of Soekarno Hatta Airport to find the prevalence of DES. Continued with pre-post intervention study on fifty ATC of Soekarno Hatta Airport that diagnosed mild DES with Schirmer test then administered sodium hyaluronate eye drop. Drug administration is done daily for seven days. The effectiveness of the drug was assessed objectively by Schirmer test and subjectively with the Ocular Surface Disease Index (OSDI) questionnaire before and after the drug administration. Result: The prevalence of dry eye syndrome in ATC of Soekarno Hatta Airport is 60.3%. There was statistically significant increment for both Schirmer test from 14.58±2.56 to 8.22±1.33 and OSDI score from 16.7 (0-46) to 25 (0-64.6) after seven days of drug administration. It was also aligned with clinical condition that shows the shifting from the mild to normal degree both for Schirmer test and OSDI questionnaire. Conclusion: Sodium hyaluronate eye drop are effective in overcoming mild dry eye syndrome on air traffic controllers.
Keywords: air traffic controllers, dry eye syndrome, video display terminal, sodium hyaluronate eye drop.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2017
- Pengarang
-
Syougie - Nama Orang
Dewi Friska - Nama Orang
Soemardoko Tjokrowidigdo - Nama Orang - No. Panggil
-
T17338fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Kedokteran Penerbangan., 2017
- Deskripsi Fisik
-
xvi, 83 hlm., 21cm x 30cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
T17338fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T17338FK | T17338fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi