Tesis

Efek Alfa Mangostin Pada Jalur TGF-/Smad Terhadap Aktivasi Sel Stelata Hepatik Manusia LX2 Untuk Pengembangan Terapi Fibrosis Hati = The effect of alpha mangostin on TGF-/Smad pathway in the activation of human hepatic stellate cell LX2 for the development of liver fibrosis treatment.

Latar belakang: Fibrosis hati adalah akumulasi berlebihan dari matriks ekstraseluler, termasuk kolagen yang terjadi pada berbagai tipe penyakit hati. Aktivasi Hepatic Stellate Cell (HSC) memegang peran kunci dalam proses fibrogenesis. Jalur transduksi sinyal TGF-/Smad ditengarai merupakan jalur yang paling predominan dalam aktivasi HSC yang ditandai dengan meningkatnya ekspresi marker-marker profibrogenik TGF-, -SMA, Col1A1 dan pSmad3. Proliferasi HSC yang teraktivasi juga berperan dalam patogenesis fibrosis hati. Pada saat ini belum ada terapi standar untuk fibrosis hati. Sorafenib, suatu multi kinase inhibitor diketahui mempunyai efek yang baik pada fibrosis hati ketika digunakan untuk indikasi karsinoma hepatoseluler. Pada saat ini, sedang dilakukan uji klinik tahap II terhadap Sorafenib untuk indikasi fibrosis hati. Alfa mangostin telah diteliti secara in vivo dapat memperbaiki fibrosis dan mempunyai efek antiproliferativ pada sel kanker. Pada penelitian ini kami menggunakan alfa mangostin untuk mengetahui aktivitasnya pada jalur TGF-/Smad dengan pembanding Sorafenib. Metode: Ini merupakan penelitian in vitro menggunakan sel lestari HSC LX-2. Sel dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok normal (tanpa perlakuan), kelompok TGF-, kelompok TGF-+ Sorafenib 10M, kelompok TGF-+Alfa mangostin (5M dan 10M). Dosis obat diperoleh dari perhitungan CC50 dengan MTSassay. Sel dipanen setelah induksi obat selama 24 jam. Proliferasi dilihat dari hitung sel dengan metode trypan blue exclusion method dan ekspresi Ki-67 dengan metode qRT-PCR. Ekspresi TGF- dan Col1A1 diukur dengan qRT-PCR. Ekspresi -SMA dan pSmad3 diukur dengan Western Blot. Hasil : Terdapat peningkatan ekspresi Ki-67 yang senada dengan peningkatan jumlah sel hidup secara pada kelompok TGF-. Ekspresi Ki-67 maupun jumlah sel hidup menurun secara signifikan pada kelompok Sorafenib dan Alfa Mangostin (5M dan 10M. Ekspresi penanda fibrogenesis TGF-, Col1A1, -SMA dan pSmad3 meningkat secara signifikan pada kelompok TGF- dan menurun signifikan dengan pemberian Sorafenib dan Alfa mangostin (5M dan 10M). Terdapat perbedaan signifikan dalam jumlah sel hidup, ekspresi Ki-67, TGF-, Col1A1, -SMA dan pSmad3 pada dua kelompok dosis Alfa mangostin. Kesimpulan : Alfa mangostin menghambat proliferasi HSC yang aktif dan menekan ekspresi marker-marker pro fibrogenik secara dose dependent.
Kata kunci: alfa mangostin, fibrosis hati, hepatic stellate cell, TGF-, Smad


Background: Liver fibrosis is an excessive accumulation of extracellular matrix, including collagen that occurs in various types of liver disease. Hepatic Stellate Cell activation (HSC) plays a key role in the process of fibrogenesis. TGF- / Smad signal transduction pathway is suspected to be the most predominant path in HSC activation characterized by increased expression of profibrogenic markers including TGF-, SMA, Col1A1 and pSmad3. Activated HSC proliferation also plays a role in the pathogenesis of liver fibrosis. Currently there is no standard therapy for liver fibrosis. Sorafenib, a multi kinase inhibitor known to have a good effect on liver fibrosis when used for indications of hepatocellular carcinoma. At this time, a phase II clinical trial of Sorafenib for liver fibrosis still conducted. Alpha mangostin has been studied in vivo to improve fibrosis and has an antiproliferative effect on cancer cells. In this research we use alpha mangostin to know its activity on TGF- / Smad path with Sorafenib as control. Method: This is an in vitro study using HSC LX-2 cell line. Cells were divided into 5 groups: normal group (without treatment), TGF- group, TGF- + Sorafenib 10M group, TGF- + Alfa mangostin (5M and 10M) groups. The drug dose was obtained from the calculation of CC50 with MTSassay. Cells were harvested after 24 hours of drug induction. Proliferation seen from cell count with trypan blue exclusion method and Ki-67 expression with qRT-PCR method. Expressions of TGF- and Col1A1 are measured by qRT-PCR. Expressions of SMA and pSmad3 are measured by Western Blot. Results: There was a significant increase in Ki-67 expression similar to the increase in the number of living cells in the TGF- group. The expression of Ki-67 as well as the number of living cells decreased significantly in the Sorafenib and Alfa Mangostin groups (5 μm and 10 μM.) TGF-, Col1A1, -SMA and pSmad3 fibrogenesis markers increased significantly in the TGF- group and decreased Significantly with Sorafenib and Alfa mangostin (5M and 10M) .There were significant differences in live cell count, Ki67 expression, TGF-, Col1A1, -SMA and pSmad3 in two dosage groups of Alfa mangostin Conclusion: Alpha mangostin inhibits HSC proliferation and suppresses expression of pro-fibrogenic markers in a dose dependent manner.
Keywords : Alpha mangostin, liver fibrosis, hepatic stellate cell, TGF-, Smad

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Rahmaniah - Nama Orang
Melva Louisa - Nama Orang
Vivian Soetikno - Nama Orang

No. Panggil
T17337fk
Penerbit
Jakarta : Program Magister Ilmu Biomedik.,
Deskripsi Fisik
xiv, 69 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T17337fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17337FKT17337fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Efek Alfa Mangostin Pada Jalur TGF-/Smad Terhadap Aktivasi Sel Stelata Hepatik Manusia LX2 Untuk Pengembangan Terapi Fibrosis Hati = The effect of alpha mangostin on TGF-/Smad pathway in the activation of human hepatic stellate cell LX2 for the development of liver fibrosis treatment.

Related Collection