Tesis

Survei Pengetahuan Dokter terhadap Penggunaan Opiat pada Tatalaksana Nyeri Kanker = Survey of Physician’s Knowledge on Opioid Usage for Cancer Pain Management.

Latar Belakang Penanganan nyeri kanker sering kali membutuhkan opiat. Morfin merupakan gold standard pada penatalaksanaan nyeri hebat kanker, tetapi sering kali penatalaksanaan nyeri kanker tidak optimal. Indonesia merupakan salah satu negara dengan konsumsi opiat yang sangat rendah. Adanya hubungan antara pengetahuan dokter tentang penanganan nyeri kanker dengan penggunaan opiat dapat merupakan salah satu indikator terhadap penanganan nyeri kanker. Pengetahuan penanganan nyeri kanker yang kurang menyebabkan penanganan yang tidak optimal. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dokter mengenai penanganan nyeri kanker dalam pemilihan opiat, cara pemberian, dosis, efek samping dan adanya adiksi, serta faktor-faktor yang menjadi penghambat pada penanganan nyeri kanker. Metode Desain penelitian ini merupakan potong lintang (cross sectional) yang dilakukan pada dokter spesialis yang menangani nyeri kanker di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN), Rumah Sakit Khusus Kanker, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta dan salah satu rumah sakit swasta di Tangerang dalam bulan Nopember 2016 – Maret 2017. Penelitian ini menggunakan pertanyaan/ kuesioner yang akan diisi responden tanpa menyebutkan nama dan bersifat rahasia. Pengetahuan dianggap baik, bila nilai  70 dan kurang, bila nilai < 70 menggunakan skoring, sedangkan untuk menilai hubungan antara pengetahuan tentang penggunaan opiat dengan bidang spesialisasi dokter dianalisis dengan uji Chi- square dan Fisher’s exact test jika syarat Chi-squre tidak terpenuhi. Hasil statistik dianalisa dengan menggunakan SPSS versi 20.
Hasil penelitian Dari total 146 kuesioner yang didistribusikan, didapatkan 103 kuesioner (70,5%) yang direspon. Pada penelitian ini, mayoritas responden (69,9%) mempunyai pengetahuan yang tidak adekuat. Rerata tertinggi didapatkan pada bagian pemilihan opiat 70,55 sedangkan rerata terendah didapatkan pada bagian efek samping opiat yaitu 47,56. Tidak terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dokter tentang penggunaan opiat dengan bidang spesialisasi (P= 0,355). Regulasi pemerintah merupakan penghambat utama pada penggunaan opiat, disusul dengan kurangnya pelatihan, ketersediaan obat dan pengetahuan tentang efek samping. Kesimpulan Pada penelitian ini, didapatkan bahwa pengetahuan dokter tentang penggunaan opiat untuk penanganan nyeri kanker terutama dalam hal pengetahuan tentang efek samping opiat masih kurang. Hasil yang cukup baik didapat pada pemilihan opiat.
Kata kunci : Opiat, penanganan nyeri kanker, pengetahuan dokter


Background Treatment of cancer pain often requires opioids. Morphine is a gold standard in the management of severe cancer pain. Ironically treatment of cancer pain is often inadequate. Indonesia is one of the countries with very low opioid consumption. The relationship between physician knowledge about cancer pain management and opioid usage is one of an indicator for cancer pain handling. Inadequate knowledge of cancer pain management causes improper handling. The purpose of this study was to find out the physician’s knowledge about the management of cancer pain in choosing opioid, administration, doses, side effects, addiction and factors of opioid that barrier in pain management. Methods This cross-sectional study was conducted in National Center General Hospital (RSUPN), Cancer Center Hospital, Regional Public Hospital in Jakarta and a Private Hospital in Tangerang from November 2016 to March 2017. Inclusion criteria were medical specialist who treating cancer pain. This study used questionnaires that filled out by respondents and confidential. Score of inadequate knowledge was less than 70, and adequate knowledge  70. To assess the relationship between knowledge of opioid use with specialization analyzed by Chisquare test and Fisher’s exact if Chi-square requirement is not fulfilled. Statistical analysis was performed by SPSS version 20.
Results From a total of 146 distributed questionnaires, we received 103 questionnaires (70,5%). In this study, the majority of respondents (69,9%) had inadequate knowledge. The highest rate (70,55) was found in the choosing opioid section, while the lowest rate (49,5) was found in the opioid side effects section. There is no significant relationship between physician knowledge on opioid usage and specialization (P= 0,355). Government regulation is major obstacle to opioid use, followed by lack of training, drug availability and knowledge of side effects Conclusion In this study, it was found that physician knowledge on opioid usage for cancer pain management, especially in terms of knowledge about opioid side effects is still lacking. Good results are obtained in choosing opioid.
Keyword: Opioid, cancer pain management, physician knowledge.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Lenny Indrayani - Nama Orang
Rianto Setiabudy - Nama Orang
Vivian Soetikno - Nama Orang
Cosphiadi Irawan - Nama Orang

No. Panggil
T17322fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Farmakologi Klinik.,
Deskripsi Fisik
xvii, 97 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T17322fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17322FKT17322fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Survei Pengetahuan Dokter terhadap Penggunaan Opiat pada Tatalaksana Nyeri Kanker = Survey of Physician’s Knowledge on Opioid Usage for Cancer Pain Management.

Related Collection