Tesis

Hubungan Beban Kerja Mental, Unit Kerja, dan Masa Kerja terhadap Peningkatan Tekanan Darah pada Pekerja Jakarta Air Traffic Service Centre (JATSC) di Bandar Udara Soekarno Hatta = The Relationship of Mental Workload, Work Unit, and Length of Work with Increased of Blood Pressure among Jakarta Air Traffic Service Centre (JATSC) Workers at Soekarno Hatta Airport .

Latar Belakang: Pemandu lalu lintas udara (PLLU) memiliki beban kerja dan tanggungjawab yang besar terhadap keselamatan penerbangan. Hal tersebut dapat memicu terjadinya stress kerja, yang selanjutnya dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti peningkatan tekanan darah. Tujuan: Diketahuinya hubungan antara beban kerja mental, unit kerja, dan masa kerja terhadap peningkatan tekanan darah pada pekerja Jakarta Air Traffic Service Centre (JATSC) di Bandara Soekarno Hatta. Metode: Studi ini bersifat kohort prospektif. Data penelitian dikumpulkan berdasarkan pengukuran tekanan darah, tinggi badan, dan berat badan serta dengan menggunakan instrumen Skala NASA – TLX dan skala Burn-out. Hasil uji validitas dan reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner NASA-TLX dan Burn Out valid dan reliabel untuk dipergunakan (Reliability Alpha Cronbach 0,714 dan 0,902). Sampel berupa pekerja Jakarta Air Traffic Service Centre (JATSC) Bandara Soekarno Hatta, baik controller maupun non controller. Peningkatan tekanan darah terjadi bila sistolik ≥ 140 mmHg atau diastolik ≥ 90 mmHg setelah bekerja. Hasil: Sampel berjumlah 191 orang. Penelitian dilakukan pada bulan Maret – Juli 2017. Prevalensi peningkatan tekanan darah pada pekerja JATSC sebesar 30,4% (prevalensi pada controller 38,3%, non controller 14,3%). Usia dan beban kerja mental terbukti menjadi faktor dominan yang berhubungan dengan peningkatan tekanan darah. Jika dibandingkan dengan pekerja JATSC yang berusia 21 – 39 tahun, pekerja JATSC yang berusia 40 - 65 tahun lebih berisiko mengalami peningkatan tekanan darah sebesar 2,36 kali [RR=2,65; interval kepercayaan (IK) 95%= 1,50-4,67; p=0,001]. Pekerja JATSC dengan beban kerja mental sangat tinggi memiliki risiko 3,55 kali lebih tinggi mengalami peningkatan tekanan darah setelah kontrol dibandingkan pekerja JATSC dengan beban kerja mental agak tinggi dan tinggi. [RR=3,55; interval kepercayaan (IK) 95%= 2,05-6,16; p