Tesis
Perbedaan Resistensi Insulin antara Penyakit Refluks Gastroesofageal dengan Erosi Esofagus dan Tanpa Erosi Esofagus = The Difference of Insulin Resistance between Erosive and Non-Erosive Reflux Disease in Gastroesophageal Reflux Disease Patients.
Latar Belakang: Resistensi insulin telah dilaporkan lebih tinggi pada populasi subjek dengan penyakit refluks gastroesofageal (GERD) dibandingkan subjek tanpa GERD serta berhubungan langsung terhadap adanya esofagitis erosif. Adanya perbedaan ras dan metode pengukuran pada penelitian sebelumnya, mendorong perlunya penelitian di Indonesia untuk dapat mengetahui resistensi insulin pada populasi GERD, khususnya pada erosi esofagus. Tujuan: Mempelajari perbedaan resistensi insulin pada penyakit refluks gastroesofageal dengan erosi dan tanpa erosi esofagus Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang terhadap 84 pasien dewasa dengan gejala GERD yang berobat di poliklinik gastroenterologi RSCM pada bulan Januari hingga April 2017. Perekrutan subjek dilakukan secara konsekutif menggunakan kuesioner GERDQ. Nilai HOMA-IR digunakan untuk evaluasi resistensi insulin. Adanya erosi esofagus dinilai menggunakan pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi (EGD). Data diolah menggunakan analisis Mann Whitney untuk memperoleh beda median nilai HOMA-IR antara kelompok tanpa erosi dan kelompok dengan erosi esofagus. Hasil penelitian: Nilai median HOMA IR pada seluruh subjek dengan gejala GERD adalah 1,46 (0,32-13,85). Uji Mann Whitney menunjukkan adanya perbedaan nilai HOMA-IR yang signifikan (p= 0,015) dengan nilai median HOMA IR yang lebih tinggi pada kelompok erosi esofagus, yaitu 1,74 (0,3513,85) dibandingkan dengan subjek tanpa erosi esofagus, yaitu 1,21 (0,32-10,78). Kesimpulan: Resistensi insulin, yang dinilai dengan HOMA-IR, lebih tinggi secara bermakna pada pasien refluks gastroesofageal dengan erosi esofagus dibandingkan tanpa erosi esofagus.
Kata kunci: resistensi insulin, erosi esofagus, esofagitis erosif, HOMA-IR
Background: Insulin resistance had been reported higher in GERD patients, particularly in patients with erosive esophagitis. Differences in subjects’ characteristics and measurement used in previous studies encourage the need to assign the study in Indonesia learn about insulin resistance among GERD patients especially in esophagitis erosive. Aim: To learn the difference of insulin resistance between erosive and nonerosive reflux disease in GERD patients. Methods: A cross sectional study of 84 adult patients with GERD symptoms was conducted. The subjects were recruited consecutively between January 2017 and April 2017 at Cipto Mangunkusumo National Hospital in Jakarta. GERDQ questionnaire was used for subject recruitment. Homeostatic model assessment- insulin resistance (HOMA-IR) index was used to evaluate insulin resistance. Esophageal erosions were diagnosed using upper gastrointestinal endoscopy. Mann-whitney analysis was used to determine HOMA-IR median difference between esophagitis and non-esophagitis group. Results: The median of HOMA-IR in all subjects was 1.46 (0.32-13.85). Using Mann Whitney test, HOMA-IR index was significantly higher in esophagitis patients (p=0.015) than in non-erosive patients, with the median of HOMA-IR index were 1.74 (0.35-13.85) and 1.21 (0.32-10.78) respectively. Conclusion: Insulin resistance, using HOMA-IR index, is significantly higher in gastroesophageal reflux disease patients with esophageal erosion.
Keywords: insulin resistance, erosive esophagitis, esophageal erosion, HOMA-IR
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2017
- Pengarang
-
Laras Budiyani - Nama Orang
Ali Sungkar - Nama Orang
Rosalina Dewi Roeslani - Nama Orang - No. Panggil
-
T17271fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Dalam., 2017
- Deskripsi Fisik
-
xvi, 56 hlm., 21cm x 30cm + Lampiran
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
T17271fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T17271FK | T17271fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi