Tesis

Efek Akupunktur Manual terhadap Enzim Superoxidase Dismutase Segera Setelah Latihan Fisik Akut pada Laki-Laki Yang Tidak Terlatih = Manual Acupuncture Effect on Superoxide Dismutase Enzyme Immediately after Acute Physical Exercise in Untrained Man.

Latihan fisik merupakan hal yang penting untuk kesehatan namun dapat pula meningkatkan stres oksidatif yang menyebabkan peningkatan Reactive Oxygen Species (ROS). Superoksida dismutase (SOD) adalah antioksidan endogen yang terdapat dalam tubuh, merupakan enzim yang mengkatalisis dismutasi ion superoksida radikal (O2-) menjadi hidrogen peroksida (H2O2) dan molekul oksogen (O2) sebagai perlawanan terhadap stres oksidatif. Akupunktur merupakan salah satu modalitas terapi yang diharapkan dapat mengurangi stress oksidatif yang terjadi akibat latihan fisik. Penelitian ini dilakukan pada tiga puluh pria tidak terlatih yang dibagi secara acak menjadi dua kelompok, kelompok akupunktur manual (n = 15) yang dilakukan penusukan pada titik akupunktur ST36 dan SP6 bilateral, dan kelompok plasebo (n = 15) yang dilakukan penusukan jarum pada plester tanpa menembus kulit. Terapi akupunktur dilakukan satu kali selama 30 menit segera setelah subyek selesai melakukan latihan fisik akut.. Penilaian kadar SOD darah dinilai sebelum latihan fisik dan satu jam setelah melakukan latihan fisik. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan bermakna secara statistik selisih kadar SOD antara sebelum dan sesudah latihan fisik antara kelompok akupunktur manual dan kelompok plasebo p = 0,001.
Kata kunci: latihan fisik, ROS, SOD, akupunktur


Physical exercise is important for health but can also increase oxidative stress that induce Reactive Oxygen Species (ROS). Superoxide dismutase (SOD) is endogenous antioxidants found in the body, an enzyme that catalyzes the dismutation of radical superoxide ions (O2-) into hydrogen peroxide (H2O2) and oxygen molecules (O2) against oxidative stress Acupuncture is one of the therapeutic modalities that is expected to reduce oxidative stress that occurs due to physical exercise. The study was conducted on thirty untrained men who were randomly divided into two groups, the manual acupuncture group (n = 15) performed acupuncture therapy at bilateral ST36 and SP6 acupuncture points, and the placebo group (n = 15) performed the needle stitching on the plaster without penetrating the skin. Acupuncture therapy is performed once for 30 minutes immediately after the subjects have finished acute physical exercise. Assessment of the blood SOD level was assessed before physical exercise and one hour after physical exercise. The results of this study showed a statistically significant difference in the difference between the level of SOD before and after physical exercise between the manual acupuncture group and placebo group p = 0.001.
Keywords: physical exercise, ROS, SOD, acupuncture

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Rachma Novita Indrarini - Nama Orang
Hasan Mihardja - Nama Orang
Adiningsih Srilestari - Nama Orang
Nora Sutarina - Nama Orang

No. Panggil
T17251fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Akupunktur Medik.,
Deskripsi Fisik
xv, 62 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T17251fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17251FKT17251fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Efek Akupunktur Manual terhadap Enzim Superoxidase Dismutase Segera Setelah Latihan Fisik Akut pada Laki-Laki Yang Tidak Terlatih = Manual Acupuncture Effect on Superoxide Dismutase Enzyme Immediately after Acute Physical Exercise in Untrained Man.

Related Collection