Tesis

Distribusi Ekspresi Cytokeratin-19 dan Korelasinya dengan Alpha-Fetoprotein pada Proses Diferensiasi Kolangiosit selama Perkembangan Hati Tikus = Distribution Expression of Cytokeratin-19 and It`s Correlation with Alpha-Fetoprotein in the Cholangiocytes Differentiation Process during Rat Liver Development.

Pengetahuan mengenai proses diferensiasi hepatoblas menjadi kolangiosit penting untuk memahami proses perkembangan hati normal dan regenerasinya. Pengetahuan ini juga penting untuk memahami patogenesis kelainan sistem hepatobiliaris, misalnya kolangiokarsinoma intrahepatis sebagai peringkat ke-2 keganasan hati primer dan atresia biliaris sebagai penyebab tersering neonatal jaundice dan indikasi paling umum transplantasi hati pada anak-anak. Namun, penelitian komprehensif mengenai diferensiasi hepatoblas menjadi kolangiosit selama perkembangan hati normal belum pernah dilaporkan. Oleh karena itu, dilakukan penelitian observasional analitik tentang distribusi dan pola ekspresi penanda spesifik kolangiosit Cytokeratin-19 (CK19) dan penanda hepatoblas Alpha-fetoprotein (AFP) selama perkembangan hati dengan menggunakan hewan coba tikus Wistar pada kelompok usia prenatal (ED12,5; ED14,5; ED16,5; dan ED18,5) maupun postnatal (neonatus dan dewasa). Ekspresi protein CK19 dan AFP dideteksi dengan teknik imunohistokimia. Intensitas ekspresinya dinilai dengan IHC Optical Density Score dari foto mikroskopis jaringan hati. Ekspresi CK19 pertama kali terlihat pada ED16,5 dengan intensitas kuat pada sel hepar (hepatoblas) di sekitar pembuluh darah (primordium vena porta) dan mencapai puncak pada ED18,5. Ekspresi ini pada neonatus dan dewasa mengalami penurunan dan distribusinya pada sel hati (hepatosit) secara berangsur menghilang dan terkonsentrasi pada kolangiosit. Ekspresi AFP pertama kali terlihat pada ED 12,5 dan mencapai puncak pada ED18,5; kemudian menurun pada neonatus dan menghilang pada dewasa. Berbeda dengan CK19, ekspresi AFP tersebar lebih merata. Dengan menggunakan model regresi cubic diketahui bahwa ekspresi kedua protein ini berkorelasi secara bermakna (R=0,931; R 2 =0,867; p