Tesis

Perbandingan Efektifias Prosedur AVM Dengan KuretTajam Dalam Manajemen Abortus Inkomplit di RSCM, RS Fatmawati dan RSUD Karawang = Comparion Effectiveness of MVA and Sharp Curretage on Incomplete Abortion Management in CiptoMangunkusumo Hospital, Fatmawati Hospital and Karawang Hospital.

LATAR BELAKANG: Abortus Inkomplit merupakan masalah yang serius, 12% kematian terkait dengan abortus yang terjadi di Zimbabwe. Begitu banyaknya penggunaan AVM di tempat-tempat pelayananan kesehatan, namun selama ini penilitan ini belum dipublikasikan secara resmi di Indonesia dan minimnya data tentang komplikasi dan perbandingan antara prosedur kuret tajam dengan AVM. TUJUAN: Mengetahui efektifitas dan keamanan dari AVM dibandingkan dengan kuret tajam pada penanganan abortus inkomplit dibawah usia kehamilan 12 minggu dengan melihat dari lama tindakan, proporsi tingkat kebersihan evakuasi sisa konsepsi 1 minggu pasca tindakan, proporsi gejala – gejala infeksi 1 minggu pasca tindakan dan proporsi komplikasi pada saat tindakan AVM dan kuret tajam. METODE: Penelitian ini merupakan penelitian kohort prospektif (observasional) dengan jumlah sampel 62 yang berkunjung dengan abortus inkomplit ke UGD RSCM, RS Fatmawati dan RSUD Karawang, terbagi dalam 31 subjek pada kelompok prosedur AVM dan 31 subjek pada kelompok prosedur kuret tajam. Data dikumpulkan melalui pencatatan waktu lama prosedur AVM dibandingkan kuret tajam, pemeriksaan klinis komplikasi, kebersihan sisa konspesi, gejala – gejala infeksi 1 minggu pasca tindakan. HASIL: 62 subjek, masing –masing 31 subjek dan simpang baku prosedur AVM 17,65 ± 4,128 menit dan kuret tajam 22,26 ± 4,611 menit dengan p = 0,00 dan IK 95% -4,513(-6,837 s/d -2,389), bermakna secara statistik. Pada perbandingan proporsi tingkat kebersihan evakuasi sisa konsepsi 1 minggu pasca tindakan didapatkan pada AVM 3,2% (n = 1) dan pada kuret tajam 6,5% (n = 2) terdapat sisa konsepsi dengan penilaian klinis, p = 0,554, RR = 1,034 dan IK95% 0,924 – 1,158 tidak memiliki perbedaan bermakna secara statistik. Pada perbandingan lainnya, tidak ditemukan gejala – gejala infeksi 1 minggu pasca prosedur dan komplikasi selama prosedur berlangsung pada prosedur AVM dan kuret tajam. SIMPULAN: Secara statistik AVM memiliki keunggulan kecepatan tindakan pada abortus inkomplit dibawah usia kehamilan 12 minggu dibandingkan dengan kuret tajam. AVM juga memiliki keunggulan dalam kebersihan sisa konsepsi namun tidak bermaknsa secara statitik dan memiliki keamanan yang setara dengan kuret tajam dari tingkat gejala infeksi dan komplikasi selama prosedur.
KATA KUNCI : Aspirasi Vakum Manual (AVM), kuret tajam, abortus inkomplit



Background : Incomplete abortion is a serious problem, 12% maternal death related with abortion in Zimbabwe. Many of health services use MVA, but lack of data and research was publish in Indonesia related comparison between MVA and SC. Objective: To acknowledge the effectiveness and safety of MVA compare with SC in management of incomplete abortion below 12 weeks of gestation which compare time to perform procedure, rates of evacuation and infection one week after procedure, and complication during MVA and SC procedure Methods: A prospective study with 62 subjects with complain incomplete abortion came to ER at RSCM, RS Fatmawati and RS Karawang, divided into 31 subjects on MVA group and 31 subjects on SC group. The data was documented on the time of MVA procedure compare to SC, clinical findings on complication during procedure, completed evacuation and infection symptoms one week after procedure Results: Sixty two subjects (31 each group) with average time of procedure was 17,65 ± 4,128 minutes and SC was 22,26 ± 4,611 minutes with p = 0,00 and 95% CI; -4,513(-6,837 to -2,389 with significant statistically difference. The comparison of completed evacuation one week after procedure was 3,2% (n = 1) on MVA and 6,5% (n = 2) on SC with clinical findings, and p = 0,554, RR = 1,034 and 95% CI 0,924 – 1,158 with no statistically difference. On the other comparison, we didn’t find any infection symptoms one week after procedure and complication during procedure on both of procedures Conclusion: MVA has more effective than SC on the time of procedure in incomplete abortion with below 12 weeks of gestation. MVA has superiority from completed evacuation but no statistically difference and has equal safety to SC on clinical infection symptoms and complication during procedure.
Keywords: Manual Vacuum Aspiration (MVA), sharp curettage (SC), incomplete abortion.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Erik Jaka Triyadi - Nama Orang
J.M. Seno Adjie - Nama Orang

No. Panggil
T17174fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Obstetri dan Ginekologi.,
Deskripsi Fisik
xvi, 67 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T17174fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17174FKT17174fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perbandingan Efektifias Prosedur AVM Dengan KuretTajam Dalam Manajemen Abortus Inkomplit di RSCM, RS Fatmawati dan RSUD Karawang = Comparion Effectiveness of MVA and Sharp Curretage on Incomplete Abortion Management in CiptoMangunkusumo Hospital, Fatmawati Hospital and Karawang Hospital.

Related Collection