Tesis

Perubahan biomekanik lumbosakropelvis akibat penggunaan sepatu hak tinggi pada saat berdiri = Lumbosacropelvic biomechanical changes of wearing high heeled shoes on standing position.

Permasalahan. Penelitian tentang efek sepatu hak tinggi masih menuai kontroversi akibat beberapa faktor, salah satunya adalah dalam mempengaruhi kurvatura vertebrae lumbales, sehingga belum diketahui secara pasti mekanisme perubahan kurvatura lordosis vertebrae lumbales. Tujuan. Mengetahui efek sepatu hak tinggi dalam mengubah parameter lumbosakropelvis, serta diketahuinya korelasi antar parameter lumbosakropelvis pada saat berdiri statis menggunakan sepatu hak tinggi. Metode. Penelitian ini melibatkan total 35 peserta wanita. Setiap peserta diwawancara, dipisahkan menjadi kelompok tidak terbiasa menggunakan sepatu hak tinggi (Grup NHT) dan kelompok terbiasa menggunakan sepatu hak tinggi (Grup HT); dilakukan penandatanganan formulir informed consent dan pemeriksaan fisik, kemudian dilakukan pemeriksaan radiografi konvensional pada segmen lumbal dan pelvis pada kondisi tanpa alas kaki dan dengan menggunakan sepatu hak tinggi. Hasil. Grup NHT menunjukan berkurangnya lordosis lumbal, berkurangnya sacral slope dan retroversi pelvis yang signifikan, namun pelvic incidence relatif tidak berubah. Grup HT menunjukan bertambahnya lordosis lumbal dan pelvic incidence yang signifikan, namun sacral slope dan pelvic tilt relatif tidak berubah. Pada grup NHT ditemukan korelasi antara sacral slope dan pelvic incidence, namun grup HT ditemukan korelasi antar parameter lumbosakropelvis, kecuali antara lordosis lumbal dengan pelvic incidence. Kesimpulan. Sepatu hak tinggi memberikan efek yang berbeda pada parameter lumbosakropelvis dan menghilangkan sebagian korelasinya.
Kata kunci : Sepatu hak tinggi, lordosis lumbal, biomekanik lumbosakropelvis



Problem. The research about high heel shoes effects still give controversy results because of several factors, including the effect that influence the vertebrae lumbales curvature, so it hasn’t known for certain about mechanisms that change the vertebrae lumbales lordosis curvature. Purpose. To find out high heeled shoes effects that can change lumbosacroplevic parameter and also to discover the correlation between lumbosacroplevic parameter. Method. This research involves a total of 35 women. Each subject must pass an interview session, separated into non high heeled user (NHT grup) and high heeled user (HT grup); with informed written consent and physical examination, then performed a conventional radiography examination on lumbal and pelvis while standing barefoot and wearing high heels shoes. Result. NHT group shows a reducing lumbal lordosis, reducing sacral slope and pelvis retroversion significantly, but pelvic incidence angle insignificantly didn’t chance. HT group shows an increasing lumbal lordosis and pelvic incindence significantly, but sacral and pelvic tilt insignificantly didn’t chance. NHT group shows a correlation between sacral slope and pelvic incidence, but HT gorup has a correlation among the lumbosacropelvic parameters, except between lordosis lumbal and pelvic incidence. Conclusion. High heels shoes have a diverse effect to change lumbosacropelvic parameters dan dismiss its correlation partially.
Keywords. High heels, lumbal lordosis, Biomechanic of lumbosacropelvic

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Hartanto - Nama Orang
Sasanthy Kusumaningtyas - Nama Orang
Nyimas Diana Yulisa - Nama Orang

No. Panggil
T17162fk
Penerbit
Jakarta : Program Magister Ilmu Biomedik.,
Deskripsi Fisik
xiv, 107 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T17162fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17162FKT17162fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Perubahan biomekanik lumbosakropelvis akibat penggunaan sepatu hak tinggi pada saat berdiri = Lumbosacropelvic biomechanical changes of wearing high heeled shoes on standing position.

Related Collection