Tesis

Prostaglandin E1 dan kateterisasi sebagai terapi retensio urin postpartum = Management of Postpartum Urinary Retention: Critical Review of Current Guidelines.

LATAR BELAKANG: perawatan kandung kemih dan pencegahan retensio urin postpartum sangatlah penting, apabila tidak dikenali secara baik, maka dapat berkembang menjadi kerusakan kandung kemih yang permanen akibat distensi yang berlebihan yang mengakibatkan denervasi. Hal ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan resiko infeksi saluran kemih dan kerusakan saluran kencing bagian atas. Tatalaksana retensio urin saat ini adalah dengan melakukan kateterisasi. Penggunaan kateterisasi sangat bervariasi pada beberapa panduan praktek klinik. Selain kateterisasi, saat ini prostaglandin telah terbukti mampu menyebabkan terjadinya kontraksi otot polos kandung kemih sehingga diharapkan dapat menjadi stimulator kontraksi kandung kemih pada pasien retensi urin pasca persalinan pervaginam. TUJUAN: menentukan efektifitas prostaglandin E1 dan kateterisasi atau kateterisasi saja sebagai terapi pilihan dan kelayakan melalui telaah kritis suatu panduan praktek klinik dalam tatalaksana retensio urin postpartum METODE: Evidence Based Case Report ini melakukan pencarian melalui PubMed, TRIP Database, EBM Online, Clinical Evidence, Cochrane Library dan Google Scholar. Dengan menggunakan strategi pencarian ini, didapatkan 4 artikel pada PubMed, 101 artikel pada TRIP Database, 991 artikel pada EBM online, 687 artikel pada Clinical Evidence, 1 artikel pada Cochrane Library, dan 12600 artikel pada Google Scholar. Dari 21 artikel didapatkan 11 artikel yang berupa panduan praktek klinik dengan keseluruhan berupa naskah lengkap yang akan dilakukan telaah kritis dengan menggunakan AGREE II. HASIL: dari 11 panduan praktek klinik yang dilakukan telaah kritis, tidak ada satu panduan praktek klinik pun yang memperoleh penilaian pada setiap domain penilaian menurut AGREE II. Penilaian pada domain yang menjabarkan proses pengembangan panduan praktek klinik dengan pencarian evidence based, terapi alternatif, dan kebebasan editorial merupakan domain dengan penilaian terendah pada keseluruhan panduan praktek klinik. SIMPULAN: dari 11 panduan praktek klinik yang dilakukan telaah kritis, disimpulkan bahwa terapi untuk retensio urin postpartum yang digunakan saat ini adalah kateterisasi. Penggunaan terapi alternatif seperti prostaglandin tidak didapatkan pada keseluruhan panduan praktek klinik. Hanya saja keseluruhan panduan praktek klinik tidak didukung oleh evidence based yang sistematis sehingga kurang layak untuk dijadikan acuan untuk terapi. Dibutuhkan pencarian evidenced based secara sistematis terutama yang menggunakan desain randomized controlled trial (RCT) untuk dijadikan rujukan bagi terapi retensio urin postpartum.
KATA KUNCI : retensio urin postpartum, panduan praktek klinik, kateterisasi, prostaglandin.



BACKGROUND: Bladder management and prevention of postpartum urinary retetntion are very important, and a failure in recognizing these conditions may lead to permanent bladder injury caused by overdistention which in turn lead to denervation. This may increase the risk of urinary tract infections and upper urinary tract damage. Current management of urinary retention is catherization. Besides catherization, prostaglandin have been proven to be effective in stimulating smooth muscle contraction of the bladder and is a promising alternative management in stimulating bladder contraction in vaginal postpartum urinary retention patients. GOALS: to review several guidelines on postpartum urinary retention management METHOD: The literature search for this Evidence Based Case Report conducted article from PubMed, TRIP Database, EBM Online, Clinical Evidence, Cochrane Library and Google Scholar were used for article searching. Using this strategy, we obtained 4 articles from PubMed, 101 articles from TRIP Database, 991 articles from EBM online, 687 articles from Clinical Evidence, 1 article from Cochrane Library, and 12600 articles from Google Scholar. From 21 articles we found 11 with attached guidelines on its full text, and these articles will be critically reviewed using AGREE II. RESULTS: From 11 guidelines that have been critically reviewed, not one guideline had an appropriate score in each assessment domain according to AGREE II. Guideline development using evidence based materials, alternative management and editorial freedom were the lowest scored domains in general. CONCLUSION : From the 11 guidelines that have been critically reviewed, we concluded that the current management of postpartum urinary retention is catherization. Alternative managements such as prostaglandin usage are not present in current guidelines. In general, current guidelines are not supported by systematic evidence-based materials, rendering them less reliable to be used as the basis for management. A systematic evidence based search, especially randomized controlled trial (RCT), is needed for references of postpartum urinary retention management.
KEYWORDS : postpartum urinary retention, guideline, catherization, prostaglandin.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Taufik Akbar - Nama Orang
Tyas Priyantini - Nama Orang

No. Panggil
T17154fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Obstetri dan Ginekologi.,
Deskripsi Fisik
xii, 126 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T17154fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17154FKT17154fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Prostaglandin E1 dan kateterisasi sebagai terapi retensio urin postpartum = Management of Postpartum Urinary Retention: Critical Review of Current Guidelines.

Related Collection