Tesis

Korelasi panjang genital hiatus, badan perineum dan penjumlahannya dari pemeriksaan POP-Q dengan luas area hiatus levator maksimal dari pemeriksaan USG pada prolaps organ panggul yang simtomatik = Correlation between Genital hiatus (Gh), Perineal body (Pb), summation (Gh+Pb) of POP-Q examination and Maximum Levator Hiatal Area of Ultrasound examination from symptomatic pelvic organ prolapse.

Latar Belakang : Dimensi dari hiatus levator yang dibentuk oleh otot levator ani merupakan tempat atau portal yang berpotensi tinggi untuk terjadinya prolaps organ panggul (POP) dan memiliki hubungan statistik yang sangat kuat dengan gejala klinis POP. Penilaian dimensi hiatus levator dapat dilakukan dengan mengunakan USG 3 / 4 dimensi. Penjumlahan pengukuran dari panjang Gh dan Pb secara klinis dapat juga untuk menentukan derajat dari regangan hiatal atau balloning dengan hasil penilaian yang ekuivalen dengan pengukuran menggunakan USG. Belum adanya data mengenai pemeriksaan klinis untuk menggantikan pemeriksaan USG maka diperlukannya suatu penelitian yang dapat memberikan data mengenai korelasi pengukuran area hiatus levator pada POP simtomatik (derajat II atau lebih) mengunakan USG 3 / 4 dimensi dengan pemeriksaan klinis yaitu panjang Gh, panjang Pb dan penjumlahannya Tujuan : Untuk mengetahui pemeriksaan klinis panjang Gh, panjang Pb dan penjumlahan panjang Gh dan Pb dapat menggantikan pemeriksaan luas area hiatal yang dilakukan dengan USG pada POP yang simtomatik. Metode : Analisa data sekunder sebanyak 160 pasien prolaps organ panggul yang diperiksa dari Januari 2012 hingga April 2017 di poliklinik Uroginekologi RSCM, Jakarta. Diambil data karakteristik pasien, pengukuran ultrasonografi 3D/4D maksimal Area Hiatal Levator, dan hasil pengukuran secara klinis dengan menggunakan pelvic organ prolapse quantification system (POP-Q) Hasil : Terdapat korelasi positif antara pemeriksaan klinis dengan pengukuran luas area hiatal menggunakan USG dengan r = 0,43 untuk panjang Gh, dan korelasi pada penjumlahan Gh dan Pb dengan r=0,51 termasuk kategori sedang, sedangkan untuk panjang Pb dengan r = 0,23 tidak didapatkan adanya korelasi. Didapatkan titik potong optimal untuk membedakan derajat 2 dengan derajat 3 adalah 7,5 cm / 29,7 cm dan derajat 3 dan derajat 4 adalah 8,3 cm / 32,1 cm 2 Kesimpulan : Pemeriksaan klinis dengan menjumlahkan panjang Gh dan panjang Pb dapat dipertimbangkan untuk mencerminkan pemeriksaan luas area hiatal mengunakan USG 3 / 4 dimensi transperineal pada daerah dengan sarana terbatas untuk melihat regangan pada levator ani atau yang disebut sebagai “ballooning”
Kata kunci : prolaps organ panggul, genital hiatus, perineal body, area hiatal levator ani.



Background: The dimension of levator hiatal is a site or portal that high potentially for pelvic organ prolapse (POP) and has a very strong statistical relationship with clinical symptoms of POP. This study aims to provide data on the correlation of levator hiatus area measurements in symptomatic POP using 3D / 4D Ultrasound with clinical examination Gh, Pb and summation (Gh+Pb). Methods: Secondary data analysis of 160 POP patients examined from January 2012 to April 2017 at the Uroginekologi Clinic RSCM, Jakarta. Taken data on patient characteristics, maximum 3D / 4D Ultrasound measurement of Levator Hiatus Area, and clinical measurement results using pelvic organ prolapse quantification system (POP-Q). Results: There was a positive correlation between clinical examination and measurement of hiatal area area using ultrasound with r = 0.43 for Gh length, and the medium correlation on the sum of Gh and Pb with r = 0,51. No correlation for Pb length with r = 0.23. The optimal cut to differentiate degrees 2 by 3 is 7.5 cm / 29.7 cm 2 and degree 3 by 4 is 8.3 cm / 32.1 cm 2 . Conclusion: Clinical examination by summing the lengths of Gh and Pb may be consider to reflects the examination of the hiatal area using transperineal ultrasound to see the strain on levator ani called “ ballooning” in an area with limited resources.
Keywords: pelvic organ prolapse, genital hiatus, perineal body, levator hiatus area

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Kukuh Wibowo K - Nama Orang
Fernandi Moegni - Nama Orang

No. Panggil
T17137fk
Penerbit
Jakarta : Sp-2 Departemen Obstetri dan Ginekologi.,
Deskripsi Fisik
x, 63 hlm., 21 cm x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T17137fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17137FKT17137fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Korelasi panjang genital hiatus, badan perineum dan penjumlahannya dari pemeriksaan POP-Q dengan luas area hiatus levator maksimal dari pemeriksaan USG pada prolaps organ panggul yang simtomatik = Correlation between Genital hiatus (Gh), Perineal body (Pb), summation (Gh+Pb) of POP-Q examination and Maximum Levator Hiatal Area of Ultrasound examination from symptomatic pelvic organ prolapse.

Related Collection