Tesis

Proporsi Avulsi Levator Ani pada Pasien Prolaps Organ Panggul dan Faktor- faktor Obstetrik yang Dapat Memengaruhinya: Studi Potong Lintang = Proportion of Levator Ani Avulsion in Pelvic Organ Prolapse Women and Obstetric Factors that Contribute with: Cross-Sectional Study.

Latar Belakang: Avulsi levator ani merupakan lepasnya otot puborektalis dari insersinya pada dinding pelvis. Kejadian ini seringkali terjadi akibat trauma persalinan pervaginam dan dapat menyebabkan gejala uroginekologi beberapa tahun kemudian. Tujuan: Untuk mengetahui proporsi avulsi levator ani menggunakan ultrasonografi 3D/4D dan menentukan faktor-faktor persalinan pervaginam yang berkontribusi pada terjadinya avulsi levator ani diantara pasien dengan gejala prolaps organ panggul. Metode: Studi potong-lintang dilakukan pada pasien dengan gejala prolaps organ panggul di Poliklinik Uroginekologi RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Secara retrospektif dan prospektif dilakukan pengumpulan data sejak Januari 2012 hingga April 2017 dengan pemeriksaan klinis menggunakan POP-Q dan ultrasonografi 3D/4D transperineal untuk menilai otot levator ani. Hasil: Dari total 127 pasien prolaps organ panggul yang dimasukkan sebagai subjek memiliki median usia 61 (26-80) tahun, median paritas 3 (0-13) dengan 2 pasien nuligravida dan 2 pasien menjalani persalinan hanya dengan seksio sesarea. Sebanyak 10 subjek (7.9%, IK95% 3.1-12.6) terdeteksi adanya avulsi levator ani menggunakan USG 3D/4D transperineal. Diantara kelompok avulsi tersebut dilakukan analisis dengan mengeksklusi 4 pasien tanpa persalinan pervaginam. Dari total 123 pasien, median usia pertama melahirkan adalah 26 (18-31) tahun, p=0.156; median jumlah persalinan pervaginam adalah paritas 3 (1-9), p=0.19; riwayat persalinan dengan forsep hanya terdapat 1 kasus (10%), p=0.081; riwayat persalinan dengan vakum 10%, p=0.35, dari total 5 kasus vakum; dan berat lahir bayi terbesar dengan median 3470 (3100-3700) gram, p=0.752. Kesimpulan: Proporsi avulsi levator ani pada pasien prolaps organ panggul di Poliklinik RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo sebesar 7.9%. Faktor risko obstetri seperti usia pertama melahirkan, jumlah persalinan pervaginam, riwayat persalinan dengan forsep, riwayat persalinan dengan vakum dan berat lahir bayi terbesar tidak dapat disimpulkan hubungannya dengan terjadinya avulsi levator ani.
Kata Kunci: Levator ani, avulsi, prolaps organ panggul, trauma persalinan, ultrasonografi transperineum



Background: Avulsion of levator ani could arise from detachment of puborectalis muscle form its insertion on the pelvic sidewall. This manifest is a common consequence of vaginal childbirth trauma and could represent urogynecological symptoms many years later. Objective: To estimate the proportion of levator ani avulsion using 3D or 4D ultrasound and determine the vaginal birth factors that contribute to levator ani avulsion among the symptomatics of pelvic organ prolapse women. Methods: Cross-sectional study was conducted among women with symptomatic pelvic organ prolapse in Urogynecology Clinic RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta. Patients were retrospective and prospectively investigated from January 2012 until April 2017 by clinical examination using POP-Q system and 3D/4D imaging of levator ani muscle. Results: A total 127 women with pelvic organ prolapse were included in this study, median age was 61 (26-80) years, median parity was 3 (0-13) with 2 patients were nulligravid and 2 patients have giving birth by c-section only. There were 10 cases (7.9%, IK95% 3.1-12.6) levator avulsion by transperineal 3D/4D US exam. In the group of levator avulsion, 4 cases without history vaginal birth were excluded. Of total 123 patients, first age delivery median was 26 (18-31) years, p=0.156; vaginal birth parity median was 3 (1-9), p=0.19; 1 case forceps delivery (10%), p=0.081; vacuum delivery 10%, p=0.35, from total vacuum history was 5 cases; and maximum birthweight median mas 3470 (3100-3700) gram, p=0.752. Conclusion: Proportion of levator avulsion in women with pelvic organ prolaps at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo was 7.9%. First age delivery, vaginal birth parity, forceps delivery, vacuum delivery, dan maximum birth weight as obstetric factors cannot be concluded these association to levator avulsion.
Keywords: Levator ani, avulsion, pelvic organ prolapse, vaginal birth trauma, transperinal ultrasound

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Lestari Mustika Rini - Nama Orang
Fernandi Moegni - Nama Orang

No. Panggil
T17131fk
Penerbit
Jakarta : PROGRAM PENDIDIKAN SPESIALIS-1 DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI.,
Deskripsi Fisik
xiv, 57 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
T17131fk
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17131FKT17131fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Proporsi Avulsi Levator Ani pada Pasien Prolaps Organ Panggul dan Faktor- faktor Obstetrik yang Dapat Memengaruhinya: Studi Potong Lintang = Proportion of Levator Ani Avulsion in Pelvic Organ Prolapse Women and Obstetric Factors that Contribute with: Cross-Sectional Study.

Related Collection