Tesis

Pengembangan Sistem Skor Sebagai Alat Untuk Menegakkan Diagnostik Demam Tifoid Pada Pasien Demam Akut Lebih atau Sama Dengan Lima Hari = The Development of Scoring System As a Diagnostic Tool of Typhoid Fever in Acute Febrile Patients More or Equal to Five Days.

Latar Belakang. Prevalensi demam tifoid hingga saat ini diperkirakan lebih tinggi pada pasien yang menderita demam akut dibandingkan pada demam yang disebabkan oleh infeksi lainnya terutama didaerah endemis. Berbagai pemeriksaan penunjang diagnostik demam tifoid pada pasien demam akut selama ini masih banyak kendala. Keberadaan sistem skor diagnostik demam tifoid pada pasien demam akut diperlukan untuk membantu penegakan diagnosis pasti pasien yang memerlukan pemeriksaan kultur kuman sebagai baku emas diagnostik atau uji PCR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi dan determinan dari sistem skor diagnostik demam tifoid pada pasien demam akut. Metode. Penelitian ini merupakan studi disain potong lintang yang dilakukan di bagian rawat inap RSU Kota Tangerang Selatan, RSU Hermina Ciputat dan RSPI Pondok Indah dalam kurun waktu Oktober 2015 sampai Februari 2017. Subjek menjalani anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium serta pemeriksaan baku emas diagnostik. Data penyerta yang dikumpulkan adalah jenis kelamin, usia, pola demam sore hari ≥ 38,3 o C, gangguan saluran cerna, typhoid tongue, bradikardi relatif, leukopenia, trombositopenia, aneosinofilia, kenaikan kadar ALT, kenaikan kadar qCRP dan uji widal positif. Analisis data dilakukan dengan program SPSS statistics 17.0 untuk analisis univariat, bivariat dan multivariat dan Receiving Characteristics Operator (ROC) dan SPSS Statistics 20.0 untuk analisis bootstrapping pada Kalibrasi Hosmer-Lameshow Hasil. Sebanyak 200 sampel dianalisis untuk mendapatkan proporsi dan determinan demam tifoid. Sebanyak 32 sampel (16%) terdiagnosis demam tifoid dan 84% sebagai demam nontifoid. Determinan demam tifoid pada pasien demam akut adalah gangguan saluran cerna dengan OR sebesar 20,172 (95% Interval Kepercayaan/IK1,980-205,52 p = 0,011), bradikardi relatif dengan OR sebesar 15,406 (95% IK 1,261-188,23 p= 0,032, trombositopenia dengan OR sebesar 6,979 (95% IK 1,846-26,392, p=0,004), kenaikan kadar ALT dengan OR sebesar 4, 177 (95% IK 1,335-13,069, p= 0,014), kenaikan kadar qCRP dengan OR sebesar 12, 753 (95% IK 2,950-55,132, p= 0,001 dan uji Widal positif dengan OR sebesar 3,493 (95% IK 0,857-14,242 p= 0,081), sedangkan nilai Cut off point adalah total skor ≥ 5, dengan AUC 93,2% (95% IK 89,3 % -97,1%). Kualitas kalibrasi sistim skor didapatkan nilai 0,987 (baik) dan diskriminasi adalah 94,6% (sangat kuat) Simpulan. Proporsi demam tifoid pada pasien demam akut adalah 16%. Yang menjadi determinan diagnosis dan komponen sistem skor demam tifoid pada pasien demam akut adalah gangguan saluran cerna, bradikardi relatif, trombositopenia, kenaikan kadar ALT, kenaikan kadar qCRP dan uji widal positif.
Kata Kunci: demam tifoid, demam akut, proporsi, sistem skor diagnostik demam tifoid.



Background. Prevalence of typhoid fever was greater in acute fever compared to the others etyologic especially in endemic area. There was many problem in diagnostic tools to confirm the diagnosis of typhoid fever in acute febrile patients. This diagnostic score system was needed in patients with acute fever to helping confirmation of definite diagnostic patients who need culture test as standart diagnostic or PCR test. Aim of this study was to identify the proportion and determinants of typhoid fever scoring system diagnostic in acute febrile patients. Methods. A cross-sectional study was conducted in inpatient South Tangerang general hospital, Hermina Ciputat general hospital and Pondok Indah general hospital from October 2015 - February 2017. All subjects underwent interview, physical examination, laboratory testing and blood culture as gold standart and PCR test. The collected data were gender, age, pattern of fever in the afternoon with ≥ 3,38 o C, gastrointestinal disordes, typhoid tongue, relative bradicardia, leucopenia, trombositopenia, aneosinofilia, elevated level of ALT, elevated level of qCRP and positif widal test. Analysis was done by using SPSS statistics 17.0 univariate, bivariate dan multivariate and Receiving Operator Characteristics (ROC) and SPSS Statistics 20.0 for bootstrapping analysis in Hosmer-Lameshow Calibration Results. 200 subjects met the inclution criteria, 32 subjects (16%) were diagnosed as having typhoid fever and 168 (84%) as nontyphoid fever, Determinants for typhoid fever in acute febrile patients were gastrointestinal disorders with OR 20,172 (95% convident interval/CI 1,980-205,52 p=0,011), relative bradicardia with OR 15,406 (95% CI 1,261-188,23 p= 0,032), trombositopenia with OR 6,979 (95% CI 1,846-26,392, p=0,004), elevated level of ALT with OR 4, 177 (95% CI 1,335-13,069, p= 0,014), elevated level of qCRP with OR 12, 753 (95% CI 2,950-55,132, p= 0,001) and positif widal test with OR 3,493 (95% CI 0,85714,242 p= 0,081), the Cut off point of total score was ≥ 5 with AUC 93,2% (95% IK 89,3 % -97,1%). The calibration quality of this scoring system value was 0,987 (good) and the discriminant value was 94,6% (very strong) Conclusion. The proportion of typhoid fever in acute febrile patients was 16%. Determinants and components of scoring system of typhoid fever in acute febrile patients were consist of gastrointestinal disorders, relative bradicardia, trombositopenia, elevated level of ALT, elevated level of qCRP and positif widal test.
Keywords. typhoid fever, acute febrile patients, proportion, typhoid fever scoring system

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Hadianti - Nama Orang
Suhendro - Nama Orang
Leonard Nainggolan - Nama Orang
Cleopas Martin Rumende - Nama Orang

No. Panggil
T17113fk
Penerbit
Jakarta : Sp-2 Ilmu Penyakit Dalam.,
Deskripsi Fisik
xvii, 84 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17113FKT17113fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Pengembangan Sistem Skor Sebagai Alat Untuk Menegakkan Diagnostik Demam Tifoid Pada Pasien Demam Akut Lebih atau Sama Dengan Lima Hari = The Development of Scoring System As a Diagnostic Tool of Typhoid Fever in Acute Febrile Patients More or Equal to Five Days.

Related Collection