Tesis
Hubungan golongan darah ABO dengan berat ringannya malaria pada pasien yang berobat di RSUD Dok II Jayapura Papua = Relationship between ABO blood groups and malaria severity in regional referral hospital Dok II Jayapura Papua, Indonesia.
Latar Belakang : Infeksi malaria menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang cukup signifikan pada semua usia terutama kelompok berisiko tinggi. Golongan darah ABO dikatakan dapat mempengaruhi berat ringannya malaria namun pada etnik dan geografis tertentu dapat berbeda. Meskipun beberapa penelitian terakhir mengatakan terdapat hubungan namun terdapat beberapa penelitian yang tidak menemukan hubungan tersebut termasuk di Papua New Guinea yang memiliki karakteristik etnik dan alam yang mirip dengan Papua. Selain itu pada beberapa studi sebelumnya jumlah sampel yang digunakan hanya sedikit, terdapat hasil statistik yang tidak bermakna, melibatkan sampel anak serta beberapa hanya dilakukan berbasis laboratorium (Laboratory base). Pada penelitian ini kami menggunakan sampel yang lebih banyak, tidak melibatkan sampel anak dan penelitian dilakukan berbasis rumah sakit (Hospital base). Metode : Penelitian ini merupakan studi potong lintang yang dilakukan di RSUD Dok II Jayapura Indonesia dari September hingga November 2016. Sebanyak 210 subjek malaria yang memenuhi kriteria dikategorikan menjadi golongan darah O dan Non O serta malaria berat dan malaria ringan berdasarkan kriteria WHO. Data yang diperoleh diolah menggunakan SPSS versi 17 dengan melakukan analisis statistik kai-kuadrat dan menghitung rasio prevalensi serta interval kepercayaan. Hasil Penelitian : Dari 210 pasien, golongan darah non-O 80 pasien ( 38,2%) dan golongan darah O 130 pasien (61,9%). Malaria berat pada golongan darah Non O sebanyak 13 kasus (16,3%) dan Golongan darah O sebanyak 9 kasus (6,9%). Terdapat perbedaan prevalensi kejadian malaria berat yang bermakna antara kedua golongan darah (p = 0,032) dengan Prevalensi rasio (PR) 2,4 (IK95%: 1,066,42). Golongan darah B terbanyak mengalami malaria berat (p = 0,038 dan IK95% (1,06-6,42). Prevalensi malaria berat golongan darah non O pada kedua etnik lebih tinggi terutama pada etnik non Papua (non Papua, PR 3,8 IK95% 0,8417,9, p=0,143 dibandingkan Papua, PR 1,83 IK 95% 0,56-5,9, p=0,356). Kesimpulan : Terdapat hubungan bermakna golongan darah ABO dengan berat ringanya malaria. Malaria berat lebih banyak terjadi pada Golongan darah Non O terutama golongan darah B.
Kata Kunci : Golongan darah ABO, Berat-ringannya malaria.
Background: Malaria infection has caused a significant morbidity and mortality in all ages, especially in high-risk groups. Various factors, including ABO blood type, can influence the severity of malaria to certain ethnic group and location. In terms of ABO blood types, several studies showed their relationship with severity of malaria. Others, such as study on Papua New Guinea which has the same characteristic with Papua Province in Indonesia, showed a contrary result. However, these studies were considered invalid due to the usage of smaller samples, with no statistical differences results, only included children and laboratory -based studies. In our study, we included more samples, not involving children and did a hospital-based studies. Methods: This was a cross-sectional study in Dok II Jayapura Hospital, Indonesia, from September to November 2016. 210 subjects were diagnosed with malaria, clinically classified according to WHO criteria and underwent ABO blood type examination. Blood type was categorized into O and Non-O groups. Malaria severity was classified into severe and mild malaria. Results: Out of 210 patients, 80 (38.2%) and 130 (61.9%) were Non-O and O blood types respectively. Severe malaria was commonly found in Non-O compare to O blood type (16.3% vs 6.9%; prevalence ratio (PR) 2.4; 95%CI: 1.06-6.42; p = 0.032). Moreover, group B blood type had the highest incidence of severe malaria (p=0.038; 95%CI: 1.06-6.42). In addition, Non-O blood group in both Papuan and Non-Papuan races had a greater prevalence of severe malaria (Papuan, PR 1.83, 95%CI: 0.56-5.9; p = 0.356, compared with Non-Papuan, PR 3.8, 95%CI: 0.84-17.9 , p = 0.143). Conclusion: There is a significant relationship between ABO blood group and the severity of malaria in Papua. Severe malaria was more common in Non-O, especially type B blood group.
Keywords: ABO blood type, severity of malaria.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2017
- Pengarang
-
Andreas Pekey - Nama Orang
Leonard Nainggolan - Nama Orang
Cosphiadi Irawan - Nama Orang
Kuntjoro Harimurti - Nama Orang - No. Panggil
-
T17104fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Dalam., 2017
- Deskripsi Fisik
-
xx, 50 hlm., 21 cm x 30 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T17104FK | T17104fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi