Tesis
Korelasi Kadar Trigliserida dengan Derajat Steatosis Menggunakan Controlled Attenuation Parameter pada Pasien Nonalcoholic Fatty Liver Disease = The Correlation between Triglyceride Levels and Steatosis Degree Using Controlled Attenuation Parameter on Nonalcoholic Fatty Liver Disease Patients.
Latar Belakang : Sebagai salah satu penyebab terbanyak peningkatan enzim hati, dan sirosis, NAFLD perlu dinilai derajat steatosisnya. Trigliserida sebagai salah satu komponen sindrom metabolik diketahui mempunyai pengaruh terhadap terjadinya nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD), namun korelasinya dengan derajat steatosis pada pasien NAFLD belum diketahui. Tujuan : Mendapatkan korelasi antara kadar trigliserida dengan derajat steatosis yang dinilai dengan Controlled attenuation parameter (CAP) pada pasien NAFLD, serta mendapatkan nilai titik potong trigliserida yang optimal untuk memprediksi derajat steatosis sedang-berat pada pasien NAFLD. Metode : Studi potong lintang dilakukan pada pasien NAFLD dewasa di poliklinik Penyakit Dalam RSCM, yang direkrut secara konsekutif. Pasien dengan sirosis hepatis dieksklusi dari penelitian. Diagnosis NAFLD dilakukan dengan menggunakan USG, sementara derajat steatosis ditentukan dengan metode CAP menggunakan alat Fibroscan. Sampel darah diambil untuk pemeriksaan trigliserida. Korelasi antara kadar trigliserida dengan nilai CAP dianalisis dengan uji Pearson. Hasil Penelitian : Enam puluh dua subyek, dengan median usia 55 (rentang 21 – 78) tahun. Median nilai IMT 26,1 (rentang 19-38) kg/m2 , lingkar pinggang 96,6 (SB: 8,49) cm, kadar trigliserida 160,3 (SB: 65,5) mg/dL, kolesterol LDL 147,8 (SB: 38,2) mg/dL, kolesterol HDL 48,5 (SB:11,1) mg/dL dan nilai CAP 268,5 (SB: 46,8) dB/m. Obesitas sentral didapatkan sebanyak 94,8%. Komorbid didapatkan berupa hipertensi 46,8%, DM tipe 2 54,8%, dan sindrom metabolik pada 72,6%. Didapatkan adanya korelasi yang lemah antara TG dengan derajat steatosis (r=0,272; p= 0,033). Dari kurva ROC didapatkan kemampuan TG dalam memprediksi derajat steatosis kurang baik (AUC 0,66 IK 95% 0,48 – 0,83), sehingga tidak dilanjutkan untuk mencari titik potong. Kesimpulan : Didapatkan adanya korelasi lemah antara kadar trigliserida dengan derajat steatosis pada pasien NAFLD. Saat ini kadar trigliserida tunggal tidak dapat digunakan untuk mendeteksi derajat steatosis sedang-berat.
Kata Kunci : NAFLD, Controlled Attenuation Parameter, Trigliserida
Background : As one of the most common cause of elevated liver enzymes and cirrhosis, degree of steatosis need to be evaluated in NAFLD cases. Triglyceride, one of metabolic syndrome components, is known to be associated with NAFLD. However, correlation between the triglyceride levels and steatosis degree, has not yet understood. Aim : To gain correlation between triglyceride level with Controlled attenuation parameter (CAP) value in NAFLD patients, and also gain optimal cut-off point of triglyceride for predicting moderate to severe NAFLD. Methods : A cross-sectional study on adult NAFLD patient in RSCM Internal Medicine Clinic, recruited consecutively. Patients with liver cirrhosis was excluded. Diagnosis of NAFLD using Ultrasound, meanwhile steatosis degree was assessed using CAP in Fibroscan. Blood samples were taken for Triglycerides examination. The correlation between triglyceride levels with CAP values were analyzed by Pearson test. Study Results : Sixty-two subjects, with a median age of 55 (range 21-78) years. Median value of BMI was 26.1 (range 19-38) kg/m 2 , mean for waist circumference, levels of LDL and HDL cholesterol was 96.6 (SD: 8.49) cm, 147.8 (SD: 38.2) mg/dL, 48.5 (SD:11.1 mg/dL), respectively. Mean for triglyceride was 160.3 (SD: 65.5) mg/dL, and CAP value 268.5 (SD: 46.8) dB/m. Central obesity found as many as 94.8% of subject. Comorbidities such as hypertension and type 2 diabetes was found at 46.8% and 54.8% respectively, and metabolic syndrome 72.6%. In this study, we found a weak correlation between triglyceride values and CAP (r=0.272; p = 0.033). From the ROC we find the TG capability of predicting steatosis degree was not good enough (AUC 0.66, 95% CI 0.48 to 0.83). Therefore cut-off point of TG was not assessed. Conclusions : There is a weak correlation between triglyceride levels and degree of steatosis in patients with NAFLD. Triglyceride level cannot be used solely for assessment of steatosis degree.
Keywords : NAFLD, Controlled Attenuation Parameter, Triglycerides
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2017
- Pengarang
-
Anggilia Stephanie - Nama Orang
Rino A Gani - Nama Orang
Dyah Purnamasari - Nama Orang
Hamzah Shatri - Nama Orang - No. Panggil
-
T17091fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Dalam., 2017
- Deskripsi Fisik
-
xviii, 57 hlm., 21cm x 30cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T17091FK | T17091fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi