Text

Obesity, Diabetes Mellitus and Hypertension: What is the Involvement of Sympathetic Nervous System?

Sistem saraf simpatis merupakan cabang dari sistem saraf otonom yang
berperan penting dalam mekanisme regulasi tekanan darah, keseimbangan natrium dan pemeliharaan keadaan homeostatis. Sistem saraf simpatis sangat berperan dalam mengontrol penggunaan energi harian melalui kemampuannya meregulasi kecepatan metabolisme dalam kondisi istirahat dan thermogenesis sebagai respons atas stimuli
fisiologis, keseimbangan energi yang terus berubah, asupan makanan, konsumsi karbohidrat dan hiperinsulinemia. Selanjutnya, aktivasi saraf simpatis pada organ target seperti liver, pankreas, otot skelet, dan jaringan adiposa dapat memacu respons katabolik yang segera terjadi seperti glukoneogenesis dan lipolisis.
Aktivasi sistem saraf simpatis menghasilkan berbagai respons fisiologis baik secara langsung melalui stimulasi saraf simpatis postganglion yang berlokasi di organ target, atau secara tidak langsung melalui aktivasi sistem humoral. Disamping perannya pada regulasi kardiovaskular dan tekanan darah, aktivasi sistem saraf simpatis juga merupakan bagian integral dari homeostasis energi dan memberikan efek metabolik yang nyata.
Berbagai studi laboratorium dan manusia melaporkan bahwa aktivasi sistem saraf simpatis memiliki peran penting pada sindroma metabolik. Oleh karena itu, strategi tatalaksana yang direkomendasikan pada sindroma metabolik, seperti diet dan aktifitas fisik untuk menurunkan berat badan, dikaitkan dengan penghambatan sistem simpatis. Pendekatan non farmakologis dan farmakologis dengan sasaran sistem saraf simpatis menjadi bagian penting dalam tatalaksana sindroma metabolik, khususnya untuk obesitas, tekanan darah dan kontrol glukosa darah.