Tesis

Perbandingan Pembentukan Neuroma antara Pembenaman Puntung Syaraf ke dalam Vena dan ke dalam Otot : Studi Eksperimental pada Tikus

Pendahuluan: Neuroma terbentuk setelah puntung syaraf proksimal dan distal tidak bertemu. Neuroma dapat sangat nyeri dan sensitif bila tersentuh. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup penderita. Sudah cukup banyak penelitian yang dilakukan untuk mencegah timbulnya neuroma, seperti pembenaman ke dalam vena dan otot, namun belum diketahui perbedaan kuantitas dan kualitas di antara keduanya. Vena dan otot merupakan struktur yang mudah ditemukan di sekitar syaraf. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan pembentukan neuroma antara pembenaman ke dalam vena dan ke dalam otot. Metode: Suatu studi eksperimental dilakukan terhadap 24 ekor tikus Sprague-Dawley jantan yang terbagi secara acak ke dalam 3 kelompok. Kelompok pertama merupakan kelompok kontrol. Cabang lateral nervus iskiadikus ditranseksi, puntung proksimal dibiarkan di tempatnya. Pada kelompok kedua puntung proksimal dibenamkan ke dalam otot, sedangkan pada kelompok terakhir puntung tersebut dibenamkan ke dalam vena femoralis. Semua puntung distal dipotong 1 cm. Setelah 4 minggu dilakukan pengambilan spesimen tersebut dan dilakukan pengukuran luas neuroma dan pemeriksaan histopatologi. Hasil: Luas neuroma pada kelompok otot lebih kecil dibandingkan kelompok kontrol. Pada kelompok vena neuroma bahkan tidak terbentuk. Dilakukan analisis statistik dengan uji t untuk membandingkan masing masing kelompok. Didapatkan hasil yang berbeda bermakna (p < 0,05) antara kelompok kontrol dengan kelompok otot maupun kelompok kontrol dengan kelompok vena. Kelompok otot dan kelompok vena juga dilakukan analisis statistik dengan uji t dan didapatkan hasil yang berbeda bermakna. Simpulan: Pembenaman puntung syaraf ke dalam vena dapat mencegah pembentukan neuroma.
Kata Kunci: amputasi, degenerasi syaraf, nervus iskiadikus, neuroma