Tesis

Studi Intervensi Penurunan Risiko Infeksi Tuberkulosis Pada Petugas Pengamanan di Sebuah Lembaga Pemasyarakatan di Jakarta = Intervention Study on Tuberculosis Infection Risk Reduction for Prison Guards in one of Prison at Jakarta.

Latar belakang. Tuberkulosis sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia termasuk petugas pengamanan lembaga pemasyarakatan yang memiliki risiko tinggi tertular TB, karena berinteraksi dengan warga binaan pemasyarakatan yang merupakan populasi dengan insiden TB yang tinggi serta berkasus TB MDR. Pada tahun 2015 ditemukan 3 orang petugas pengamanan yang terdiagnosis TB, disertai peningkatan kasus TB dari tahun sebelumnya dari 42 kasus menjadi 72 kasus. Hasil survey pendahuluan pada petugas pengamanan menunjukkan bahwa mereka masih memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang tentang pencegahan TB. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian infeksi tuberkulosis (PPI TB) di Lapas tempat penelitian serta melakukan penilaian risiko infeksi tuberkulosis sebelum dan sesudah dilakukan intervensi program PPI TB. Metode. Penelitian ini merupakan studi pra dan pasca intervensi yang dilakukan terhadap manajemen dan petugas pengamanan dengan analisis kuantitatif dan kualitatif. Intervensi terhadap manajemen dilakukan dengan mengadvokasi program PPI TB dan terhadap petugas pengamanan dengan melakukan penyuluhan perorangan. Data penelitian berupa data primer hasil wawancara terhadap manajemen dan hasil pengisisan kuisioner oleh petugas pengamanan. Hasil. Program PPI TB di Lapas tempat penelitian belum dilaksanakan dengan baik kemudian dilakukan intervensi terhadap manajemen dan petugas pengamanan. Terjadi peningkatan pengetahuan yang bermakna (p < 0,05) serta peningkatan sikap yang bermakna (p < 0,05) setelah diintervensi. Selain itu juga terjadi penurunan risiko penularan TB dari risiko tinggi (13) menjadi risiko rendah (1). Kesimpulan dan saran. Intervensi PPI TB yang dilakukan di lapas tempat penelitian telah meningkatkan pengetahuan dan sikap petugas pengamanan tentang TB dan pencegahannya serta menurunkan risiko penularan TB di Lapas tersebut. Diharapkan kepada manajemen agar penerapan program PPI TB harus dilakukan kepada petugas pengamanan, petugas lain serta warga binaan pemasyarakatan. Petugas pengamanan harus menggunakan masker respirator saat bersama pasien TB atau yang dicurigai TB.
Kata kunci : Pencegahan dan Pengendalian TB, risiko TB, petugas pengamanan Lapas.


Background. Tuberculosis is still one public health problem in Indonesia, including prison guards who have a high risk of contracting tuberculosis because of their interaction with prisoners who are populations with a high incidence of TB and MDR TB cases. In 2015, three prison guards diagnosed with TB, this is accompanied by an increase in TB cases from the previous year from 42 cases to 72 cases. The results of a preliminary survey on the prison guards showed that they still have a lack of knowledge and attitudes about TB prevention. The purpose of this study was to determine the implementation of TB prevention and infection control program in prison and conduct a risk assessment of tuberculosis infection before and after the prevention and infection control program intervention. Method. This study is a pre and post intervention study conducted on the management and prison guards with quantitative and qualitative analysis. Interventions for the management carried out by advocating prevention and infection control for tuberculosis program and for the prison guards was done by performing individual counseling. The data is a primary data which collected by interviewing the management and filling the questionnaire by prison guards. Result. TB prevention and infection control program has not been properly implemented, then researcher conduct interventions for management and prison guards. There was significant increase in knowledge of prison guards (p