Skripsi
The Effect of Continuous Systemic Hypoxia on Catalase Specific Activity in the Lung of Rats = Pengaruh Hipoksia Sistemik Berkelanjutan terhadap Aktivitas Spesifik Katalase Paru pada Tikus.
Background: The lung is an organ that functions to facilitate exchange of oxygen between the body and the environment. Oxygen, which are used for metabolism process, is prone to reduction. This process will create a volatile form of oxygen called the reactive oxygen species (ROS), which can damage macromolecules inside of the cell such as lipid, protein, and DNA. To prevent damage from ROS, antioxidant is needed in the body. Catalase is one of this enzymatic antioxidant inside of the body. Under hypoxic condition, ROS level will increase, creating a condition called oxidative stress. Therefore, the purpose of this study is to observe the effect of continuous systemic hypoxia to catalase specific activity level. Methods: Lung samples were collected from male Sprague-Dawley rats aged 6-8 weeks old with weight of 150-200 grams. These rats are separated into five groups, one control group and four treatment groups (1, 3, 5, and 7 days of exposure). Catalase specific activity was then measured and calculated from the collected lung samples. Results: Result from data analysis showed a significant difference between control group and one day and three days hypoxia exposure group (p=0.014 and p=0.001, respectively). However, there are also a significant difference between three days hypoxia exposure group with seven days hypoxia exposure group (p=0.028). Conclusion: Continuous systemic hypoxia leads to a decreased catalase specific activity in the lung tissue of rats followed by an increment towards normal level.
Key words: continuous systemic hypoxia, catalase, lung, Sprague-Dawley rat
Latar Belakang: Paru adalah organ yang berfungsi untuk memfasilitasi pertukaran oksigen dari lingkungan ke dalam tubuh. Oksigen yang digunakan untuk proses metabolism rentan terhadap reduksi menjadi spesies oksigen reaktif (SOR) yang dapat merusak makromolekul di dalam sel seperti lipid, protein, dan DNA. Untuk mencegah hal tersebut terjadi, diperlukan antioksidan. Katalase adalah salah satu antioksidan enzimatik yang terdapat di dalam tubuh. Pada kondisi hipoksia, jumlah oksigen yang dapat digunakan tubuh menurun, sehingga rentan terbentuk SOR dalam jumlah banyak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai aktivitas spesifik katalase pada kondisi hipoksia yang berkelanjutan. Metode: Sampel paru diambil dari tikus Sprague-Dawley jantan berusia 6-8 minggu dengan berat badan 150-200 g, yang dibagi menjadi lima grup yaitu, kontrol dan perlakuan (10% O2, 90% N 2 ) selama 1, 3, 5, dan 7 hari. Kemudian, aktivitas spesifik katalase diukur dan dihitung dari jaringan paru tersebut. Hasil: Hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara grup kontrol dan grup 1 hari dan 3 hari perlakuan hipoksia (p=0.014 dan p=0.001). Namun, perbandingan antara grup 3 hari perlakuan hipoksia dengan 7 hari perlakuan hipoksia juga menghasilkan perbedaan hasil yang signifikan (p=0.028). Kesimpulan: Hipoksia sistemik berkelanjutan menurunkan aktifitas spesifik di jaringan paru pada tikus diikuti dengan kenaikan mendekati level normal.
Kata kunci: hipoksia sistemik kontinu, katalase, paru, tikus Sprague-Dawley
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2016
- Pengarang
-
Kenny Augusto - Nama Orang
Sri Widia A. - Nama Orang - No. Panggil
-
S16189fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 KKI., 2016
- Deskripsi Fisik
-
xii, 36 hlm., 21cm x 30cm
- Bahasa
-
English
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S16189fk
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S16189FK | S16189fk | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi