Tesis

Sistem Penilaian Resiko Perdarahan Pasca Intervensi Koroner Perkutan Primer trans-Radial pada Infark Miokard Akut dengan Elevasi Segmen ST = Trans-Radial Primary Percutaneous Coronary Intervention Bleeding Risk Score in ST-Segment Elevation Myocardial Infarction.

Latar Belakang. IMA-EST merupakan salah satu manifestasi SKA yang fatal. Terapi reperfusi diindikasikan terhadap pasien dengan IMA-EST dengan awitan kurang dari 12 jam. Perdarahan merupakan faktor resiko independen mortalitas pasca IKPP. Perdarahan mayor memperburuk prognosis, meningkatkan lamanya waktu rawat dan meningkatkan biaya perawatan. Saat ini, penggunaan akses trans-radial saat IKPP lebih diutamakan dan penghambat Gp2b3a tidak rutin digunakan. Walaupun demikian, kejadian perdarahan pada IMA-EST tetap saja meningkatkan tiga kali lipat resiko kematian. Sampai saat ini belum ada sistem penilaian khusus yang menilai resiko perdarahan pasca IKPP trans-radial. Metode. Penelitian kohort retrospektif dilaksanakan di Rumah Sakit Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Nasional Harapan Kita. Data yang diambil merupakan kasus IKPP trans-radial pada IMA-EST periode Januari 2011 – Agustus 2016. Definisi perdarahan menggunakan definisi Bleeding Academic Research Consortium (BARC). Pengolahan data dilakukan dengan analisis bivariat untuk menguji hubungan variabel-variabel independen dengan kejadian perdarahan, lalu dilakukan analisis multivariat. Pemilihan model akhir dilakukan dengan metode backward selection dan dilakukan pembobotan untuk membentuk suatu sistem penilaian. Dilakukan validasi internal terhadap sistem penilaian ini menggunakan metode bootsrapping. Hasil. Sejumlah 1035 sampel dikumpulkan, 49 (4.7%) kasus di antaranya mengalami perdarahan. Didapatkan 6 faktor yang dapat dijadikan prediktor independen terhadap kejadian perdarahan pasca IKPP trans-radial, yaitu : IMT < 18.5 kg/m 2 , kelas KILLIP > 2, usia ≥ 62 tahun, hitung leukosit ≥ 12.000 10 /µL, nilai hemoglobin (Hb) < 13 g/dL, dan nilai kreatinin ≥ 1.5 mg/dL. Uji kalibrasi dan validasi internal terhadap studi menunjukkan hasil yang baik. Kesimpulan. Sistem penilaian resiko perdarahan pasca IKPP trans-radial ini memiliki hasil uji kalibrasi, uji diskriminasi, dan validasi internal yang cukup baik. Sistem penilaian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu strategi pencegahan perdarahan pasca IKPP trans-radial pada kasus IMA-EST.
Kata Kunci : Sindroma Koroner Akut, Infark Miokard Akut, IMA-EST, perdarahan, sistem penilaian


Background : STEMI is a fatal manifestation of acute coronary syndrome. Reperfusion therapy is indicated for acute STEMI patient within less than 12 hours’ onset of chest pain. Bleeding is an independent mortality risk as a complication of primary PCI. Major bleeding worsens the prognosis, prolong length of hospital stay, and increase the cost of care. Nowadays, trans-radial access during primary PCI is a priority and the use of Gp2b3a inhibitor is no longer used routinely. However, post-primary PCI bleeding event nonetheless tripled the risk of death. Until now, there has been no system of assessments that measure the risk of post-primary PCI bleeding in specific trans-radial access population. Method : Data from 1035 post trans-radial primary PCI STEMI patients enrolled from a cohort retrospective study performed in National Cardiovascular Center Harapan Kita between January 2011 and August 2016. BARC bleeding definition was utilized to standardized the identification of bleeding events. Statistical analysis done by performing bivariate analysis to identify the relationship of each variables to the bleeding event, then multivariate analysis was done using logistic regression before the scoring system developed. Internal validation was performed by bootstrapping tecnique. Results : 4.7% from 1035 sample experienced bleeding event. 6 factors related to bleeding event post trans-radial primary PCI were identified : BMI < 18.5 kg/m2, KILLIP class > 2, age ≥ 62, WBC ≥ 12.000 10 xi 3 /µL, hemoglobin < 13 g/dL, and creatinine ≥ 1.5 mg/dL. Calibration test and internal validation of this study showing good result. Conclusion : This trans-radial Primary PCI bleeding risk score has a good result of calibration test, discrimination test, and internal validation. This scoring system is expected to be applied as one of bleeding avoidance strategies in trans-radial primary PCI in STEMI patients.
Key Words : Acute coronary syndrome, STEMI, primary PCI, bleeding, risk score

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2016
Pengarang

Nanda Iryuza - Nama Orang
Dafsah Arifa Juzar - Nama Orang
Sunarya Soerianata - Nama Orang

No. Panggil
T16490fk
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah.,
Deskripsi Fisik
xvii, 55 hlm., 12cm x 31cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
File digital
T16490FKT16490fkPerpustakaan FKUITersedia
Image of Sistem Penilaian Resiko Perdarahan Pasca Intervensi Koroner Perkutan Primer trans-Radial pada Infark Miokard Akut dengan Elevasi Segmen ST = Trans-Radial Primary Percutaneous Coronary Intervention Bleeding Risk Score in ST-Segment Elevation Myocardial Infarction.

Related Collection