Tesis

Pengaruh pemberian pentoksifilin terhadap perubahan kadar kreatine kinase dan mioglobin pada cedera reperfusi iskemik tungkai akut = Effect of Pentoxifylline on Creatine Kinase and Myoglobin Level in Ischemia Reperfusion Injury of Acute Limb Ischemia.

Latar belakang: Iskemik tungkai akut merupakan masalah kegawatan kardiovaskular. Reperfusi jaringan yang iskemik temyata sering memperburuk jaringan itu sendiri bahkan sampai amputasi. Penanganan iskemik tungkai akut adalah situasi yang darurat. Keterlambatan penanganan berakibat kehilangan tungkai itu sendiri. Untuk menilai keberhasilan reperfusi dipertimbangkan petanda kreatin kinase dan mioglobin dimana reperfusi dianggap berhasil bila mencapai puncak lebih awal. Pentoksifilin merupakan salah satu yang memperlemah cedera reperfusi tapi masih diperdebatkan. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian pentoxifylline terhadap kadar enzim Creatine Kinase (CK) dan mioglobin pada cedera iskemi reperfusi tungkai akut. Metode: Penelitian dilakukan pada 10 kelinci New Zealand White Rabbit jantan berusia sekitar 5 bulan, berat badan 2,5 - 3 kg diambil dari satu galur dan diperlakukan sama. Kemudian hewan coba dibagi dalam 2 (dua) kelompok yakni 5 ekor kelinci kelompok perlakuan diberi pentoksifilin dan 5 ekor kelinci sebagai kontrol diberi cairan isotonis NaCl 0,9 %. Dilakukan oklusi- pada A Iliaka Komunis Sinistra dan setelah 2,5 jam iskemik diambil darah untuk pemeriksaan CK dan mioglobin setelah itu segera diberikan pentoksifilin.Pada jam ke-3 dilakukan reperfusi (membuka oklusi ) dan 2 jam setelah reperfusi diambil darah untuk pemeriksan CK & mioglobin. Data hasil pemeriksaan dianalisis dengan statistik program SPSS versi 13.0 dengan menggunakan uji parametrik GLM (General Linear Model) untuk pengukuran berulang. Hasil: Nilai rata-rata kadar CK kelompok pentoksifilin fase iskemik 3,88 ± 1,57 u/l, yang meningkat tajam pada fase reperfusi menjadi 17,89 ± 9,43 u/l dengan delta peningkatan 14,01 u/l. Nilai rata-rata kadar CK pada kelompok non pentoksifilin fase iskemik 7,82 ± 5,34 u/l dan nilai rata-rata kadar CK pada fase reperfusi adalah 11,31 ± 4,28 u/l dengan delta peningkatan 3,49 u/l. Antara pengukuran pertama dengan pengukuran kedua kelompok pentoksifilin terdapat perbedaan yang bermakan (p = 0.004), dan pada kelompok non pentoksiflin perbedaan antara pengukuran pertama dengan pengukuran kedua juga bermakna (p = 0.043). Analisa statistik pada delta peningkatan kedua kelompok belum terdapat perbedaan bermakna (p = 0.672). Nilai rata-rata kadar mioglobin kelompok pentoksifilin fase iskemik 414,43 ± 230,91 ng/l dan pada fase reperfusi mengalami penurunan menjadi 152,43 ± 42,19 dengan delta penurunan sebesar 262 ng/I. Demikian juga untuk kadar mioglobin kelompok non pentoksifilin fase iskemik 551,51 ± 57,21 ng/l dan pada fase reperfusi mengalami penurunan menjadi 220,86 ± 4,28 dengan delta penurunan sebesar 330,65 ng/l.. Analisa statistik delta penurunan kedua kelompok tak berbeda bermakna (p = 0.082). Simpulan: Secara deskriptif pada pemberian pentoksifilin terdapat kecenderungan peningkatan rata-rata kadar CK dibandingkan dengan non pentoksifilin. Namun peningkatan ini tak berbeda bermakna. Demikian juga mioglobin terdapat kecenderungan penurunan yang lebih besar pada kelompok non pentoksifilin dibanding pentoksifilin tapi tak berbeda bermakna. Hal diatas dapat dijelaskan karena pengaruh pengambilan sampel tak dilakukan secara serial.
Kata Kunci: cedera reperfusi iskemik, CK, mioglobin, pentoksifilin


Background: Acute limb ischemia is a serious cardiovascular condition in which ischemia reperfusion injury often aggravated the tissue injury, even up to done finally by amputation. The management of acute limb ischemia is an emergency delay in giving intervention culminate in the lost of the limb. The asses the success of reperfusion the examination of CK and myoglobin levels is considered in which the reperfusion is regarded as successful if the value reaches the peak earlier. However this issue pentoxifylline still remains controversial as the indicator attenuate for the success of reperfusion. Objective: To find effect on pentoxifylline to creatine kinase and myoglobin level at ischemic reperfusion injury acute limb ischemia. Methods: This is an animal experimental research on 10 male New Zealand White Rabbits have aged 5 months, weighted 2,5 - 3 kg.They were randomly assigned 2 group according ischemic reperfusion injury acute limb ischemia in pentoxifylline groups and non pentoxifylinne groups with NaCl 0,9 %.Occlusion on Communist A Uiaka Sinistra 2,5 hours after ischemia, blood serum CK and mioglobin direct first measurement pentoxifylline group and third hours done reperfusion, 2 hours after reperfusion taken by a blood serum CK blood & myoglobin as secondary measurement. Statistical analysis program SPSS version 13.0 by using parametric test GLM (General Linear Model) for the recuring measurement. Results : Average value of CK level pentoxifylline group of ischemia phase is 3,88 ± 1,57 u/1 while phase of reperfusion phase become is 17,89 ± 9,43 u/1 with improvement delta is 14,01 u/1. While average value CK level non pentoxifylline is 7,82 ± 5,34 u/1 of ischemia phase and average value CK level of reperfusion phase is 11,31 ± 4,28 u/1 with of improvement delta is 3,49 u/1. Specially first measurement with measurement of second on pentoxifylline there are significants difference (p = 0.004), and first measurement with measurement of second on non pentoxifylline there are significants difference (p = 0.043). Analysis statistics compare pentoxifylline and non pentoxifylline groups, result of research not yet shown significants (p = 0.672).Value myoglobin level for pentoxifylline group of ischemia phase is 414,43 ± 230,91 u/1 and reperfusion phase average mioglobin level decrease become is 152,43 ± 42,19 with delta of decrease is 262 u/1. And so do for non pentoxifylline group ischemia phase is 551,51 ± 57,21 ng/1 and reperfusion phase average mioglobin level decrease become is 220,86 ± 4,28 with delta of decrease is 330,65 u/1. Analysis statistics compare difference between pentoxifylline and non pentoxifylline groups, result of research not yet shown significants (p = 0.082). Conclusion: Mean of CK level between pentoxifylline and non pentoxifylline groups descriptively there is tendency increased of earlier reperfusion, but the statistical analysis not significant. There is degradation between pentoxifylline and non pentoxifylline groups of myoglobin level, but the statistical analysis not significant. Because measurement sample had not serial.
Keyword: ischemia reperfusion injury, creatin kinase, myoglobin, pentoxifylline.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2005
Pengarang

Janry A. Pangemanan - Nama Orang
Barita Sitompul - Nama Orang
R.W.M. Kaligis - Nama Orang

No. Panggil
TQZ170P187p2005
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah.,
Deskripsi Fisik
xiii, 43 hal; ill; 21 x 30 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
TQZ170P187p2005
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
TQZ170P187p2005TQZ170P187p2005Perpustakaan FKUITersedia
Image of Pengaruh pemberian pentoksifilin terhadap perubahan kadar kreatine kinase dan mioglobin pada cedera reperfusi iskemik tungkai akut = Effect of Pentoxifylline on Creatine Kinase and Myoglobin Level in Ischemia Reperfusion Injury of Acute Limb Ischemia.

Related Collection