Tesis
Pengaruh Bedah Reduksi Atrium Kiri terhadap Konversi Irama pada Pasien Fibrilasi Atrium dengan Penyakit Katup Mitral Rematik = Effect of Left Atrial Reduction on Rhythm Conversion in Atrial Fibrillation Patients with Rheumatic Mitral Valve Disease.
Latar Belakang : Penyakit jantung katup khususnya katup mitral dengan etiologi rematik sering berakhir dengan fibrilasi atrium (FA). Stenosis mitral (SM) maupun regurgitasi mitral (RM), ditambah dengan fibrosis atrium pada proses rematik menyebabkan terjadinya remodeling struktural dan remodeling elektris yang diduga berperan dalam timbulnya FA. Bedah reduksi atrium kiri pada pasien FA yang menjalani operasi katup mitral, merupakan prosedur yang relatif sederhana, tidak memakan waktu operasi yang lama, dan relatif murah yang diduga memiliki pengaruh terhadap konversi irama. Tujuan : Menilai pengaruh bedah reduksi atrium kiri terhadap konversi irama jangka pendek dan jangka panjang pada pasien fibrilasi atrium dengan penyakit katup mitral rematik yang menjalani pembedahan. Metode : Telah dilakukan studi kohort retrospektif pada pasien fibrilasi atrium dengan penyakit katup mitral rematik yang menjalani operasi katup mitral selama periode Mei 2012 sampai dengan Mei 2016 di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. Tindakan bedah reduksi atrium kiri dalam hal ini menjadi variabel independen yang diperkirakan memiliki pengaruh terhadap konversi irama pada pasien fibrilasi atrium dengan penyakit katup mitral rematik. Variabel dependen pada penelitian ini adalah konversi irama, yang dinilai melalui pengamatan jangka pendek dan jangka panjang. Hasil : Total sampel penelitian ini adalah 257 sampel, terdiri dari 131 orang yang menjalani bedah reduksi dan 126 orang tanpa bedah reduksi. Pada kelompok bedah reduksi, didapatkan 42 subjek (32,1%) yang mengalami konversi irama jangka pendek dan 37 subjek (28,2%) yang mengalami konversi irama jangka panjang. Dari hasil analisis multivariat, variabel yang bermakna terhadap konversi irama jangka pendek yaitu bedah reduksi atrium kiri dengan OR 0,56 (IK 95% 0,31 – 0,98) dan nilai p=0,044 serta penggunaan penyekat beta dengan OR 0,56 (IK 95% 0,31 – 0,99) dan nilai p=0,047. Sementara variabel yang bermakna terhadap konversi irama jangka panjang yaitu bedah reduksi atrium kiri dengan OR 0,51 (IK 95% 0,28 – 0,94) dan nilai p=0,031, penggunaan penyekat beta dengan OR 0,53 (IK 95% 0,28 – 0,98) dan nilai p=0,042, dan indeks volume atrium kiri prabedah ≤146 ml/m2 dengan OR 0,47 (IK 95% 0,26 – 0,87) dan nilai p=0,017. Kesimpulan : Bedah reduksi atrium kiri memiliki pengaruh terhadap konversi irama jangka pendek maupun jangka panjang pada pasien fibrilasi atrium dengan penyakit katup mitral rematik yang menjalani pembedahan.
Kata kunci : bedah reduksi atrium kiri, fibrilasi atrium, penyakit katup mitral rematik, konversi irama
Background : Valvular heart disease, especially rheumatic mitral valve disease often coexists with atrial fibrillation (AF). Mitral stenosis (MS) and mitral regurgitation (MR) with atrial fibrosis because of rheumatic process, resulting in structural remodeling and electrical remodeling of left atrium which contribute for occurence of AF. Left atrial reduction surgery with mitral valve correction is simple procedure, takes relatively short operation time, and quite inexpensive as an alternative treatment for AF in rheumatic mitral valve disease. Objective : Assessing the effect of left atrial reduction for short term and long term rhythm conversion of AF in rheumatic mitral valve disease. Method : We conducted a retrospective cohort study in atrial fibrillation patients with rheumatic mitral valve disease who underwent mitral valve surgery during the period of May 2012 until May 2016 in the National Cardiovascular Center Harapan Kita. Left atrial reduction surgery became an independent variable which expected to have an influence on the rhythm conversion. The dependent variable was the conversion of rhythm which was assessed through the observation in a short term and long term. Result : There were 257 subjects in this study, consisting of 131 subjects in the left atrial reduction group and 126 subjects in the non left atrial reduction group. In left atrial reduction group, there were 42 subjects (32,1%) with sinus rhythm in short term observation and 37 subjects (28,2%) with sinus rhythm during long term observation. From multivariat analysis, the significant variable for the short term rhythm conversion were left atrial reduction with OR 0,56 (CI 95% 0,31 – 0,98) and p=0,044 and also beta blocker therapy with OR 0,56 (CI 95% 0,31 – 0,99) and p=0,047. While the significant variable for rhythm conversion in long term were left atrial reduction with OR 0,51 (CI 95% 0,28 – 0,94) and p=0,031, beta blocker therapy with OR 0,53 (CI 95% 0,28 – 0,98) and p=0,042, and also pre operation left atrial volume index ≤146 ml/m2 with OR 0,47 (CI 95% 0,26 – 0,87) and p=0,017. Conclusion : Left atrial reduction has an effect for short term and long term rhythm conversion of AF in rheumatic mitral valve disease.
Keywords : left atrial reduction, atrial fibrillation, rheumatic mitral valve disease, rhythm conversion
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2016
- Pengarang
-
Fandi Ahmad - Nama Orang
Sunu Budhi Raharjo - Nama Orang
Amiliana M. Soesanto - Nama Orang
Arinto Bono Adji - Nama Orang - No. Panggil
-
T16485fk
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah., 2016
- Deskripsi Fisik
-
xviii, 47 hlm., 21cm x 30cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T16485FK | T16485FK | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi