Tesis

Pemeriksaan refleks primitif usia 4 bulan dan pemeriksaan refleks perkembangan usia 9 bulan sebagai alat deteksi dini palsi serebral pada bayi risiko tinggi = Primitive reflexes examination at 4 months old and developmental reflexes at 9 months old as tool for early detection of cerebral palsy in high-risk infants.

Latar belakang: Palsi serebral (PS) adalah gangguan fungsi motorik, postur, dan gerak akibat gangguan perkembangan otak. Insidens PS pada bayi risiko tinggi cukup besar. Alat deteksi dini PS yang mudah dilakukan sangat diperlukan untuk aplikasi klinis sehari-hari. Tujuan: (1) menentukan proporsi PS pada bayi risiko tinggi, (2) mengetahui manfaat dan kesesuaian pemeriksaan refleks primitif usia 4 bulan untuk deteksi dini PS pada bayi risiko tinggi usia 6 bulan dan pemeriksaan refleks perkembangan usia 9 bulan untuk deteksi dini PS pada bayi risiko tinggi usia 12 bulan (3) mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemeriksaan refleks primitif dan perkembangan. Metode: Penelitian kohort prospektif dilakukan pada 40 bayi risiko tinggi yang berusia koreksi 4 bulan atau 9 bulan dan pernah dirawat di Unit Perinatologi RSCM. Pemeriksaan 3 refleks primitif dilakukan saat usia 4 bulan. Pemeriksaan keterlambatan motorik, 3 refleks primitif, dan 1 reaksi postural dilakukan saat usia 9 bulan. Diagnosis PS ditegakkan saat usia 6 dan 12 bulan. Hasil: Proporsi PS pada bayi risiko tinggi saat usia 6 dan 12 bulan berturut-turut adalah 26% dan 10%. Nilai kemaknaan dan risiko relatif (RR) pemeriksaan refleks primitif usia 4 bulan dengan kejadian PS pada usia 6 bulan adalah pemeriksaan refleks palmar (p 0,04; RR 6,86; IK95%: 0,94-49,82), respon tarikan (p 0,04; RR 6,86; IK95% 0,94-49,82), dan fisting (p 0,04; RR 5,63; IK95% 1,3823,01). Nilai kemaknaan dan RR pemeriksaan refleks perkembangan usia 9 bulan dengan kejadian PS pada usia 12 bulan adalah pemeriksaan refleks palmar (p 0,19; RR 9; IK95%: 0,85-94,9), fisting (p 0,19; RR 9; IK95%: 0,85-94,9), respon tarikan (p 0,28; RR 5,67; IK95%: 0,47-68,02), keterlambatan motorik (p 0,19; RR 9; IK95%: 0,85-94,9), dan reaksi protektif-ekstensi (p 0,37; RR 4; IK95%: 0,31- 51,03). Pemeriksaan refleks primitif usia 4 bulan dan refleks perkembangan usia 9 bulan memerlukan waktu berturut-turut 2 menit 37 detik (SB 32,3 detik) dan 5 menit 18 detik (SB 53 detik). Simpulan: Pemeriksaan refleks primitif usia 4 bulan dapat menjadi alat deteksi dini PS untuk usia 6 bulan dan dapat dilakukan dalam waktu singkat. Pemeriksaan refleks perkembangan usia 9 bulan belum dapat digunakan sebagai alat deteksi dini PS untuk usia 12 bulan.
Kata kunci: deteksi dini, palsi serebral, keterlambatan motorik, refleks primitif, refleks perkembangan, reaksi postural, bayi risiko tinggi


Background: Cerebral palsy (CP) is motor function and postural disorder due to an insult of the developing brain. The incidence of CP is high among high-risk infants. A simple and less time-consuming tool for early detection of CP is needed in daily clinical practice. Aim: (1) to determine proportion of CP in high-risk infants, (2) to determine benefit and congruence of primitive reflexes at age 4 months for early detection of CP at age 6 months, and those of developmental reflexes at age 9 months for early detection of CP at age 12 months (3) to know the time required to perform primitive and developmental reflexes. Method: A prospective cohort study was conducted in 40 high-risk infants with corrected-age 4 or 9 months history of admission to Unit of Cipto Mangunkusumo Hospital. Three primitive reflexes were performed at the age of 4 months. Motor delay evaluation, 3 primitive reflexes, and a postural reaction were performed at the age of 9 months. The diagnosis of CP was established at 6 and 12 months of age. Result: The proportion of CP in high-risk infants was 26% at 6 months of age and 10% at 12 months of age. The p value and relative risk (RR) of primitive reflexes at age 4 months associated with incidence of CP at age 6 months were palmar grasp (p 0.04; RR 6.86; CI95%: 0.94-49.82), traction response (p 0.04; RR 6.86; CI95% 0.94-49.82), and fisting (p 0.04; RR 5.63; CI95% 1.38-23.01). The p value and relative risk (RR) of developmental reflexes at age 9 months associated with incidence of CP at age 12 months were palmar grasp (p 0.19; RR 9; CI95%: 0.8594.9), fisting (p 0.19; RR 9; CI95%: 0.85-94.9), traction response (p 0.28; RR 5.67; CI95%: 0.47-68.02), motor delay (p 0.19; RR 9; CI95%: 0.85-94.9), and protective-extension reaction (p 0.37; RR 4; CI95%: 0.31-51.03). Primitive reflexes at age 4 months and developmental reflexes at age 9 months required 2 minutes 37 seconds (SD 32.2 seconds) and 5 minutes 18 seconds (SD 53 seconds), respectively. Conclusion: Primitive reflexes examination at 4 months can be performed for early detection of PS in high-risk infants aged 6 months in short time. Developmental reflexes examination at 9 months cannot be applied for early detection of PS in high-risk infants aged 6 months yet.
Key words: cerebral palsy, early detection, high risk infants, motor delay, postural reaction, primitive reflexes, developmental reflexes.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2017
Pengarang

Ghaisani Fadiana - Nama Orang
RA Setyo Handryastuti - Nama Orang
Titis Prawitasari - Nama Orang

No. Panggil
T 17 018 FK
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Anak.,
Deskripsi Fisik
xvii, 57 hlm., 12cm x 31cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T17018FKT17018FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Pemeriksaan refleks primitif usia 4 bulan dan pemeriksaan refleks perkembangan usia 9 bulan sebagai alat deteksi dini palsi serebral pada bayi risiko tinggi = Primitive reflexes examination at 4 months old and developmental reflexes at 9 months old as tool for early detection of cerebral palsy in high-risk infants.

Related Collection