Disertasi

SISTEM SKORING UNTUK SKRINING KELAIKAN KERJA PEKERJA LEPAS PANTAI (OFFSHORE) DAN DARAT DAERAH TERPENCIL (ONSHORE) DI PERUSAHAAN HULU MIGAS. = SCORING SYSTEM FOR SCREENING FITNESS FOR WORK FOR OFFSHORE AND ONSHORE (REMOTE AREA) WORKERS IN THE UPSTREAM OIL AND GAS COMPANY.

Hasil penentuan kelaikan kerja perusahaan hulu migas yang tidak tepat adalah 10–15%, dan ada kasus pekerja meninggal di lokasi kerja. Dokter yang melakukan pemeriksaan kesehatan dan menentukan kelaikan kerja belum mempunyai kompetensi untuk menilai faktor risiko kerja di perusahaan hulu migas. Perlu pengembangan sistem skor untuk skrining kelaikan kerja yang dapat digunakan dokter perusahaan migas terlatih, dengan mempertimbangkan faktor yang berpengaruh. Pengembangan skor untuk skrining kelaikan kerja dengan metode Delphi yang melibatkan para pakar, yaitu Spesialis Kedokteran Okupasi (Sp.Ok) dan melibatkan praktisi dokter perusahaan. Disepakati sistem skoring terdiri dari status kesehatan, faktor risiko kerja dan waktu rujukan. Sistem skor yang dihasilkan diuji dan dilakukan validasi. Penentuan skrining kelaikan kerja dilakukan dengan penjumlahan ketiga skor variabel untuk penentuan hasil laik kerja atau tidak laik kerja. Uji diagnostik membandingkan antara penentuan kelaikan kerja menggunakan sistem skor dengan hasil penentuan kelaikan kerja oleh dokter Sp.Ok (standar baku emas) pada kelompok yang sama, dan ditentukan sensitivitas, spesifisitasnya. Pengembangan sistem skor kesehatan sesuai tingkat keparahan diagnosis kerja (skor 0,3,5,7), risiko kerja (skor 0,1,2,3,4) dan waktu rujukan (skor1,2,3,4,5). Skrining kelaikan kerja dengan menggunakan skor oleh dokter, memiliki sensitivitas tinggi (98,8%), nilai prediktif positif tinggi (99%), spesifisitas (79%), sehingga sistem skor dapat digunakan untuk skrining kelaikan kerja oleh dokter bukan dokter Sp.Ok, khusus pekerja offshore atau onshore daerah terpencil. Sistem skor dengan status kesehatan, faktor risiko kerja dan waktu rujukan dapat digunakan dokter perusahaan untuk skrining kelaikan kerja pekerja offshore, onshore di daerah terpencil.
Kata kunci: Kelaikan Kerja, Pekerja Lepas Pantai/Darat Daerah Terpencil, Sistem Skor.


Inappropriate determination of fitness for work found in upstream oil & gas company was (10-15%) and some death cases occur at the work places. Doctors who determined fitness for work have not had competency to assess occupational risks (occ. risks) in the upstream oil and gas company. There is a need to develop scoring system to screen fitness for work that includes main influencing factors. Development of the scoring system used Delphy method, involving experts which are Occupational Medicine Specialists (OMSp.) and company doctors. Agreed scoring system consists of health status, occupational risks (occ. risks), and referral time. The result was tested and validated afterwards. Fitness for work screening used a score that is the total sum of the three variable scores, to determine fit or unfit to work. Diagnostic test conducted was by comparing the fitness for work results between general physicians use a score system with OMSp. (as a gold standard) in the same group and determined the sensitivity and specificity. Scoring system development related to severity of working diagnosis (score 0,3,5,7), occ. risks (score 0,1,2,3,4) and the referral times (score 1,2,3,4, 5). Comparison fitness for work determination between general physicians used the scoring with OMSp. resulted in high sensitivity (98.8%), high positive predictive value (99%) and specificity (79%). Scoring system which include health condition, occ. risks, referral time for evacuation, can be used to screen fitness for work for the offshore or onshore in the remote areas workers by the oil and gas company doctors.
Keywords: Fitness for Work, Offshore/Onshore (Remote Area), Scoring System.