Skripsi

Studi Pendahuluan Efek Pemberian Minyak Ikan Kaya Omega-3 pada Histopatologi Ginjal Mencit yang Diinduksi Azoksimetan dan Dekstran Sodium Sulfat = The Effect of Omega-3 Rich Fish Oil on the Histopathology of Kidney in Mice Induced by Azoxymethane and Dextran Sodium Sulfate: A Preliminary Study.

Latar Belakang: Azoksimetan (AOM) dan dekstran sodium sulfat (DSS) merupakan induktor umum untuk kanker kolorektal pada hewan model. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa AOM/DSS juga dapat menimbulkan nefrotoksisitas. Omega-3 dalam minyak ikan diketahui memiliki efek menghambat kerusakan pada ginjal. Pemanfaat minyak ikan kaya omega-3 di Indonesia masih sangat terbatas. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran histopatologi ginjal mencit yang diinduksi AOM/DSS setelah pemberian minyak ikan kaya omega-3. Metode: Mencit percobaan yang sudah diinduksi dengan AOM 10 mg/kgBB dan DSS 2% selama 2 minggu dialokasikan secara acak menjadi 4 kelompok sebagai berikut; Kelompok Kontrol: mencit tidak diberikan minyak ikan, Kelompok Dosis Rendah: mencit diberikan minyak ikan 1,5 mg/hari, Kelompok Dosis Sedang: mencit diberikan minyak ikan 3 mg/hari, Kelompok Dosis Tinggi: mencit diberikan minyak ikan 6 mg/hari. Minyak ikan kaya omega-3 diberikan selama 12 minggu. Pengamatan histopatologi dilakukan untuk menilai persentase derajat degenerasi sel tubulus dan kongesti vaskular. Hasil: Gambaran histopatologi yang ditemukan pada ginjal mencit adalah inflamasi, degenerasi tubulus, nekrosis, dan inflamasi. Persentase degenerasi sel tubulus derajat berat (3+) pada kelompok yang diberi minyak ikan omega-3 dosis rendah, sedang, dan tinggi lebih rendah 17,5% , 25%, dan 37,5% dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pemberian minyak ikan kaya omega-3 menunjukkan persentase yang lebih kecil/sedikit pada gambaran histologis kongesti vaskular derajat sedang (2+) dibanding kelompok kontrol, namun peningkatan dosis tidak menunjukkan persentase yang berbeda pada gambaran kongesti vaskular. Kesimpulan: Hasil penelitian ini mengindikasikan efek pemberian minyak ikan kaya omega-3 dalam menghambat terjadinya nefrotoksisitas pada mencit yang diinduksi AOM/DSS.
Kata kunci : omega-3, ginjal, degenerasi tubulus, kongesti vaskular, azoksimetan, dekstran sodium sulfat


Background: Azoxymethane (AOM) and dextran sodium sulfate (DSS) are chemical compounds frequently used to induce colorectal cancer in mice. Previous studies have shown that azoxymethane and DSS also cause nephrotoxicity. Omega-3 found on fish oil is known to have protective effect on kidney. However, omega-3 rich fish oil is still very underutilized in Indonesia. Aim: To study the histopathologic features of kidney on mice induced AOM/DSS after the administration of omega-3 rich fish oil. Method: The experimental mice that had been induced using AOM 10 mg/kg and DSS 2% for 2 weeks were allocated randomly into 4 groups as follows; Control Group: mice recieved no fish oil, Low Dose Group: mice recieved 1.5 mg/day fish oil, Medium Dose Group: mice recieved 3 mg/day fish oil, High Dose Group: mice recieved 6 mg/day fish oil. The omega-3 rich fish oil were given for 12 weeks. Pathology examination was done to grade tubular degeneration and vascular congestion. Result: The histopathologic features found in the kidney were inflammation, tubular degeneration, necrosis, and vascular congestion. The percentage of severe (3+) tubular degeneration on groups given low, medium, and high dose omega-3 rich olive oil were lower by 17.5%, 25%, and 37,5% respectively compared to control group. The administration of omega-3 rich fish oil showed less percentage of moderate (2+) vascular congestion degree compared to control group; however, increasing dose of omega-3 rich fish oil did not show different percentages of moderate vascular congestion among groups. Conclusion: The result indicates the effect of omega-3 rich fish oil on preventing nephrotoxicity in mice induced by azoxymethane and DSS.
Key words : omega-3, kidney, azoxymethane, dextran sodium sulfate, tubular degeneration, vascular congestion