Tesis

Pengaruh Pemberian Sitikolin pada Gambaran Elektroretinografi Retinopati Diabetik Non-proliferatif = The Effect of Citicoline on Electroretinography Abnormalities in Patients with Non-proliferative Diabetic Retinopathy.

Tujuan tesis ini adalah mengetahui pengaruh suplementasi sitikolin 1000 mg per hari selama 4 minggu terhadap hasil elektroretinografi pada pasien NPDR (nonproliferative diabetic retinopathy). Desain penelitian ini adalah uji klinis acak terkontrol tersamar ganda. Tiga puluh delapan mata yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dirandomisasi untuk masuk ke dalam kelompok plasebo (PNPDR) atau sitikolin 1000 mg (S-NPDR). Pada akhir penelitian didapatkan 18 mata pada kelompok sitikolin dan 16 mata pada kelompok plasebo. Keluaran primer penelitian ini adalah nilai amplitudo P50 dan N95 PERG within group dan intergroup yang dinilai pada baseline dan 4 minggu paska pemberian intervensi. Analisis hasil didapatkan pada S-NPDR didapatkan perbaikan nilai rerata amplitudo N95 sebelum terapi, 4.85 (1.9-10.3) µV, dan setelah terapi, 5.7 (1.917.1) µV, (P = 0.04). Terdapat kecenderungan perbaikan amplitudo P50 yang lebih baik pada kelompok T-NPDR dan perbaikan amplitudo N95 yang lebih baik pada S-NPDR yang tidak bermakna secara statistik (P = 0.45; P = 0.35).
Kata kunci : citicoline, nonproliferative diabetic retinopathy, pattern electroretinography, amplitudo N95, amplitudo P50.


The purpose of this study was to determine the effect of citicoline 1000 mg oral supplementation given for 4 weeks on electroretinography abnormalities in patients with NPDR (non-proliferative diabetic retinopathy). The study design was a double-blind randomized controlled clinical trial. Thirty-eight patients who matched the inclusion and exclusion criteria were randomized into two groups: the plasebo (P-NPDR) and citicoline (C-NPDR). In the end, there were 18 eyes in citicoline group and 16 eyes in plasebo group. The primary outcome was P50 and N95 amplitude in PERG within group and intergroup which were taken at the baseline and 4 weeks after treatment. Results: at the end of treatment, the N95 amplitude in C-NPDR showed improvement, 4.85 (1.9-10.3) µV, before treatment to 5.7 (1.9-17.1) µV, after treatment with P = 0.04. In P-NPDR showed positive trend in P50 amplitude while in C-NPDR showed positive trend in N95 amplitude, but these values were not statistically significant (P = 0.45; P= 0.35).
Keywords: citicoline, nonproliferative diabetic retinopathy, pattern electroretinography, P50-N95 amplitude.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2016
Pengarang

Anna Nur Utami - Nama Orang
Aria Kekalih - Nama Orang
ELVIOZA - Nama Orang
M. Sidik - Nama Orang

No. Panggil
T 16 433 FK
Penerbit
Jakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Mata.,
Deskripsi Fisik
xii, 65 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T16433FKT16433FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Pengaruh Pemberian Sitikolin pada Gambaran Elektroretinografi Retinopati Diabetik Non-proliferatif = The Effect of Citicoline on Electroretinography Abnormalities in Patients with Non-proliferative Diabetic Retinopathy.

Related Collection