Skripsi
Efek Pemberian Lunasin terhadap Histopatologi Hati Mencit yang Diinduksi oleh Azoksimetan (AOM) dan Dekstran Sodium Sulfat (DSS) = Effect of Lunasin on Histopathology of Liver in Mice Induced with Azoxymethane (AOM) and Dextran Sodium Sulfate (DSS).
Latar Belakang: Kanker kolorektal merupakan kanker dengan tingkat insidensi tertinggi ke-4 di dunia. Azoksimetan (AOM) dan dekstran sodium sulfat (DSS) merupakan zat yang biasanya digunakan untuk menginduksi kanker kolorektal pada mencit tetapi kedua zat ini dapat menimbulkan steatosis mikrovesikuler, nekrosis dan nodul tumor pada hati. Ekstrak biji kedelai yang disebut lunasin mampu mencegah kanker payudara namun tidak banyak penelitian yang membahas khasiat lunasin pada hati. Tujuan: Mengetahui efek lunasin terhadap histopatologi hati yang diinduksi oleh AOM dan DSS. Metode: Studi eksperimental dengan mengorbankan 20 mencit jantan Balb/c yang diinduksi dengan AOM secara intraperitoneal dan DSS via air minum kemudian dibagi menjadi 4 kelompok: kontrol, lunasin dosis 20 mg/kgBB, lunasin dosis 30 mg/kgBB dan lunasin dosis 40 mg/kgBB. Sediaan hati mencit lalu diobservasi pada perbesaran 400x dan dihitung jumlah fokus nekrosis, steatosis dan displasia. Hasil: pemberian ekstrak lunasin 30 mg/kgBB pada penelitian ini menunjukkan fokus nekrosis yang lebih sedikit (9,0 ± 3,4) dibandingkan dengan kontrol (14,0 ± 0,8) (p = 0,017) serta fokus steatosis yang lebih sedikit (3,8 ± 1,3) dibandingkan dengan kontrol (11,5 ± 1,9) (p = 0,002). Fokus displasia tidak ditemukan pada sediaan hati mencit. Kesimpulan: lunasin dapat menghambat pembentukan fokus nekrosis dan fokus steatosis pada hati mencit yang diinduksi AOM dan DSS.
Kata kunci : lunasin, histopatologi, hati, azoksimetan, dekstran sodium sulfa
Background: Colorectal cancer is the fourth most common cancer in the world. Azoxymethane and dextran sodium sulfate are commonly used to induce colorectal cancer on mice but these substances could cause necrosis, microvesicular steatosis and formation of tumour nodule in liver tissue. An extract of soybean called lunasin could prevent cancer from happening but there is still little to no evidence of its effect on liver. Aim: To know the effect of lunasin on liver’s histopathology induced with AOM and DSS. Method: An experimental study is carried out using 20 male Balb/c mice injected with AOM and DSS. There are 4 groups: control, 20 mg/kgBW dose of lunasin, 30 mg/kgBW dose of lunasin and 40 mg/kgBW dose of lunasin. The sample of each surviving mice’s liver is then observed under microscope with magnification power of 400 times. The number of necrotic foci, steatotic foci and dysplastic foci are then quantified. Result: in this experiment lunasin extract with dose of 30 mg/kgBW resulted in lower necrotic foci (9,0 ± 3,4) compared to control group (14,0 ± 0,8) (p = 0.017) and also lower steatotic foci (3,8 ± 1,3) compared to control group (11,5 ± 1,9) (p = 0.002). No dysplastic foci is found on mice’s sample. Conclusion: lunasin could prevent the development of necrotic and steatotic foci on liver of mice induced with AOM and DSS.
Key words : lunasin, histopathology, liver, azoxymethane, dextran sodium sulfate
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2016
- Pengarang
-
Heriyanto Khiputra - Nama Orang
Kusmardi - Nama Orang - No. Panggil
-
S16184FK
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2016
- Deskripsi Fisik
-
xii, 33 hlm., 21cm x 30cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S16184FK
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S16184FK | S16184FK | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi