Skripsi

Hubungan Jumlah Anak dalam Satu Keluarga dengan Status Gizi pada Anak Usia 2-12 Tahun di Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tenggara Timur = The Association between The Number of Children in a Family with Nutritional Status of 2 – 12 Years Old Children in South West Sumba East Nusa Tenggara.

Masalah gizi buruk di Indonesia merupakan masalah yang belum terselesaikan dan salah satu daerah dengan status gizi buruk tertinggi adalah NTT. Salah satu desa di NTT adalah Desa Pero Konda di Sumba Barat Daya yang terletak di tepi pantai. Desa ini merupakan desa yang miskin dan sulit air. Berdasarkan data dari BPS, rata-rata jumlah anggota kelarga di NTT pada tahun 2014 adalah 4,7 sehingga dianggap setiap keluarga memiliki dua orangtua dan tiga anak. Berdasarkan hal tersebut dipikirkan adakah hubungan antara kejadian gizi kurang maupun gizi buruk dengan jumlah anak dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan jumlah anak dalam keluarga pada anak dengan usia 2–12 tahun di Desa Pero Konda. Desain penelitian adalah potong lintang analitik menggunakan data primer. Pengambilan data dilakukan melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan dan wawancara orangtua melalui kuesioner. Status gizi ditentukan dengan indeks berat badan menurut usia (BB/U), tinggi badan menurut usia (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) yang dihitung berdasarkan kurva Stature-for-age and weight-for-age percentiles CDC-2000. Data diolah dengan SPSS versi 20 dan dianalisis dengan uji chi-square. Besar sampel adalah 111 responden. Hasil didapatkan dalam satu keluarga sebagian besar memiliki anak 3-4 orang pada masing-masing 13 keluarga. Pada uji chi-square, tidak terdapat perbedaan bermakna antara jumlah anak dalam satu keluarga dengan status gizi berdasarkan indeks BB/U, TB/U, dan BB/TB. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa status gizi anak di Desa Pero Konda kurang dan tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik dengan jumlah anak dalam keluarga.
Kata kunci : Jumlah anak, anak usia 2-12 tahun, status gizi


Nutritional status is one of the problem in Indonesia that has not been solved and one of the region with the highest wasting problem is East Nusa Tenggara. One of the village is Pero Konda in South West Sumba Regency and it is located in a seashore. This village is poor and dry. According to BPS data, in 2014 the average family members in NTT is 4,7 which is two parents and three children. With those background, we wondered whether there any association between stunting or wasting with the number of children in a family. This research’s goal was to analyze the association between the number of children in a family with nutritional status of 2–12 years old children in Pero Konda Village. The design of the research was cross-sectional analytic using primary data. Data were collected by measuring weight and height and interviewing the parents with a questionnaire. Nutritional status was determined by weight-for-age index, heightfor-age index, and weight-for-height index with Stature-for-age and weight-forage percentiles in CDC-2000 curve. Data was analyzed with SPSS version 20 with chi-square test. The number of samples are 111 child. Most families had three or four children with 13 families each.. Chi-square test showed there were no association between the number of children with nutritional status in weightfor-age index, height-for-age index, and weight-for-height. In conclusion, the nutritional status in Pero Konda Village was quite bad and there were no association statistically between the number of children in a family with nutritional status.
Key words : Number of children, children 2-12 years old, nutritional status