Tesis
Hubungan Modalitas Terapi dan Klasifikasi Histopatologi terhadap Respon Terapi Kanker Serviks Stadium IIB – IIIB di RSCM Jakarta tahun 2011 – 2013 = The Correlation of Therapeutic Modality and Histopathological Result with Theurapetical Response of Cervical Cancer Stage IIB – IIIB at RSCM Jakarta 2011 – 2013.
Latar Belakang:Kanker serviks masih menjadi kanker tersering kedua di Indonesia dengan insiden 2638 kasus pada tahun 2008. Sejak tahun 1999, National Cancer Institute merekomendasikan penatalaksanaan kanker serviks dengan menggunakan kemoradiasi. Namun selama ini tatalaksana kanker serviks lebih banyak mengacu untuk klasifikasi histopatologi karsinoma sel skuamosa, sementara angka kanker serviks dengan tipe sel adenokarsinoma meningkat dan menurut beberapa penelitian memiliki prognosis yang lebih buruk. Tujuan: Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui perbandingan keberhasilan terapi dengan kemoradiasi dibandingkan dengan radiasi saja serta untuk mengetahui adanya perbedaan respon terapi pada kanker serviks dengan klasifikasi histopatologi karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma. Metode :yang digunakan adalah secara cross sectional dimana sampel diambil dari pasien kanker serviks IIB – IIIB pada tahun 2011 – 2013 di RSCM yang menjalani terapi radiasi atau kemoradiasi. Hasil: Dari 163 sampel yang dipelajari, sebanyak 107 pasien adalah pasien dengan karsinoma sel skuamosa dan 56 pasien dengan adenokarsinoma. Menurut klasifikasi histopatologi, karsinoma sel skuamosa didapatkan memiliki angka respon lengkap yang tidak berbeda secara signifikan, yaitu 82,2% dibandingkan dengan adenokarsinoma 78,6% (p = 0,721) Sebanyak 67,5% pasien mendapatkan terapi radiasi dan 32,5% mendapatkan terapi kemoradiasi dengan agen kemoterapi berbasis platinum, terapi dengan kemoradiasi didapatkan memiliki respon terapi yang lebih baik yaitu dengan angka respon lengkap sebanyak 98,1% dibandingkan dengan radiasi 72,7% (p = 0,001). Pada kelompok pasien yang dilakukan radiasi, pasien dengan karsinoma sel skuamosa tidak memiliki respon yang berbeda dengan kemoradiasi, yaitu respon komplit 76,9% dibandingkan dengan 62,5% (p= 0,191). Begitu juga dengan kelompok kemoradiasi, tidak ada perbedaan respon terapi antara pasien karsinoma sel skuamosa (96,6%) dengan adenokarsinoma (100%). Kesimpulan: Dari penelitian ini didapatkan tidak ada perbedaan respon terapi pada tipe sel karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma. Pada masing-masing kelompok radiasi dan kemoradiasi, karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma tidak terdapat perbedaan. Pasien yang diterapi dengan kemoradiasi memiliki respon terapi yang lebih baik dibandingkan radiasi saja.
Kata kunci : kanker serviks, karsinoma sel skuamosa, adenokarsinoma, radiasi, kemoradiasi
Background: Cervical cancer is the second most frequent cancer in Indonesia with incident of 2638 cases in 2008. Since 1999, National Cancer Institute in the United States recommend to give concurrent chemoradiation for advanced stage cervical cancer. Until now the therapy recommention mostly addressed for squamous cell carcinoma, meanwhile the incidence of adenocarcinoma arise with also worse prognosis. Objective: To know the correlation between histopathological type squamous cell carcinoma and adenocarcinoma with the teurapeutic response and to compare the response of treatment using radiation only and chemoradiation. Method : This study was using cross sectional method, sampel was taken by secondary data using medical report of patient with cervical cancer staged IIB - IIIB year 2011 – 2013 at RSCM who underwent radiation and chemoradiation. Result : From 163 subjects, 107 was patient with squamous cell carcinoma and 56 patients with adenocarcinoma. According to histopathological type, squamous cell carcinoma and adenocarcinoma had insignificant difference in theurapetical response, which is 82,2%, compared to 78,6% (p = 0,721). There were 67,5% patients got radiation only and 32,5 % got concurrent chemoradiation therapy using platinum based agent. Among patient who were treated with chemoradiation, 98,1 % patients achieved complete respons and for patient with radiation only 72,7% achieved complete respons 72,7% (p = 0,001). Patients who were treated with radiation only, when compared to its pathological type, the complete respons were not different 76,9% in squamous cell carcinoma, compared to 62,5% in adenocarcinoma (p= 0,191). And so as patient with chemoradiation, there were no difference in theurapetical respons in squamous cell carcinoma (96,6%) compared with 100% in adenocarcinoma. Conclusion: There was no difference in theurapetical respons in patient with squamous cell carcinoma compared to adenocarcinoma. Chemoradiation appeared to have better theurapetic respon compared to radiation only therapy. In each theurapetic modality group the respon therapy for squamous cell carcinoma and adenocarcinoma had no difference in theurapetical response.
Keywords: cervical cancer, squamous cell carcinoma, adenocarcinoma, radiation, chemoradiation.
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2016
- Pengarang
-
Renny Anggia Julianti - Nama Orang
Kartiwa Hadi Nuryanto - Nama Orang - No. Panggil
-
T 16 409 FK
- Penerbit
- Jakarta : Program Studi Obstetri dan Ginekologi., 2016
- Deskripsi Fisik
-
xiv, 62 hlm., 21cm x 30cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
NONE
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
T16409FK | T16409FK | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi