Tesis

Comparison of Tensile Strength and Histopathological Evaluation of Wound Healing Process Using Adhesive Skin Tapes on Laceration Wound of Porcine Skin

Background: The procedure to close a laceration wound might be varies for physicians. Many studies have been done to find some methods to reduce the possibilities of unfavourable scar and how to facilitate the normal wound healing process. The new paradigm of using adhesive skin tape, make questionable efficacy and its role in wound healing. Adhesive skin tape is believed will maintain the integrity of epidermis, so it will less tension, provide a partially closed environment, and improve cosmetic aspects. The porcine skin astonishingly has close similarity to human skin. Methods: Seven York Pork porcine underwent this study on Animal Laboratory, Veterinary Teaching Hospital, Faculty of Veterinary Medicine, Institut Pertanian Bogor from August 2016 - September 2016. Three laceration wounds were made on the porcine back and will be closed using skin suture as group 1, recommended application of adhesive skin tapes as group 2, and modified application of adhesive skin tapes as group 3. The histopathological evaluation was done on day 7 and day 30 of the healing wound by doing biopsy on those three groups. The tensile strength is also evaluated after 6 weeks of the treatment. Results: The collagen deposition in day 7 shows significant difference between group 2 and group 3, but no significant difference to group 1. Based on haematoxylin and eosin stained slide, the fibroblast and fibrocytes on subcutaneous layer just before the superficial fat on those three groups have no significant difference, both on day 7 and day 30. On the tensile strength evaluation in this study shows that there is no significant difference for all three groups. The maximum force at break is 380 ± 68.12 Newton. Conclusion: The modified application of adhesive skin tapes gives better collagen deposition and wound edge adaptation than the recommended application. However, the modified application of adhesive skin tapes shows no significant difference compared to the wound which used skin suture. The intradermal suture has major role in giving the tensile strength of wound healing and it does not depend on what is applied in the superficial part of the skin which will be removed in a short period of time.
Keywords: collagen deposition, tensile strength, adhesive skin tapes, porcine skin


Latar Belakang: Prosedur untuk menutup luka laserasi bervariasi pada setiap dokter. Banyak studi yang telah dilakukan untuk mendapatkan metode yang baik sehingga menimalkan kemungkinan terjadinya skar yang tidak diinginkan. Paradigma baru dalam menggunakan plester luka memberikan pertanyaan dalam hal efikasi dan perananannya dalam penyembuhan luka. Plester luka dipercaya dapat mempertahankan integritas epidermis, sehingga menjadi lebih tidak tegang, lingkungan yang tertutup, dan meningkatkan aspek estetik. Kulit babi memiliki kesamaan yang erat terhadap kulit manusia. Metode: Tujuh babi jenis York Pork digunakan dalam penelitian yang dilaksanakan pada labratorium hewan pada Rumah Sakit Hewan Pendidikan, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor dari bulan Agustus - September 2016. Tiga luka laserasi dibuat pada punggung babi yang akan ditutup menggunakan jahitan kulit sebagai kelompok 1, plester luka dengan cara yang direkomendasikan sebagai kelompok 2 atau plester luka dengan cara modifikasi sebagai kelompok 3. Evaluasi histopatologi dibuat pada hari ke-7 dan ke-30 pada luka dengan cara biopsi luka. Pemeriksaan kekuatan regangan dilakukan pada minggu ke-6. Hasil: Deposisi kolagen pada hari ke-7 menunjukkan perbedaan bermakna antara kelompok 3 dan kelompok 2, tetapi tidak berbeda bermakna terhadap kelompok 1. Berdasarkan evaluasi pada preparat haematoxylin and eosin, fibroblas dan fibrosit pada lapisan subkutan tepat sebelum lemak superfisial pada ketiga group tidak berbeda bermakna, baik pada hari ke-7 dan hari ke-30. Pada pemeriksaan kekuatan regangan tidak ada perbedaan bermakna dia antara ketiga kelompok. Kekuatan maksimum sebelum kulit terobek adalah 380 ± 68.12 Newton. Kesimpulan: Plester luka dengan cara modifikasi membuat deposisi kolagen dan adaptasi tepi luka lebih baik dibandingkan dengan cara rekomendasi, namun tidak memiliki perbedaan bermakna bila dibandingkan dengan luka dengan jahitan kulit. Jahitan intradermal memiliki peranan penting dalam memberikan kekuatan regangan yang tidak dipengaruhi oleh metode yang diberikan pada lapisan yang lebih superfisial pada kulit yang akan dilepas dalam jangka waktu yang lebih pendek. Kata Kunci: deposisi kolagen, kekuatan regangan, plester luka, kulit babi

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2016
Pengarang

Indri Aulia - Nama Orang
Kristaninta Bangun - Nama Orang

No. Panggil
T 16 397 FK
Penerbit
Jakarta : Plastic Reconstructive and Aesthetic surgery Study Program.,
Deskripsi Fisik
xvi, 41 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
English
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
T16397FKT16397FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Comparison of Tensile Strength and Histopathological Evaluation of Wound Healing Process Using Adhesive Skin Tapes on Laceration Wound of Porcine Skin

Related Collection