Skripsi
Comparison of serum vitamin D level of autoimmune patients and healthy controls in Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta = Perbandingan antara level serum vitamin D pada pasien autoimun dengan kontrol sehat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Vitamin D has beneficial role in immune system and low vitamin D has been linked to disease susceptibility and mortality, particularly autoimmune diseases. Furthermore, vitamin D profile in Indonesia in both healthy individuals and autoimmune patients was very lacking. Thus, this study aims to learn vitamin D levels of autoimmune patients compared to healthy controls and vitamin D levels based on patients’ characteristics such as age and gender. An observational cross-sectional study measuring level of 25(OH)D from serum of 40 autoimmune patients with titer of anti-nuclear antibody at least 1/1000 and 39 healthy controls from Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta using immunoassay method. There was a significant difference in 25(OH)D level between autoimmune patients and healthy controls (Independent Sample T-test: p=0.007). There was no significant difference in 25(OH)D between gender and age groups among both autoimmune patients and healthy controls (gender autoimmune: Mann-Whitney U: p=0.158; gender healthy controls: Independent Sample T-test: p=0.328; age autoimmune: Kruskal-Wallis: p=0.131; age healthy controls: One-way ANOVA: p=0.886). There was a significant difference in 25(OH)D levels between patients with titer ANA 1/1000 and >1/1000 (Mann Whitney U: p=0.010). Serum vitamin D level was significantly lower in autoimmune patients compared to healthy controls. There is no significant difference in serum vitamin D levels between gender and age. Autoimmune patients with higher ANA titers had significantly lower level of serum vitamin D compared to those with lower ANA titers
Keywords: Vitamin D, immune system, autoimmune
Vitamin D memiliki manfaat dalam sistem imun dan vitamin D yang rendah sering berhubungan dengan suseptibilitas dan mortalitas berbagai penyakit, terutama penyakit autoimun. Status vitamin D pada individu sehat dan pasien autoimun di Indonesia juga sangatlah kurang. Maka, riset ini bertujuan mengetahui status vitamin D pada pasien autoimun dibandingkan kontrol sehat dan vitamin D berdasarkan karakteristik pasien seperti umur dan jenis kelamin. Studi cross-sectional mengukur level 25(OH)D dari 40 serum pasien autoimun yang memiliki titer anti-nuclear antibody sekurang – kurangnya 1/1000 dan 39 kontrol sehat dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan menggunakan metode immunoassay. Ditemukan perbedaan yang signifikan dalam level 25(OH)D antara pasien autoimun dan control sehat (Independent Sample Ttest: p=0.007). Terdapat perbedaan yang signifikan pada 25(OH)D antara titer ANA 1/1000 and >1/1000 (Mann Whitney U: p=0.010). Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam level 25(OH)D antara jenis kelamin dan umur diantara pasien autoimun dan control sehat (autoimun jenis kelamin: Mann-Whitney U: p=0.158; control sehat jenis kelamin: Independent Sample T-test: p=0.328; autoimun umur: Kruskal-Wallis: p=0.131; control sehat umur: One-way ANOVA: p=0.886). Level vitamin D pada pasien autoimun lebih rendah dengan signifikan dibandingkan kontrol sehat. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada vitamin D antara jenis kelamin dan umur. Pasien autoimun dengan titer ANA lebih tinggi memiliki level vitamin D lebih rendah secara signifikan dibanding pasien dengan titer ANA lebih rendah.
Kata kunci: vitamin D, sistem imun, autoimun
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2015
- Pengarang
-
Vivianne Chandrakesuma - Nama Orang
DEWI Wulandari - Nama Orang - No. Panggil
-
S15346FK
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 KKI., 2015
- Deskripsi Fisik
-
xi, 51 hlm., 21cm x 30cm
- Bahasa
-
English
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S15346FK
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S15346FK | S15346FK | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi