Skripsi
Relative Expression of cMyc mRNA in Human Glioma Cells Related to the Degree of Malignancy = Ekspresi relatif mRNA cMyc pada sel glioma manusia berhubungan dengan derajat keganasan.
Background: Glioma is one of the most common central nervous system tumors. Patients with glioma express various responses toward radiotherapies. Most of the cases especially the high grade Glioblastoma Multiforme have very poor prognosis. Pluripotency of cMyc genes might be another factor for the high glial cell differentiation in glioma thus it may become an alternative therapeutic target. Method: mRNA obtained from 20 glioma samples with different degree of malignancy are converted to cDNA and then amplified with the Accupower Two- Step RT-PCR with SYBR Green (BioneerĀ®). Relative quantification of cMyc mRNA expression is measured by calculating the cycle threshold values of Real Time RT PCR and normalized towards 18s rRNA to predict the relationship between the expression of cMyc and the degree of malignancy. Results: The cMyc expression is increased in accordance with the tumor grade. The cMyc expressions in high grade glioma are 17424.23 folds higher when calibrated to the normal cell, whereas the genes in lower grade tumors are expressed with the rate of 6167.35. Despite the statistically insignificant values the genes express, this research has strengthened molecular diagnosis, specifically pluripotency, to be the factor that gives a greater prognostic relevance than the histopathological diagnosis. Conclusion: There is a clinical tendency where the c-Myc expression is higher than in high degree glioma compared to low degree malignancy, however it is not statistically significant.
Keywords: cMyc, High grade glioma, Low grade glioma
Latar Belakang: Glioma adalah salah satu tumor sistem saraf pusat yang sering terjadi. Pasien yang mengalami glioma menunjukkan respon yang variatif terhadap tatalaksana radioterapi. Pada kebanyakan pasien dengan glioma derajat tinggi Glioblastoma Multiforme cenderung memiliki prognosis buruk terhadap pengobatan. Pluripotensi mRNA cMyc dapat menjadi salah satu faktor tingginya diferensiasi sel glial pada gliom sehingga dapat menjadi target terapi alternatif. Metode: mRNA yang diperoleh dari 20 sampel glioma dengan derajat keganasan berbeda ditransformasi menjadi cDNA dan diamplifikasi menggunakan Accupower Two-Step RT-PCR with SYBR Green (BioneerĀ®). Kuantifikasi relatif mRNA cMyc ditentukan dengan menghitung nilai cycle threshold pada RT PCR ang dinormalisasi dengan rRNA 18S untuk melihat hubungan antara ekspresi cMyc dan derajat keganasan glioma. Hasil: Ekspresi cMyc ternyata lebih tinggi seiring dengan meningkatnya tingkat keganasan. Ekspresi cMyc pada glioma klasifikasi WHO derajat tinggi senilai 17424.23 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ekspresi pada sel otak normal, sedangkan glioma derajat rendah menurut klasifikasi WHO mengalami ekspresi gen cMyc senilai 6167.35. Meskipun nilai yang diperoleh tidak signifikan secara statistik, penelitian ini telah menunjukkan bahwa diagnosis molekuler, terutama pluripotensi, dapat menjadi faktor penentu prognosis glioma selain ditentukan dengan derajat keganasan melalui pemeriksaan histopatologis. Kesimpulan: Terdapat kecenderungan secara klinis dimana ekspresi relatif mRNA cMyc lebih tinggi pada glioma derajat tinggi dibandingkan dengan glioma derajat rendah, namun nilainya tidak signifikan secara statistik.
Kata kunci: cMyc, Glioma derajat tinggi , Glioma derajat rendah
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2015
- Pengarang
-
Fidinny Izzaturrahmi Hamid - Nama Orang
Novi Silvia Hardiany - Nama Orang - No. Panggil
-
S15337FK
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 KKI., 2015
- Deskripsi Fisik
-
x, 30hlm., 21 cm x 30 cm
- Bahasa
-
English
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S15337FK
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S15337FK | S15337FK | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi