Skripsi

Keterlambatan Diagnosis Pasien Tuberkulosis dan Hubungannya dengan Tingkat Sosioekonomi di Jakarta Timur dan Tasikmalaya = Delayed Diagnosis of Tuberculosis Patients and its Association to Socioeconomic Level in East Jakarta and Tasikmalaya.

Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium yang dapat menyebabkan gejala seperti batuk, nafas pendek, nyeri dada, hemoptosis, penurunan berat badan, keringat malam, dan kelelahan. Penyakit ini menyerang 0,4% populasi di Indonesia. Keterlambatan diagnosis berhubungan langsung terhadap penyebaran dan komplikasi pasien. Penelitian ini berupaya untuk menemukan hubungan antara tingkat sosioekonomi dengan keterlambatan diagnosis pasien tuberkulosis di Jakarta Timur mewakili daerah urban dan Tasikmalaya mewakili daerah rural. Penelitian ini menggunakan studi potong lintang dengan jumlah sampel Jakarta Timur sebanyak 103 dan Tasikmalaya sebanyak 93. Data didapatkan melalui wawancara dan rekam medis pasien. Pada penelitian ini, ditemukan perbedaan yang signifikan pada tingkat sosioekonomi antara Jakarta Timur dan Tasikmalaya. Perbedaan tersebut terdiri dari perbedaan pendidikan, penghasilan, pekerjaan, dan kepemilikan asuransi. Penelitian ini juga menemukan perbedaan yang signifikan pada keterlambatan diagnosis antara Jakarta Timur dan Tasikmalaya. Perbedaan ini dapat ditemui baik pada keterlambatan diagnosis oleh tenaga kesehatan ataupun keterlambatan diagnosis oleh pasien. Pada penelitian ini, tidak didapatkan perbedaan signifikan antara keterlambatan diagnosis dengan sosioekonomi.
Kata kunci : Tuberkulosis, keterlambatan diagnosis, sosioekonomi, urban, rural.


Tuberculosis is a disease caused by Mycobacterium bacteria that cause symptoms such as cough, shortness of breath, chest pain, hemoptysis, weight loss, night sweats, and fatigue. This disease affects 0,4% Indonesian population. Delay in diagnosis is related with disease spreading and patient’s complication. This research aimed to find the relation between socioeconomic level and delayed diagnosis of tuberculosis patient in East Jakarta as urban area and in Tasikmalaya as rural area. This is a cross sectional study with 103 samples from East Jakarta and 93 samples from Tasikmalaya. Data is obtained from interview and medical record of TB patients. In this research, significant difference is found in socioeconomic level of East Jakarta and Tasikmalaya. This difference include difference in education, income, occupation, and insurance ownership. This research also found significant difference in diagnosis delay between East Jakarta and Tasikmalaya. This difference include difference in diagnosis delay caused by health care system and diagnosis delay caused by patients. In this study, no significant difference is found between delayed diagnosis and socioeconomic level.
Key words : Tuberculosis, delayed diagnosis, socioeconomic, urban, rural

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2016
Pengarang

Gadang Ryan Dewantoro - Nama Orang
Retno Asti Werdhani - Nama Orang

No. Panggil
S16167FK
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xii, 42 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S16167FK
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S16167FKS16167FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Keterlambatan Diagnosis Pasien Tuberkulosis dan Hubungannya dengan Tingkat Sosioekonomi di Jakarta Timur dan Tasikmalaya  = Delayed Diagnosis of Tuberculosis Patients and its Association to Socioeconomic Level in East Jakarta and Tasikmalaya.

Related Collection