Skripsi

Proporsi dan Faktor yang Berpengaruh terhadap Kejadian Gangguan Fungsi Hati pada Pasien Artritis Reumatoid yang Diterapi dengan Metotreksat di RSCM Tahun 2013-2015 = Proportion and Factors that Associate with Incidence of Hepatotoxicity in Rheumatoid Arthritis Patients Treated with Methotrexate in RSCM Year 2013-2015.

Artritis reumatoid (AR) merupakan penyakit otoimun kronik terutama menyerang sendi. AR dapat menyebabkan deformitas sendi yang menurunkan kualitas hidup penderitanya. Penatalaksanaan AR dilakukan dengan terapi metotreksat (MTX) dosis rendah yang berfungsi menghambat progresi penyakit. MTX memiliki efek samping gangguan fungsi hati, yang didefinisikan sebagai peningkatan nilai SGOT dan/atau SGPT hingga melebihi batas atas normal. Faktor yang diduga dapat memengaruhi gangguan fungsi hati adalah jenis kelamin, usia, dosis kumulatif dan durasi terapi MTX. Prevalensi gangguan fungsi hati akibat pemberian MTX pada pasien AR di Indonesia masih belum diketahui. Penelitian ini bertujuan mencari proporsi gangguan fungsi hati akibat terapi MTX pada pasien AR di RSCM tahun 2013-2015 serta hubungannya dengan faktor yang berpengaruh. Data mengenai jenis kelamin, usia, dosis kumulatif dan durasi terapi MTX, nilai SGOT, dan nilai SGPT diperoleh dari 115 rekam medis pasien AR. Proporsi gangguan fungsi hati akibat terapi MTX pada pasien AR di RSCM adalah sebesar 42.60%. Jenis kelamin, usia, dosis kumulatif dan durasi terapi MTX tidak berpengaruh terhadap gangguan fungsi hati (p>0.05). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kejadian gangguan fungsi hati dan faktor jenis kelamin, usia, dosis kumulatif dan durasi terapi MTX pada pasien AR yang diterapi MTX di RSCM tahun 2013-2015.
Kata kunci : Artritis Reumatoid, Metotreksat, Gangguan Fungsi Hati


Rheumatoid arhtirtis (RA) is a chronic autoimmune disease that mainly attacks joints. It may causes joint deformities which can lower quality of life of RA patients. RA is treated with metothrexate (MTX) which works by inhibiting disease progression. MTX is known for its hepatotoxicity side effect, which is described as elevation of AST and/or ALT beyond the normal upper limit. Factors that may enhance hepatotoxicity are gender, age, cummulative dose of MTX, and duration therapy of MTX. Prevalence of hepatotoxicity caused by MTX therapy in RA patients in Indonesia is still unknown. The objective of this research is to know the proportion of hepatotoxicity and its associations with the factors that may enhance hepatotoxicity caused by MTX therapy in RA patients in RSCM. Datas about gender, age, cummulative dose and duration therapy of MTX are obtained from 115 RA patients' medical records. Proportion of hepatotoxicity in RA patients treated with MTX in RSCM is 42.60%. Gender, age, cummulative dose and duration therapy of MTX do not significantly enhance hepatotoxicity (p>0.05). In conclusion, gender, age, cummulative dose and duration therapy of MTX do not have association with hepatotoxicity in RA patients treated with MTX.
Key words : Rheumatoid Arthritis, Methotrexate, Hepatotoxicity

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2016
Pengarang

Rahma Anindya Prathitasari - Nama Orang
Harry Isbagio - Nama Orang

No. Panggil
S16162FK
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xii, 47 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S16162FK
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S16162FKS16162FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Proporsi dan Faktor yang Berpengaruh terhadap Kejadian Gangguan Fungsi Hati pada Pasien Artritis Reumatoid yang Diterapi dengan Metotreksat di RSCM Tahun 2013-2015  = Proportion and Factors that Associate with Incidence of Hepatotoxicity in Rheumatoid Arthritis Patients Treated with Methotrexate in RSCM Year 2013-2015.

Related Collection