Skripsi
Gangguan Emosi dan Perilaku Anak Usia 3-6 Tahun dan Hubungannya dengan Frekuensi Komunikasi Orang Tua dan Anak di Provinsi Nusa Tenggara Timur = Emotional and Behavioral Disorder of 3-6-Years-Old Children and Its Association with Parent-Child Communication Frequency in Nusa Tenggara Timur.
Gangguan mental pada anak-anak dan remaja berkontribusi dalam beban penyakit dunia karena dampak yang ditimbulkan mencakup aspek yang luas. Di Indonesia, gangguan mental usia 15 tahun ke atas cukup tinggi dengan proporsi terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Komunikasi orang tua-anak merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi emosi dan perilaku anak, terutama pada anak usia 3-6 tahun ketika dimulainya perkembangan kemampuan sosial pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gangguan emosi dan perilaku pada anak usia 3-6 tahun di Provinsi NTT dan hubungannya dengan frekuensi komunikasi orang tua-anak. Desain potong lintang analitik dilakukan terhadap 328 sampel anak usia 36-83 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 49,7% subjek mengalami gangguan emosi dan perilaku. Pada hampir setengah jumlah subjek jarang atau tidak pernah terjadi komunikasi orang tua-anak (44,2%). Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square didapatkan hubungan tidak bermakna antara frekuensi komunikasi orang tua-anak dengan gangguan emosi dan perilaku pada anak (p=0,272). Selain itu, didapatkan hasil yang tidak bermakna antara karakteristik subjek lainnya, yaitu faktor jenis kelamin (p=0,505), gangguan perkembangan (p=0,956), jumlah anak dalam keluarga (p=0,244), dan status ekonomi keluarga (p=0,707). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa frekuensi komunikasi orang tua-anak tidak berhubungan secara bermakna dengan gangguan emosi dan perilaku pada anak.
Kata kunci: anak 3-6 tahun, gangguan perilaku dan emosional anak, frekuensi komunikasi, Provinsi Nusa Teggara Timur, orang tua
Children’s and adolescents’ mental disorder attributes to global burden of disease due to its wide impacts. In Indonesia, mental disorder of people aged 15 years old or more is high and Nusa Tenggara Timur (NTT) has the highest proportion. Parent-child communication is one of many factors that influences the development of children’s emotion and behavior, especially when they are 3-6 years old, the time whose social abilities is developing. This research aims to assess the emotional and behavioral disorder of 3-6-years-old children in NTT and its association with parent-child communication frequency. This analytical cross sectional study is used to 328 subjects of 3-6 years old children. The result shows that 49.7% subjects had emotional and behavioral disorder. Nearly half of the subjects had infrequently parent-child communication (44.2%). Bivariate analysis using chi-square test shows a nonsignificant association between parent-child communication and children’s emotional and behavioral disorder (p=0.272). In addition, there are nonsignificant association with other characteristics of the subjects: gender (p=0.505), developmental delay (p=0.956), number of children in the family (p=0.244), and family’s economic status (p=0.707). In conclusion, parent-child communication frequency has nonsignificant association with emotional and behavioral disorder among 3-6-years-old children in NTT.
Key words: 3-6 years old children, children’s emotional and behavior disorder, communication frequency, Nusa Tenggara Timur Province, parents
- Judul Seri
-
-
- Tahun Terbit
-
2016
- Pengarang
-
Sari Rahmawati - Nama Orang
Nuri Purwito Adi - Nama Orang - No. Panggil
-
S16153FK
- Penerbit
- Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler., 2016
- Deskripsi Fisik
-
xii, 42 hlm., 21cm x 30cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
-
- Klasifikasi
-
S16153FK
- Edisi
-
-
- Subjek
- Info Detail Spesifik
-
-
S16153FK | S16153FK | Perpustakaan FKUI | Tersedia |
Masuk ke area anggota untuk memberikan review tentang koleksi