Skripsi

Hubungan Risiko Tinggi Defisiensi Zat Besi terhadap Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas pada Siswa Sekolah Dasar di Jakarta = The Association between The High Risk of Iron Deficiency and Attention Deficit Hyperactivity Disorder on Elementary School Students in Jakarta.

Latar belakang: Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) disebabkan oleh berbagai faktor, seperti genetik dan lingkungan. Zat besi berperan sebagai kofaktor enzim tirosin-hidroksilase dalam proses modulasi produksi dopamin dan epinefrin, yang berpengaruh pada kontrol perilaku motorik normal. Tujuan: Mengetahui hubungan antara risiko tinggi defisiensi besi dengan GPPH. Metode: Studi kasus kontrol menggunakan kuesioner untuk uji tapis pertama GPPH dan defisiensi besi, melibatkan 376 siswa SD 01, 03, dan 05 Kenari, Jakarta periode 2015/2016. Hasil: Melalui uji Chi-square, ditemukan hubungan bermakna secara statistik antara risiko tinggi defisiensi besi dengan GPPH pada siswa dengan odds ratio 2,447 (1,354 – 4,422, IK 95%, p = 0,002). Kesimpulan: Risiko tinggi defisiensi zat besi merupakan salah satu faktor risiko GPPH pada siswa sekolah dasar di Jakarta. Kecukupan asupan zat besi pada anak perlu dijaga sejak dini.
Kata kunci : Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH), risiko tinggi defisiensi besi, siswa sekolah dasar, Jakarta


Background: Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) is caused by many factors, including genetics and environmental factor, e.g. iron. Iron acts as a cofactor in the modulation of dopamine and epinephrine production, affecting control in motoric behavior. Aim of study: To determine the association between the high risk of iron deficiency and ADHD. Method: A case control study using questionnaire to screen ADHD and iron deficiency in 376 elementary students in SD Kenari Jakarta. Results: Positive correlation between the high risk of iron deficiency and ADHD, using Chi-square method with odds ratio 2.447 (1.354 – 4.422, IK 95%, p = 0.002). Conclusion: High risk of iron deficiency is a risk factor of ADHD in elementary school students in Jakarta. Children should maintain adequate iron intake since early hood.
Keywords: Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD), high risk of iron deficiency, elementary students.

Judul Seri
-
Tahun Terbit
2016
Pengarang

Triana Hardianti Gunardi - Nama Orang
Bernie Endaryani Medise - Nama Orang

No. Panggil
S16095FK
Penerbit
Jakarta : Program Pendidikan Dokter Umum S1 Reguler.,
Deskripsi Fisik
xiii, 52 hlm., 21cm x 30cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
S16095FK
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
S16095FKS16095FKPerpustakaan FKUITersedia
Image of Hubungan Risiko Tinggi Defisiensi Zat Besi terhadap Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas pada Siswa Sekolah Dasar di Jakarta = The Association between The High Risk of Iron Deficiency and Attention Deficit Hyperactivity Disorder on Elementary School Students in Jakarta.

Related Collection